x

Hersubeno Arief-Roy Suryo. Sumber foto: berbagai website.

Iklan

Sutri Sania

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 20 Januari 2021

Kamis, 21 April 2022 17:12 WIB

Hersubeno Arief-Roy Suryo Bahas Efek Kebohongan Pejabat Publik Soal ‘Big Data’ Pemilu 2024

Sesosok pejabat mengungkap bahwa dirinya mempunyai big data 110 juta warganet setuju adanya penundaan Pemilu 2024, yang berartikan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi itu sendiri. Namun, ketika ditanyai dari mana data tersebut berasal, sosok ini tetap bungkam. Hal ini menuai reaksi tokoh publik yang mulai menyangsikan omongannya kala pembantu Jokowi ini tak bisa membuktikan kebenaran big data kepada rakyat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Meski masih 2 tahun lagi, namun topik Pemilu 2024 sudah ramai diperbincangkan. Terlebih setelah sosok pejabat mengungkap bahwa dirinya mempunyai big data 110 juta warganet setuju adanya penundaan Pemilu 2024, yang berartikan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi itu sendiri.

Namun, ketika ditanyai dari mana data tersebut berasal, sosok ini tetap bungkam. Bahkan ketika ditantang langsung oleh mahasiswa Universitas Indonesia (UI) belum lama ini. Langsung saja, hal ini menuai reaksi tokoh publik yang mulai menyangsikan omongannya kala pembantu Jokowi ini tak bisa membuktikan kebenaran big data kepada rakyat.

Padahal, tutup mulutnya pejabat ini ketika ditanyakan kebenaran atas ucapannya bulan lalu bisa berdampak pada pemerintahan. Hal ini diungkap oleh Konsultan Media dan Politik, Arief Hersubeno.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Arief jika sosok ini tetap tutup mulut dan tak mau membuka big data, maka ini juga akan berimbas pada kredibilitas dirinya dan juga mencoreng kredibilitas pemerintahan Jokowi itu sendiri. Krisisnya minyak goreng dan kenaikan harga, ditambah dengan merebaknya wacana penundaan Pemilu 2024 saja sudah membuat berkurangnya tingkat kepercayaan publik terhadap Jokowi.

"Nah kalau masih terus ngeles, tidak berani buka data, makin hancurlah kredibilitas pemerintahan ini," katanya, dalam kanal Youtube Hersubeno Point, Jumat, (15/4)

Belum lama ini, Ketua DPD RI AA La Nyalla buka-bukaan mengatakan bahwa big data yang disampaikan Luhut adalah bohong. Arief Hersubeno juga menantang apakah Luhut berniat melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan La Nyalla.

"Ayo dong dibuka, kalau betul dia memang punya big data, apa sih susahnya? tinggal dibuka kalau memang ada faktanya, kenapa mesti ditutup-tutupi?” katanya.

Roy Suryo: Sosok Ini Sebarkan Kebohongan Luar Biasa

Pakar Telematika, Roy Suryo juga turut berkomentar bahwa yang disampaikan pejabat publik tersebut, alih-alih Big Data, namun ternyata Big Dusta.

“Sejak pertama statemennya keluar (17/3), saya sudah sampaikan bahwa big data yang disebut-sebut itu adalah big dusta,” tegas Roy Suryo dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (16/4).

Lebih lanjutm menurut Roy, jika tokoh ini tak kunjung membuktikan omongannya, bahkan ketika sudha dimintai langsung oleh BEM UI (Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia), maka ia sama saja menyebarkan kebohongan luar biasa.

Bagaimana menurutmu? Apakah sosok ini menyampaikan kebenaran atau kebohongan?

Ikuti tulisan menarik Sutri Sania lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler