Memaafkan Adalah Kemenangan Terbaik.
Bambang Udoyono
Sebenarnya nènèk moyang kita memiliki peri bahasa dalam bahasa Jawa yang artinya mirip. Wani ngalah luhur wekasané. Secara harafiah artinya siapa yang berani mengalah akan luhur (unggul) akhirnya. Jadi intinya adalah anjuran untuk mengalah. Dengan kata lain mundur selangkah untuk maju dua tiga langkah.
Menurut Ali bin Abi Thalib orang yang memberi maaf justru akan menang. Menang kepada siapa? Ya menang dengan orang yang menyakiti atau merugikan. Mengapa menang? Karena orang yang memberi maaf sejatinya sudah mampu mengatasi nafsu amarahnya. Orang yang dirugikan, dizalimi, disakiti hati, direndahkan marwahnya, pastilah memiliki rasa sakit hati. Sebenarnya wajar saja. Semua orang bisa marah atau sakit hati. Tapi orang yang sudah menguasai nafsu amarahnya dan egonya akan mampu menguasainya. Maka dia akan mampu memberi maaf kepada orang yang menzaliminya. Kalau orang yang menzalimi masih dikuasai oleh rasa amarah, ego, dsb maka sebenarnya orang yang dizalimi dan memaafkan itulah yang lebih luhur. Dia lebih tinggi derajatnya secara spiritual.
Bagaimana kita bisa sampai pada tahap itu? Bukankah sebagai manusia biasa kita punya nafsu amarah? Memang tidak mudah. Kalau mudah pasti semua orang mampu. Ini lebih mudah diomongkan daripada dilakukan. Meskipun demikian paling tidak ada dua hal yang bisa dilakukan.
Semua ritual agama terutama puasa membimbing kita menguasai nafsu termasuk nafsu amarah. Apabila dilakukan dengan sungguh sungguh insya Allah kita tidak dikuasai oleh nafsu amarah, dan bahkan bisa menguasainya.
Menulis juga memiliki manfaat besar dalam kesehatan jiwa dan raga. Expressive writing atau therapeutic writing bisa membantu Anda mengeluarkan uneg uneg (beban mental) dan berbagai beban psikis sehingga Anda merasa lega, merasa plong.
Cobalah lakukan kedua tindakan itu – puasa dan menulis terapetik- agar anda bisa menguasai nafsu amarah sehingga ada bisa mamaafkan.
Dalam buku yang berjudul One way ticket to happiness saya menyediakan satu bab berjudul “Memaafkan adalah menyembuhkan luka hati”, untuk membahas topik ini. Manfaatnya besar sekali untuk meringankan beban mental.
Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.