Pekat menyekat ujung retina.
Luka-luka datang mendera.
Sum-sum membeku dihantam dingin.
Kalian terlelap aku merana.
Wahai malam jangan datang lagi.
Sepi sudah cukup buatku terbengkalai.
Pelukmu itu pelikku.
Cukup sudah dua belas jam kaupukul aku.
Pagi, tolong aku.
Hanya semburat yang membakar pahit.
Singkirkan pikiran-pikiran itu.
Aku mau bebas.
Bombana, 23 April 2022
Ikuti tulisan menarik Romi Assidiq lainnya di sini.