x

ilustr: Ocean\x27s Bridge

Iklan

Romi Assidiq

Sajak, Puisi, Novel dan Cerpen
Bergabung Sejak: 29 November 2021

Jumat, 22 April 2022 13:52 WIB

Suara Kezoliman


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Suara Kezoliman.

 

Dalam dahaga yang menjagal kerongkonan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelaparan melilit di sudut-sudut kota.

Raung demi raung memekakkan telinga.

Warna kehilangan kontras.

Buram, sepia, putus asa dan hitam putih kian tertib.

Desing peluru dalam jelmaan Izroil sang pencabut nyawa.

 

Mereka bilang, ini negeri para nabi.

Tapi kenapa, kami ditembaki seperti babi.

Dunia menutup indera, buta mata-buta hati.

Nyawa hanya sebatas kelakar di ujung pelatuk.

Tanah adalah tanah, dan sengketa adalah raja.

Siapa kuat dia menang, siapa menang dia kuasa.

 

Biadab, ini bukan tentang tanah.

Siapa peduli jeritan lambung, kalau mati jua dikandung tanah.

Haruskah telapak menengadah, berharap generasi tumbuh berani.

Tanamkan doktrin jikalau dia tidak mematikan melainkan pada kehendak-Nya.

 

 

Bombana, 22 April 2022

Ikuti tulisan menarik Romi Assidiq lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler