x

orang sedang menulis

Iklan

Natasya Maulida Andini

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 April 2022

Kamis, 12 Mei 2022 15:09 WIB

Problematika Penulisan Sejarah Sastra Indonesia

Penulisan sejarah sastra sangatlah rumit dan komplek. Oleh karena itu penulisan sejarah sastra Indonesia mutlak diperlukan untuk melihat sejauh mana perkembangan kesusastraan di Indonesia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Penulisan sejarah sastra sangat diperlukan untuk meneliti perkembangan estetika sastra dalam wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu. Melalui sejarah sastra dapat dilihat arah dan kecenderungan perkembangan sastra di sebuah bangsa. Oleh karena itu penulisan sejarah sastra Indonesia mutlak diperlukan untuk melihat sejauh mana perkembangan kesusastraan di Indonesia.

Pada umumnya penulisan sejarah sastra Indonesia yang telah dilakukan selama ini berdasar pada periodesasi (pembabakan waktu) dan berdasar angkatan. Periodesasi atau pembabakan waktu adalah penyusunan dan penulisan sejarah sastra Indonesia yang didasarkan pada batas kurun waktu tertentu. Sedangkan angkatan adalah berdasar pada kelompok sastrawan yang karyanya memiliki kesamaan pandangan kebudayaan, kesamaan ciri estetika, kesamaan aliran, kesamaan ide dan kecenderungan tema yang sama, dan ideologi kesenian.

Sejarah sastra adalah cabang sastra yang mengkaji mengenai pertumbuhan dan perkembangan sastra dalam wilayah tertentu sejak lahir hingga saat ini. Sejarah sastra juga disertai dengan dua aspek ilmu sastra lainnya yaitu teori sastra dan kritik sastra. Sejarah sastra berperan untuk mengelompokkan sastra dan ideologi pengarang pada suatu periode tertentu. Penulisan sejarah sastra memiliki aspek yang sangat beragam, sehingga jika ditulis hanya dari satu perspektif saja akan memperlihatkan kurangnya gambaran dari penulisan sejarah sastra.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama ini penulisan dan penyusunan sejarah sastra Indonesia ditulis oleh para kritikus, seperti H.B Yassin, Ajip Rosidi, Teeuw, dan lainnya. Penulisan sejarah sastra Idonesia bersifat global, lengkap, berdasarkan seluruh periode, dan sebagian periode. Namun, penulisan sejarah sastra Indonesia belum menyajikan perkembangan sastra Indonesia secara menyeluruh dari sejak lahir hingga saat ini karena penulisan sejarah sastra sangatlah rumit dan kompleks.

Menuliskan sejarah sastra berdasarkan karya-karya yang muncul di koran dan majalah kesusastraan yang bermunculan sejak lahirnya media ini di zaman kolonial juga dapat menjadi tantangan lain bagi para pemerhati sastra, baik akademisi maupun non akademisi.

Penulisan sejarah sastra sangatlah rumit dan komplek. Hal itu disebabkan karena batasan atau pengertian sastra Indonesia sangat kabur. Banyak pendapat dari berbagai pakar beserta argumen-argumennya yang menjelaskan awal dari sastra Indonesia. Hal itu menyebabkan titik tolak awal perkembangan kesuastraan Indonesia pun berberda pula. Perbedaan tersebut juga dalam mememandang setiap peristiwa atau persoalan yang kaitannya dengan kehidupan sastra. Akibatnya sebuah peristiwa dalam pandangan seorang penulis dianggap penting sehingga harus dimasukkan dalam sejarah kesusastraaan Indonesia. Tetapi penulis lain dapat beranggapan berbeda sehingga peristiwa tersebut tidak perlu menjadi catatan dalam Perkembangan Kesusastraan Indonesia. Beberapa peristiwa berkenaan dengan Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) dan beberapa pengaranngya tidak pernah dibicarakan ataupun kalau dibicarakan hanya mendapat porsi yang kecil oleh para penulis dan pemerhati sejarah sastra Indonesia.

Kesulitan lainnya ialah walaupun usia sastra Indonesia belumlah sepanjang sastra negara lain tetapi objek karya sangat berlimpah.

Kesulitan lainya ialah objek sastra selain karya sastra yang berupa jenis- jenis (genre) sastra : puisi, prosa dan drama juga meliputi objek-objek lain yang sangat luas meliputi pengarang, penerbit, pembaca, pengajaran, apresiasi, esai, dan penelitian.

Apapun problem yang dihadapi, sejarah sastra Indonesia harus tetap ditulis! Penulisan sejarah sastra Indonesia adalah sebuah keniscayaan yang tak hanya bermanfaat sebagai sebuah studi perkembangan kesusastraan Indonesia namun juga untuk kepentingan kurikulum pendidikan. Penulisan sejarah sastra Indonesia harus selalu diupayakan walaupun menghadapi berbagai risiko.

Ikuti tulisan menarik Natasya Maulida Andini lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler