Turen, 19 April 2022. Bertepatan dua minggu sebelum lebaran, telah tiba hari bahagia bagi Keluarga Penerima Manfaat (PKM). Karena sebanyak 600+ warga Desa Tanggung, Kecamatan Turen Kabupaten Malang resmi menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari pemerintah pusat. Bantuan tersebut diberikan dalam bentuk uang 500rb yang kemudian ditukarkan dalam bentuk minyak goreng, beras, telur, kentang, buah-buahan, dan lain-sebagainya.
Penyaluran bantuan tersebut dilakukan di Toko Kartini, Jalan Diponegoro RT 03, RW 07 Desa Tanggung Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Penyaluran bantuan tersebut dimulai pada pukul 09:00 WIB hingga 13:00. Pembagian bantuan berjalan dengan kondusif dan aman. Masyarakat penerima bantuan tetap terkendali dengan mentaati protokol kesehatan, yaitu dengan menjaga jarak dan memakai masker. Pemberian bantuan tersebut bertujuan untuk menanggulangi kemiskinan, serta memenuhi gizi keluarga pada masa pandemi Covid-19, sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan imunitas tubuh. Dokumen yang wajib dibawa oleh masyarakat penerima BNPT, yaitu Surat undangan berisi barcode yang diberikan RT/RW setempat,KTP dan Kartu Keluarga (KK) asli beserta fotocopy.
Alur dari pencairan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dimulai dengan Mendatangi Koperasi Wanita Kartini sesuai dengan tanggal pencairan BPNT, setelah itu masyarakat harus mengambil nomor urut antrian dan menyerahkan dokumen yang wajib dibawa kepada petugas. Petugas akan melakukan validasi, kemudian bantuan berupa uang tunai dan nota belanja akan diberikan. Setelah uang bantuan diterima oleh masyarakat, uang tersebut akan ditukarkan ke Koperasi Kartini dengan bahan pangan.
Manfaat dari adanya Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yaitu Pertama, meningkatkan ketahanan pangan di tingkat Keluarga Penerima Manfaat (KPM), sekaligus sebagai sistem perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan di masyarakat Indonesia. Kedua, Meningkatkan transaksi non tunai sesuai dengan program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang digagas oleh Bank Indonesia. Ketiga,Meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan ekonomi yang sejalan dengan Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI). Keempat, Meningkatkan efisiensi penyaluran bantuan sosial, Kelima Meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah, terutama usaha mikro dan kecil dibidang perdagangan.
Ikuti tulisan menarik Ronaldi _ lainnya di sini.
