Pemandangan yang Sudah Jarang Dilihat di Zaman Anak-anak Millenial

Minggu, 13 Maret 2022 09:07 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Banyak perubahan terjadi di zaman globalisasi ini, hal itu juga berlaku di kalangan anak-anak. Perubahan tersebut membuat suatu hal menjadi tertutupi oleh canggihnya zaman.

Kita sudah tahu, suatu kejadian itu seperti sebuah koin, memiliki dua sisi, ada yang baik dan buruk. Termasuk zaman teknologi yang sedang kita alami. Apa sajakah itu? Kuy mari baca.

1. Anak-anak di Toko Mainan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

          Waktu masih bocil, momen inilah yang paling ditunggu-tunggu, apalagi setelah pembagian tunjangan hari raya. Ramai-ramai memburu mainan dengan dompet tentara di tangan. Momen inilah di mana bocil-bocil bebas mengekspresikan uangnya. Bahkan sebelum sampai rumah, mainan sudah dibuka dan mulai terjun ke dunia imajinasi. Namun, sekarang mereka hanya pergi ke toko-toko yang sudah menjamur seperti toko kelp shake di Spongebob Squarepants. Betul, yang aku maksud adalah toko hp dan gadget (sengaja tidak disebutkan namanya karena tidak disponsori). Aku bahkan tidak pernah ke tempat seperti itu. Bukan memburuk-burukkan, tapi seusia mereka menurut saya belum pantas di toko tersebut. Walaupun saya orang jadul, tetapi mereka seharusnya bermain di imajinasi mereka sendiri, bukan di depan layar itu.

2. Main Tembak-tembakan setelah Pembagian THR

          Siapa yang tidak suka permainan ini? Walaupun tidak direkomendasikan jika tidak menggunakan kacamata pengaman dan topi. Setelah pembagian THR, pergi ke toko mainan, jika diizinkan oleh para orang tua, akan membeli senjata mainan dengan peluru plastik plus kacamata dan topi tentara. Apalagi jika kalian memiliki geng sebanyak satu kampung, pergilah menyewa mobil truk sapi atau minta tolong kepada paman kalian yang punya truk, berputarlah keliling kampung sambil menembaki kendaraan atau pohon yang dilewati. Memang terkesan berbahaya dan nakal, tapi tanpa itu masa kanak-kanak akan berkurang maknanya.

3. The Real Berkumpul Bersama

          The Real di sini maksudnya adalah memang dengan tujuan untuk berkumpul bersama baik bersama teman atau keluarga tanpa gangguan gadget. Berbicara dengan orang yang di dekat kalian bukan dengan mereka yang di pulau lain. Bahkan bocil-bocil sekarang berkumpul untuk bermain game atau bermain aplikasi musik yang sedang ramai dipakai orang. Saya sedih melihat pemandangan itu. Menghabiskan uang untuk bermain hp di tempat lain. Apa gunanya?

4. Takut Lewat di Depan Orang Tua atau Menundukkan Badan Untuk Lewat

          Panjang kali judulnya. Tetapi seperti judulnya, dulu siswa-siswi akan menunduk jika ingin lewat di depan gurunya atau orang yang lebih tua. Bahkan, saya pernah memilih jalur lain daripada melewati guru (tidak patut ditiru, mending lewati dengan sopan dan menunduk sambil sapa). Mereka sekarang melewatinya seperti lampu jalan. Aku bahkan tidak berani untuk membalas perkataan guruku jika sudah disuruh. Aku tidak tahu apakah keberanian bocil-bocil sekarang meningkat atau bagaimana? Jika kau terkena amarah guru dan pulang dengan air mata berlinang, kau akan mendapat bonus tambahannya di rumah. Bagaimana dengan sekarang? Aku bahkan tidak ingin menjawabnya.

Kehidupan kita memang mengalami peningkatan drastis di masa ini. Kau bisa melepas rindu dengan seseorang di pulau lain. Tapi kau tahu apa kata mereka, orang yang jauh makin dekat, orang yang dekat makin jauh. Siapa pun yang mengeluarkan slogan itu, pantas masuk ke Guiness Book of Record untuk sindiran paling menyindir untuk orang-orang di masa kini. Tapi apa yang bisa kita buat? Kita hanya bisa mengingat masa-masa itu. Aku harap bocil-bocil sekarang tidak akan menyesal nanti di kemudian hari. 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Almanico Islamy Hasibuan

Penulis Indonesiana.

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler