x

Iklan

Syarifuddin Abdullah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 11 Mei 2022 20:30 WIB

Pembunuhan Wartawati Shireen Abu Akleh di Kota Jenin

Screen-shot tayangan video Aljazeera Arabic yang merekam detik-detik sesaat setelah tertembaknya Shireen Abu Akleh di Camp Pengungsi Palestina di kota Jenin pada 11 Mei 2022. Tampak dalam gambar jenazah Abu Akleh terkapar, yang ditolong oleh pemuda laki-laki, sementara seorang wartawan lainnya mencoba berlindung sambil menangis.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Database:
Waktu: Rabu pagi waktu Israel, 11 Mei 2022.
Lolasi: Kamp Pengungsi Palestina di kota Jenin, Tepi Barat, Palestina. Kota Jenin terletak sekitar 120 km ke arah utara dari Jerualem.
Korban: Shireen Abu Akleh, 51 tahun, wartawati dan koresponden stasiun televisi Aljazeera (Arabic) yang bertugas di Israel, yang tewas akibat peluru tajam bersarang di kepalananya, ketika sedang melakukan peliputan terhadap penyerbuan militer Israel ke kamp pengungsi Palestina di kota Jenin. 

Menurut Dubes Amerika Serikat di Israel, Tom Nides, melalui akun Twitter-nya mengatakan, “Shireen Abu Akleh adalah warga negara Palestina dan juga tercatat sebagai warga negara Amerika”. Kedua orangtuanya berasal dari Betlehem, namun dilahirkan dan tumbuh dewasa di Jerusalem; menyelesaikan pendidikan SMA di Sekolah Rahibah Al-Wardiyah Jerusalem, kemudian kuliah di Universitas Sains dan Teknologi Jordania, lalu dan meraih gelar bachelor bidang media cetak dari Universitas Yarmuk, Jordania.

Catatan pendahuluan:
Pertama, menurut Isreal, Abu Akleh tertembak saat terjadi kontak senjata antara kemanan Israel dengan kelompok Palestina di Jenin. Karena itu, terbuka kemungkinan Abu Akleh tertembak peluru pejuang Palestina. Keterangan awal ini menunjukkan bahwa investigasi terhadap kematian Abu Akleh kemungkinan tidak akan menunjuk hidung pelaku penembakan Abu Akleh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedua, faktanya, Abu Akleh tertembak di kepala, persis di titik di bawah telinga. Titik yang tak dilindungi baju pelindung diri. Karena itu, analisis cepat mengasumsikan bahwa korban ditembak oleh sniper (penembak runduk).

Ketiga, selama ini, Shireen Abu Akleh merupakan salah satu wartawati yang  diposisikan sebagai suara yang mewakili suara Palestina terkait dengan konflik Palestina-Israel, yang disampaikan melalui layar dan corong stasiun televisi Aljazeera (Arabic). Saya relatif cukup sering mendengar liputan langsungnya saat menonton Aljazeera (berbahasa Arab).

Keempat, upacara resmi dan histeria publik dan beberapa lembaga-lembaga media resmi serta tokoh-tokoh politik dan media internasional, yang mengiringi jenazah Abu Akleh mengindikasikan bahwa kematian Abu Akleh berpotensi menjadi peristiwa yang akan mengubah arah perkembangan lanjutan konflik Palestina-Israel, betapapun kecilnya.

Syarifuddin Abdullah | Rabu, 11 Mei 2022, 09 Syawwal 1443H

Ikuti tulisan menarik Syarifuddin Abdullah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu