x

Berbicara sastra dan pendidikan karakter merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.

Iklan

KHUZAEMAH ALLAELY 2021

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 April 2022

Minggu, 10 April 2022 12:52 WIB

Pentingnya Sastra Indonesia Terhadap Era Digital

Artikel ini menjelaskan tentang pentingnya Sastra Indonesia terhadap era digital

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Apakah sastra itu? Saastra adalah sebuah karya yang dihasilkan oleh manusia baik berupa tulisan maupun lisan yang menggunakanan bahasa sebagai pedomanya. Dan adapun sastra, sastra itu indah atau berkualitas tinggi. Berikut ini adalah pengertian sastra menurut para ahli:

Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya (Panuti Sudjiman 1986: 68).

Sastra adalah karya tulisan yang halus (belle letters), adalah karya yang mencatatkan bentuk bahasa harian dalam berbagai cara dengan bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dipanjangtipiskan, dan diterbalikkan, dijadikan ganjil (Eagleton 1988:4).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sastra adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium, Bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial (Sapardi 1979:1).

Adapun sastra terbagi menjadi tiga macam, yaitu:

  1. Prosa

Prosa merupakan karya sastra atau tulisan yang membentuk cerita dan tidak juga terikat oleh berbagai aturan dalam penulisan, seperti diksi, irama, rima dan lain sebagainya. Contohnya:  cerpen, novel, dongen, cerita rakyat, kisah, riwayat, hikayat, roman, biografi dan lain sebagainya.

  1. Puisi

Puisi adalah sebuah karya sastra yang dibuat oleh penyair yang mempunyai makna yang dalam. Puisi juga terikat didalamnya irama, rima, serta dan juga penyusunan larik dan bait.

  1. Drama

Drama merupakan karya sastra yang di tulis lalu dipertunjukan untuk memperlihatkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku para tokohnya tersebut.

Adapun karya sastra merupakan pengungkapan emosi pribadi dalam bentuk pengalaman, pikiran, perasaan, konsep, hasrat, dan keyakinan. Dalam bentuk gambar kehidupan, mereka dapat menggunakan alat bahasa untuk menginspirasi pesona dan menggambarkannya secara tertulis. Dalam bukunya, Sumardjo mengatakan bahwa karya sastra adalah upaya merekam isi jiwa sastra dengan menggunakan alat-alat bahasa. Sastra adalah suatu bentuk rekaman dalam bahasa yang akan dikomunikasikan kepada orang lain.

Bagaimana Perkembangan Sastra dari Zaman ke Zaman?

Perkembangan sastra di Indonesia dimulai sejak sebelum abad ke-20.

Dimana pada Angkatan Pujangga Lama, Satra yang dilahirkan oleh penyair berupa pantun, syair, gurindam, dan hikayat. Tokoh pertama yang membuat tulisan saat itu ialah Hamzah Fansuri.

Pada Angkatan Sastra Melayu Lama, karya sastra muncul pada  sejak tahun 1870 hingga 1942 berkembang di lingkungan masyarakat Sumatra.

Karya sastra melayu terbit pertama pada sekitar tahun 1870 dalam bentuk syair, hikayat, dan terjemahan novel barat.

Pada Angkatan Balai Pustaka muncul sejak tahun 1920 yang diterbitkan oleh penerbit Balai Pustaka.

Pada masa tersebut kedudukan hikayat, pantun, syair gurindam mulai tergantikan dengan adanya prosa (roman, cerita pendek, novel) dan puisi.

Angkatan Pujangga Baru mucul di Indonesia pada awal abad tahun 1930-an.

Angkatan 45’ lebih realistis dibanding karya angkatan Pujangga Baru yang romantik dan idealistik.

Karya pada sastra angkatan 50’-an ditandai dengan adanya munculnya Satra bertajuk kisah milik HB Jassin.

Angkatan 66’ realistis dibanding karya Angkatan Pujangga Baru yang romantik-idealistik.

Pada kurun waktu tahun 1980, karya sastra di Indonesia ditandai dengan banyaknya roman percintaan, dengan sastrawan wanita yang menonjol, seperti Marga T.

Pada angkatan reformasi terbitnya ditandai dengan hadirnya karya-karya sastra, cerita pendek, puisi,  dan juga novel dengan tema sosial politik, terkhusus seputar reformasi.

Para penulis Angkatan Reformasi menuangkan keadaan politik dan sosial yang terjadi pada tahun 1990-an.

Sastra Pada Era Digital

Sastra di dunia digital merupakan realitas yang harus menjadi hal yang positif. Literatur ini erat kaitannya dengan konten di media sosial, Youtube, Twitter, Instagram, dll. Generasi muda juga disuguhi budaya membaca, khususnya sastra.

Era digital merupakan suatu zaman dimana setiap aktivitas manusia sudah didukung dengan keberadaannya teknologi. Dan sudah banyak menggunakan alat-alat yang canggih.

Pada Era Digital sastra sangat lebih berkembang pesat, sastra lebih mudah untuk dicari.

Pada era digital ini manusia pada umumnya tidak mengetahui tentang apa itu pentingnya satra, padahal sastra sangat penting bagi kehidupan masyarakat terutama pada era digitalisasi saat ini.

Hadirnya sastra menjadikan manusia lebih berkembang dalam berekpresi, sastra di era digitalisasi memudahkan manusia untuk mencari karya sastra yang mereka inginkan, mereka bisa menemukannya di Instagram, facebook, Twitter, dan berbagai media internet lainya.

Pada Era Digital saat ini para penulis juga bisa memanfaatkan media yang ada untuk menyampaikan sastra, seperti para penulis novel akan lebih muda untuk melahirkan karyanya di aplikasi Wattpad. Para penulis informasi atau kajian juga bisa lebih muda menebitkannya di berbagai surat kabar online.

Dalam era digital ini manusia bisa membaca sastra dengan lebih mudah, bisa menemukannya di platform era digital, seperti Instagram, facebok, Twitter, dan bahkan juga bisa menemukannya di aplikasi lain,

Jadi, Pengaruh sastra pada era digital ini sangat mempengaruhi, keadaan sastra sekarang, karya sastra akan mudah ditemukan dalam berbagai media internet.

Ikuti tulisan menarik KHUZAEMAH ALLAELY 2021 lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler