Pada laut aku bersurat.
Kepada yang terkasih di balik buih ombak.
Kutitipkan rinduku melalui titik-titik pasir di belakang rumahmu.
Aku lelah memaksa diri memahami kemelut rasa di dalam dada.
Sungguh aku tiada cendekia dalam hal mencinta.
Engkau sendiri bak karang yang tak mau tahu tentang rasaku.
Sementara aku, bagai riuh ombak yang tiada henti mengejar pantai.
Kutancapkan cinta ini pada tiang-tiang perahu.
Jangkar kulepas, bahteraku melajuku.
Namun, nyiur melambai beriku tanda, menyerahlah diriku.
Oh, Layla-ku. Semoga di kau paham.
Bahwasanya sekeras karang pun akan luluh bila di hantam ombak ribuan tempo.
Oh, Layla-ku, gadis pantai yang merajai rupa para wanita.
Ijinkan daku bersua sekalipun hanya memeluk angan.
Bombana, 23 April 2022
Ikuti tulisan menarik Romi Assidiq lainnya di sini.