x

Iklan

Syarifudin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 April 2019

Sabtu, 2 April 2022 20:22 WIB

Secangkir Kopi Pagi di Taman Baca, Puasa Agar Lebih Berguna

Secangkir kopi pagi di taman bacaan, jadikan momen puasa untuk introspeksi diri. Jangan mengutuk pagi apalagi mengeluhkannya

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sekalipun pahit, Secangkir kopi pagi di taman bacaan tidak perlu dikeluhkan. Cukup jalani, nikmati dan syukuri. Karena kopi di mana pun, tetap dicintai tanpa perlu menyembunyikan pahitnya diri.

 

Pagi, sulit dibantah, menjadi waktu yang penting. Karena di pagi hari, hanya ada dua pilihan. Tetap melanjutkan tidur dan mimpunya atau terbangun untuk merealisasikan mimpi-mimpinya. Maka siapa pun dapat dilihat dari cara menghabiskan pagi harinya. Pagimu adalah hidupmu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Jangan pernah mengutuk pagi. Apalagi mengeluhkannya. Karena pagi pasti datang dengan sendirinya. Tapi pagi bukanlah rutinitas, melainkan realitas. Di pagi hari, ada orang yang berani membangun kebiasaan baik. Tapi ada pula yang gagal  menghentikan kebiasaan buruk. Memperdebatkan waktu ibadah hingga tidak sempat ibadah. Mempersoalkan negara tanpa pernah bisa berkontribusi untuk negara. Pagi menjadi tidak sederhana. Ketika banyak orang telah mengabaikan pagi. Kata-katanya hebat tapi perbuatannya jahat. Tidak lagi mampu berbuat.

 

Maka secangkir kopi pagi di taman bacaan mengingatkan. Hargailah waktu pagimu. Kerjakanlah bagianmu yang baik. Berdoalah kebaikan untukmu. Jalani, nikmati dan syukuri apa yang dimiliki di pagi hari. Lalu, selebihnya biarkan Allah SWT yang bekerja untuk menghidupi pagimu. Kopi pagi di taman baca, puasa untuk lebih berdaya dan berguna.

 

Banyak orang depresi hari ini. Karena kehabisan secangkir kopi di pagi hari. Akibat meratapi pagi hari ini atas apa yang terjadi hari kemarin. Hingga lupa, secangkir kopi pagi selalu mengajarkan. Jadilah orang yang sederhana dalam ucapan tapi mewah dalam perbuatan.

 

Secangkir kopi di taman bacaan. Selalu jadi energi para pegiat literasi. Untuk selalu optimis bukan pesimis. Selalu bertindak daripada menghujat. Karena pagi yang optimis akan berubah jadi kekuatan. Sebaliknya, pagi yang pesimis akan jadi kelemahan. Sekalipun hanya menyediakan akses bacaan ke anak-anak, secangkir kopi pagi tetap dijalani dengan penuh komitmen dan konsisten. Agar ada harapan kebaikan dan tebaran manfaat yang positif untuk orang lain. Seperti pagi yang selalu menghadirkan sinar matahari untuk kehidupan.

 

Secangkir kopi pagi di taman bacaan. Selalu mengingatkan kamu untuk lebih apa adanya. Bukan ada apanya. Lebih optimis daripada pesimis. Selalu tersenyum saat membuka mata di pagi hari setelah lelap tidur semalam. Pagi hari yang digunakan untuk berysukur dan menebar amal perbuatan baik. Bukan pagi yang dipakai untuk mengeluh, berpikir negatif, dan melakukan aktivitas yang sia-sia.

 

Secangkir kopi pagi di taman bacaan. Mengajak siapa pun untuk hidup di hari ini, bukan berada di hari kemarin yang sudah berlalu atau esok yang belum tiba. Salam literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka

Ikuti tulisan menarik Syarifudin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu