
Sabtu, 23 April 2022 13:39 WIB
Rasaku, Laut dan Kamu
Dibaca : 424 kali
Pada laut aku bersurat.
Kepada yang terkasih di balik buih ombak.
Kutitipkan rinduku melalui titik-titik pasir di belakang rumahmu.
Aku lelah memaksa diri memahami kemelut rasa di dalam dada.
Sungguh aku tiada cendekia dalam hal mencinta.
Engkau sendiri bak karang yang tak mau tahu tentang rasaku.
Sementara aku, bagai riuh ombak yang tiada henti mengejar pantai.
Kutancapkan cinta ini pada tiang-tiang perahu.
Jangkar kulepas, bahteraku melajuku.
Namun, nyiur melambai beriku tanda, menyerahlah diriku.
Oh, Layla-ku. Semoga di kau paham.
Bahwasanya sekeras karang pun akan luluh bila di hantam ombak ribuan tempo.
Oh, Layla-ku, gadis pantai yang merajai rupa para wanita.
Ijinkan daku bersua sekalipun hanya memeluk angan.
Bombana, 23 April 2022
Ikuti tulisan menarik Romi Assidiq lainnya di sini.
Suka dengan apa yang Anda baca?
Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.
4 jam lalu

Pendidikan Islam Sangat Berpengaruh Terhadap Karakter Siswa
Dibaca : 84 kali
35 menit lalu

Trias Politika, antara Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Tuhan
Dibaca : 52 kali
4 jam lalu

Dualisme Penerbitan Sertifikasi Wartawan antara Dewan Pers dengan LSP Pres Indonesia
Dibaca : 64 kali
18 jam lalu

Pidato Kebudayaan Profesor Salim Said pada Hari Sastra Indonesia 2022
Dibaca : 168 kali
2 hari lalu

Novela Seno Gumira Ajidarma: Suara Hati Seorang Pelacur
Dibaca : 2.131 kali
4 hari lalu

Apresiasi juga Dengki Iringi Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia
Dibaca : 974 kali
4 hari lalu

Pendidikan Jarak Jauh Ketlisut dan Raib dari Draft RUU Sisdiknas?
Dibaca : 731 kali
1 hari lalu

Penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui Projek dalam Kurikulum Merdeka
Dibaca : 479 kali
5 hari lalu

Beauty Privilege: Eksistensi Tergantung pada Penampakan Fisik atau Mentalnya?
Dibaca : 449 kali
Rabu, 29 Juni 2022 19:18 WIB
