[1] DI ADUK REMBULAN
di aduk rembulan
tubuhmu memerah
bagai dikoyak
sajak
[2] TUBUHKU
cinta tak berwarna
tetapi tubuhku
mengapa dinodai?
sia-sia.
[3] SETELAH MALAM MENUNAIKAN CINTA YANG PANJANG
aku tak melupakan
senja yang baru saja harum di kening
bagai tenda rambut hitammu
saat menggenggam
setelah malam menunaikan cinta yang panjang.
[4] TANGANKU TAK MEMEGANG CAMBUK
tahan air matamu, kekasihku
keringkan pipimu
sebab aku menemukanmu
dengan mataku yang bijaksana
dan tanganku tak memegang cambuk
untuk meneteskan air matamu.
[5] AKU DATANG TANPA MUSIM
aku datang tanpa musim
tapi mengapa terjadi duka
apakah aku adalah sehalaman kata-kata benci?
kau adalah perihal lupa
dan aku catatan lukanya.
Atambua, 21 Februari 2022
Ikuti tulisan menarik Silivester Kiik lainnya di sini.