x

Dua mahasiswa Universitas Negeri Semarang membantu mengembangkan usaha salah satu pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Purworejo dengan media pengembangan berupa Instagram

Iklan

Heldi Prasetya

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 21 Maret 2022

Selasa, 5 April 2022 19:41 WIB

Dua Mahasiswa Unnes Mengembangkan UMKM Berbasis Media Sosial

Di masa pandemi Covid-19 banyak pelaku usaha yang mengalami gulung tikar. Di masa seperti ini juga membuat banyak masyarakat yang ter-PHK oleh pihak perusahaan karena alasan pengurangan pengeluaran perusahaan, membuat banyak masyarakat yang beralih menjadi pedagang kecil atau UMKM demi menyambung hidup. Banyak bermunculanya usaha-usaha baru di masa-masa sulit ini membuat peran mahasiswa sangat diperlukan sebagai salah satu agen perubahan. Oelh karena itu dua mahasiswa Universitas Negeri Semarang membantu salah satu pelaku UMKM yang baru merintis usahanya dalam mengembangkan usahanya berbasis media sosial.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Heldi Prasetya dan Lintang Thara Amaliya dari Universitas Negeri Semarang, Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Prodi Pendidikan IPS melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan membantu serta memberikan pelatihan dan penyuluhan mengenai bagaimana pelaku usaha yang baru saja merintis usahanya dapat mengembangkan usaha melalui platform media social salah satunya Instagram.

Kegiatan ini dilakukan di Desa Bandung Kidul, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo dirumah Idfia Desty sebagai pelaku usaha UMKM Brownies Cup. Dimana kegiatan ini merupakan sebagai salah satu tugas yang diberikan mata kuliah Koperasi dan UMKM.

Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan mewawancarai pelaku usaha mengenai masalah dan hambatan apa saja yang dialami ketika merintis usahanya di masa pandemi Covid-19.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Permasalahan yang ditemukan ketika wawancara adalah " masalah dan hambatan yang dirasakan pada saat merintis usaha terutamanya cara mempromosikan prouk, karena usaha ini terbilang baru dengan produk yang baru juga sehingga belum banyak orang yang mengenal produk ini, sehingga lebih sulit memasarkan produk Brownies Cup ketimbang makanan lainya" Ujar Idfia sebagai pelaku usaha.

Selain masalah tersebut masalah utama yang di dapat yaitu masalah umum yang dialami kebanyakan pelaku usaha yaitu branding. Belum adanya nama usaha, kemudia label usaha, serta logo sebagai identitas usaha, dimana hal-hal tersebut membuat sulitnya memasarkan produk ke jangkauan yang luas.

Mengapa Branding Product diperlukan dalam suatu usaha? hal ini dikarenakan dengan adanya branding hal tersebut membuat masyarakat sadar dan tau akan keberadaan produk yang dipasarkan. 

Dari masalah-masalah tersebut dilakukan beberapa kegiatan yang pertama, mendiskusikan dengan pelaku usaha mengenai penentuan branding product dan bagaimana cara pemasaran yang mudah dan dapat dilakukan pelaku usaha melalui media sosial. Setelah mendiskusika mengenai penentuan nama usaha, serta konsep loho sebagai identitas wajah usaha Brownies Cup ini, kemudian dilakukan pelatihan mengenai bagaimana penggunaan sosial media khususnya Instagram sebagai alat atau media promosi. Masalah kedua yaitu kurangnya edukasi pelaku usaha mengenai penggunaan media sosial yang membuat jangkauan pasar usaha tersebut sempit dan hanya disekitar tempat produksi, hal ini membuat pelaku usaha masih melakukan cara promosi konvensional dengan cara menitipkan produk ke tempat-tempat tertentu.

Alasan penggunaan serta pemilihan media sosial berupa instagram yaitu dikarenakan saat ini merupakan era teknologi serta generasi milenial yang tidak dapat lepas dari yang namanya internet, intensitas masyarakat menggunakan media sosial pun juga tinggi. Terutama Instagram yang notabene aplikasi berbasis unggahan foto ataupun video, yang dimana banyak masyarakat lebih tertarik ke visual dan audio ketimbang literasi. Selain itu penggunaan media sosial juga terbilang mudah apalagi mitra pelaku usaha termasuk generasi milenial.

Pelatihan selanjutnya berupa bagaimana melakukan foto produk yang menarik serta cara mendesain media pemasaranya berupa pamflet, feed instagram, dan lainya, menggunakan aplikasi desain untuk pemula yang dapat dioperasikan di smartphone. Selain melakukan edukasi dan pelatihan juga dilakukan pegawasan agar tujuan dalam kegiatan ini dapat terlaksana sesuai dengan tujuan serta dapat memberikan dampak positif kedepanya bagi pelaku usaha tersebut.

Diharapkan dengan adanya kegiatan seperti ini yang dilakukan mahasiswa-mahasiwa, dapat mengembangkan dan meningkatkan UMKM yang sedang berkembang atau yang sedang memulai.

 

Ikuti tulisan menarik Heldi Prasetya lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler