x

Foto diambil dari Pixabay

Iklan

Ose Mau

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 8 Desember 2021

Jumat, 6 Mei 2022 17:28 WIB

Di Ujung Senja

"Di Ujung Senja" merupakan puisi yang mengisahkan tentang duka dan kerinduan manusia yang menjadi korban dari sesamanya, hanya oleh karena nafsu duniawi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

DI UJUNG SENJA

Kata merajut hati di kala senja bertalu di ufuk barat

Rias-rias kelabu tampak merona di atas merahnya angkasa

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rintik-rintik air turut menghias angkasa

Namun lebur dalam embun malam

Temani keringnya budi di relung yang panas

Hingga serasa cinta kian pergi, hilang termakan kerasnya dunia

 

Seperti rintik-rintik airkah,  hidup manusia masa kini?

Hilang termakan nafsu duniawi, yang kau sebut dalam rupiah

Ataukah dolar pun euro, dan lainnya, hingga hati tertambat suka dalam luka

Memang hidup kian menyayat hati, merasuk dan menusuk akal sehat kejamnya manusia

Sembari derap langkah dan mata mencari sumber rupiah selanjutnya

Ah..Panas hati, kembali memancar bila tetesan perawan tak dijumpai

Demikiankah hidup mereka yang tumbuh sebagai korban

Dari keras dan kejamnya dunia

Ataukah takdir ilahi? Yang disebut pantas!!!

 

Semuanya terasa sirna, seperti perempuan diujung senja, bermandikan rindu yang fana

Menyusui dalam kenangan, kini pergi terbawa rindu yang senyap

Meski rindu kian panjang, namun cinta telah tertambat pada hati yang tak pantas tuk dicintai

Inilah hidup meski dalam derita nafsu manusia

Namun, senja kan mengukir kisah disepanjang harinya

Bahwa masih ada hati yang merindukan tuk dicintai dalam ketulusan.

 

For Human Traffiking

Atambua, 20 April 2022.

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Ose Mau lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler