
Cerdas di medsos
Kamis, 5 Mei 2022 06:43 WIB
Mengapa Saya Tak Silaturahmi?
Bila saya atau kamu, sudah tak silaturahmi tatap muka berjabat tangan, pun tak silaturahmi via medsos dan japri ucapkan Idul Fitri, mohon maaf lahir bathin, saya atau kamu, sedang ada apa? Sedang kena apa? Yuk, tanya pada diri kita masing-masing.
Dibaca : 539 kali
Masih menjaga silaturami, memberi maaf, meminta maaf di Idul Fitri, meski melalui medos sampai ke jaringan pribadi (japri), mencerminkan apakah saya masih menganggap dia-mereka tetap sebagai keluarga, saudara, sanak famili, teman, sahabat, mantan murid, mantan mahasiswa, dan lainnya (Supartono JW.04052022)
Kendati ada cara mudah untuk kita bersilaturhami di Idul Fitri 1443 Hijriah, tanpa tatap muka, tetap saja banyak orang tak melakukan silaturahmi, memberi maaf atau meminta maaf di hari yang fitri. Padahal, media sosial (medsos) terutama WhatsApp (wa) sangat memudahkan siapa pun untuk tetap dapat bersilaturahmi tanpa harus tatap muka.
Saya sendiri, memanfaatkan wa, IG, facebook, line, twitter, linkedin, untuk silaturahmi dengan keluarga, saudara, famili, teman, sahabat dll, yang tak dapat bertatap muka untuk mohon maaf lahir bathin kepada mereka melalui status saya.
Dan, beberapa ada yang saya sampaikan mohon maaf lahir bathin via jaringan pribadi (japri), sebab mereka adalah keluarga, saudara, famili, teman, sahabat, dan lainnya, orang-orang yang selalu ada di hati pun rendah hati.
Sebaliknya, saya pun paham siapa orang-orang yang dengan rendah hati memberi maaf, meminta maaf via japri kepada saya. Artinya, mereka, hingga kini tetap menjadi keluarga, saudara, famili, teman, sahabat saya yang sejati. Tak lekang oleh jarak dan waktu.
Fenomena silaturahmi
Ramadhan dan Idul Fitri 1443 Hijriah/tahun 2022 Masehi, khususnya bagi umat Islam di Indonesia benar-benar penuh hikmah, berkah, dan semoga umat Islam yang menjalankan ibadah Ramadhan dengan ikhlas dan khusyu, ikhlas memberikan maaf dan ikhlas meminta maaf, dapat terhindar dari api neraka, mendapat pahala yang setimpal sesuai amal perbuatannya. Aamiin.
Meski Lebaran kali ini, rakyat diperbolehkan mudik, namun dalam urusan silaturahmi atau jalinan tali persahabatan (persaudaraan) tidak semuanya dapat dilakukan dengan tatap muka dan berjabat tangan.
Bahkan, juga sudah menjadi tradisi, bila orang tua d kampung halaman sudah tiada (meninggal), biasanya para anaknya yang hidup dan tinggal merantau/di luar daerah/pulau/luar negara, seolah sudah tak memiliki kewajiban mudik ke kampung halaman, walau pun masih ada keluarga, selain ibu dan bapak, yaitu anak-anaknya, seisi rumah. Juga sanak saudara, orang yang seibu seayah (atau hanya seibu atau seayah saja), adik atau kakak serta sanak famili, yaitu kaum keluarga, kerabat, sanak saudara hingga teman-teman dan para sahabat.
Sebab tak mudik karena alasan kedua orang tua sudah tidak ada, seolah menjadi pembenaran yang benar. Padahal masih ada keluarga, saudara, dan sanak famili di kampung halaman, plus dari segi ekonomi, tergolong mampu untuk sekadar membayar biaya mudik dan balik. Sehingga, saat kesempatan mudik untuk silaturahmi tak dimanfaatkan, dapat menjadi pertanyaan, di mana rasa kekeluargaa, persaudaraan, dan kefamilian yang bersangkutan.
Namun, bagi orang yang secara ekonomi kurang mampu atau tak mampu, meski keluarga, ayah-ibu, adik-kakak masih lengkap, saudara masih lengkap, sanak famili masih lengkap, tapi ekonomi tak mendukung, maka tak mudik adalah pilihan yang bijak dan tak memaksakan diri.
Selain silaturhami dengan keluarga, saudara, sanak famili tatap muka dengan mudik, silaturahmi juga biasa diselenggarakan di instansi (kantor/tempat kerja), institusi (sekolah, akademi, kuliah), perkumpulan, grup, reuni dll.@ Kira-kira, saya, kita, termasuk golongan orang-orang yang manakah dari identifikasi tersebut? Terlepas saya atau kita termasuk golongan orang yang mana, kondisi tersebut pun kini ditambah oleh kemajuan peradaban, dengan hadirnya media sosial (medsos).
Hadirnya medsos, setelah sms atau telepon dan temannya, semakin dapat dijadikan alasan untuk sesorang tak mudik, meski mampu secara ekonomi, masih ada keluarga, saudara, sanak famili dan lainnya di kampung halaman.
Medsos, terutama WhatsApp (wa), pun berubah menjadi makcombalang. Bila makna makcomblang yang asli adalah perantara pencari jodoh, perantara yang menghubungkan atau mempertemukan calon suami istri, kini wa jadi perantara untuk komunikasi jarak dekat mau pun jauh antara seseorang dengan sesorang mau pun grup wa.
Sejak hadirnya wa, sejatinya manusia sangat dimudahkan untuk berkomunikasi hingga bersulaturahmi. Oleh sebab itu, orang-orang yang terpisah oleh jarak dan waktu, silaturahmi memberi dan meminta maaf via medsos secara umum apalagi melalui japri, maka itulah bukti mereka masih mengakui kita sebagai keluarga, saudara, famili, teman, sahabat, dan lainnya, dengan catatan ada yang ikhlas dari hati, ada yang sekadar untuk basa-basi, ada yang sebagai intrik-taktik baik untuk kepentingan tertentu, hingga untuk kepentingan politik.
Kira-kira, saya dan kamu, silaturahmi via medsos, japri, mengucapkan Idul Fitri, memberi maaf dan meminta maaf, ikhlas atau sekadar skenario?
Lalu, bila saya atau kamu, sudah tak silaturahmi tatap muka berjabat tangan, pun tak silaturahmi via medsos dan japri ucapkan Idul Fitri, mohon maaf lahir bathin, saya atau kamu, sedang ada apa? Sedang kena apa? Yuk, tanya pada diri kita masing-masing.
Suka dengan apa yang Anda baca?
Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.
1 hari lalu

Suplemen Apa yang Harus Saya Konsumsi Setiap Hari agar Tetap Sehat?
Dibaca : 146 kali
3 hari lalu

Build Karina Mobile Legends Tersakit dan Terkuat 2022
Dibaca : 176 kali
Sabtu, 14 Mei 2022 12:30 WIB

Memulai Investasi Reksa Dana di Masa Endemi
Dibaca : 259 kali
Kamis, 12 Mei 2022 20:49 WIB

ODAC Technology Media Informasi Terbaru 2022
Dibaca : 342 kali
Kamis, 12 Mei 2022 08:22 WIB

Berikut Ini Alasan Anda Butuh Jasa Penulis Artikel Murah
Dibaca : 385 kali
Jumat, 13 Mei 2022 06:27 WIB

Penjelasan GB WhatsApp dan Fitur Canggihnya
Dibaca : 225 kali
Berikut penjelasan singkat mengenai GB WhatsApp beserta fitur-fitur canggih yang dimilikinya.
Senin, 9 Mei 2022 06:17 WIB

Kepatuhan Seksual Bukan Hanya Hal Wanita
Dibaca : 416 kali
5 hari lalu
