x

Window of the World, Shenzen.

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Selasa, 8 Maret 2022 13:03 WIB

Hantu Imajiner

Setiap orang memiliki deritanya masing masing. Tidak jarang derita itu diperberat oleh hantu imajiner. Artikel ini menawarkan solusi mengatasi hantu imajiner tersebut.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Setiap orang pasti memiliki penderitaan masing masing. Ada yang menderita karena sakit. Ada yang karena ekonominya lemah. Ada yang karena negerinya kalah perang.  Ada juga yang karena bencana alam, dsb.  Tapi ada juga orang yang menderita karena imajinasinya.  Mari kita bahas kata kata Seneca, sang filsuf Romawi.

We suffer more from imagination than from reality. Kita menderita lebih karena imajinasi daripada karena kenyataan, demikian kata Seneca.   Imajinasi  memang bisa berjalan ke mana mana.  Ia bisa menuju ke arah positif tapi bisa juga ke arah negatif.  Kita bisa membayangkan diri sehat, bahagia, sukses, makmur, beramal banyak, di depan banyak peluang dsb.  Tapi tidak sedikit orang yang membayangkan ngerinya masa depan karena ketidakpastian sosial ekonomi politik.

Memang sejatinya kehidupan siapapun memiliki resiko.  Sebagian resiko berasal dari pekerjaan.  Ada pekerjaan yang memiliki resiko tinggi ada pula yang rendah.  Selain itu ada resiko yang berasal dari lingkungan sosial, lingkungan fisik maupun situasi ekonomi sosial, politik internasional.  Pendemi saat ini meningkatkan ketidakpastian dan resiko untuk berbagai bidang bisnis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun demikian realitas obyektif itu diperberat dengan imajinasi negatif.  Manakala kita salah fokus. Kita memusatkan perhatian hanya kepada resiko dan dibumbui oleh imajinasi.  Maka muncullah bayangan menakutkan. Itu jadi hantu yang hidup di dalam pikiran.

Jadi sebenarnya imajinasi negatif inilah yang mengembangkan resiko menjadi hantu yang mengerikan.  Dialah penyebab kekuatiran menjadi kecemasan. 

Oleh karena itu semua orang sejatinya membutuhkan ketrampilan mengelola imajinasinya.  Kalau dikelola dengan tepat maka imajinasi akan berfungsi seperti mesin kendaraan. Ia akan mendorong lajunya perkembangan manusia. Tapi kalau salah kelola ia akan menjadi rem yang menghambat.

Pertanyaannya bagaimana cara mengelolalnya dengan baik? Almarhum ayah saya dulu mengajarkan cipto dalam bahasa Jawa.  Apa itu?  Dalam bahasa Inggrisnya visualization (visualisasi) dan affirmation (afirmasi).  Visualisasi adaah membayangkan diri Anda sudah sukses, sehat, bahagia dll. Pokoknya bayangkan segala macam kondisi ideal.  Artinya fokuskan perhatian Anda hanya pada kondisi ideal agar imajinasi terkendali, tidak ke arah negatif.  Afirmasi adalah membisikkan kalimat positif kepada diri Anda sendiri. Katakan pada diri Anda sendiri bahwa Anda sehat, makmur, bahagia, cerdas,dll.  Jadi cipto adalah menciptakan kondisi ideal Anda dalam pikiran dulu. Insya Allah imajinasi Anda akan terkendali dan dengan upaya konsisten dan doa, bayangan itu akan terjadi.

Lakukanlah dengan rutin setiap hari.  Ketika akan tidur di malam hari lakukan visualisasi dan afirmasi. Demikian juga ketika bangun pagi.  Jangan lupa sertai dengan doa.  Tentu saja sebelumnya Anda harus menenangkan pikiran dulu.  Fokuskan perhatian pada satu titik tertentu. Turunkan gelombang otak, baru lakukan visualisasi dan afirmasi dan doa. Semoga Anda berhasil menaklukkan hantu imajiner dan meraih sukses.  

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler