x

Iklan

Syarifuddin Abdullah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 14 Mei 2022 12:32 WIB

Sungguh Biadab Penyerangan terhadap Peti Jenazah Shireen Abu Akleh

Terkait pembunuhan Shireen Abu Akleh, Israel kalah total di hadapan pengadilan publik opini dunia

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Waktu: Kamis, 13 Mei 2022

Lokasi: halaman depan rumah sakit St Louis French di Jerusalem, Palestina.

Korban: peti jenazah Shireen Abu Akleh (yang tewas tertembak sehari sebelumnya, Rabu 12 Mei 2022), dan rombongan pelayat yang sedang menggotong peti jenazah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peristiwa: berdasarkan rekaman video, di tengah kerumunan ribuan pelayat, umumnya anak-anak muda Palestina laki-laki. Peti jenazah Shireen Abu Akleh digotong keluar dari rumah sakit, untuk di antar ke Katedral Accunciation of the Virgin, sebelum diantar ke TPU Kristen Protestan di Mount Zion, Jerusalem.

Di halamam depan rumah sakit, terlihat sejumlah militer Israel berpakaian taktis militer berwarna hitam.

Lalu unit militer itu menyerang para pelayat yang sedang menggotong peti jenazah, dan yang memilukan: penyerangan itu mengakibatkan peti jenazah sempat oleng dan nyaris terjatuh ke tanah.

Beberapa sudut rekaman video pun langsung viral di berbagai stasiun televisi dan media-media sosial.

Pemandangannya sungguh biadab.

Tidak/belum ada penjelasan ataupun alasan rasional mengapa terjadi penyerangan terhadap pelayat yang menggotong peti jenazah Shireen Abu Akleh. Dan harus dikatakan, terlihat satu dua anggota militer itu yang mencoba mencegah penyerangan. Namun penyerangan tetap berlangsung dengan memukuli para pelayat dengan tongkat.

Beberapa sumber mengatakan, penyerangan militer Israel itu dilakukan karena ingin mencabut bendera Palestina yang ditempelkan di peti mayat. Namun tetap saja sulit diterima akal sehat.

Mungkin karena itulah, Chris Murphy, anggota Kongres Amerika mengatakan, “Penyerangan jenazah itu sungguh menakutkan, dan pelakunya harus dituntut”.

Sementara anggota Parlemen Inggris, David Lammy, mengomentari tayangan tragis itu dengan mengatakan, “Penyerangan jenazah tidak mungkin lagi dibela, dan semakin memperkuat tuntutan untuk meminta tanggung jawab pembunuhnya”.

Sam Tarry, juga anggota Parlemen Inggris, mengatakan, “Tentara Isarel harus dituntut setelah aksi penyerangan terhadap peti jenazah Shireen Abu Akleh”.

Pemandangan penyerangan terhadap peti jenazah itu semakin memperkuat kesimpulan sebuah analisis di harian Haaretz Israel yang mengatakan pada 12 Mei 2022: “Terkait pembunuhan Shireen Abu Akleh, Israel kalah total di hadapan pengadilan publik opini dunia”.

Syarifuddin Abdullah | Jakarta Kamis, 13 Mei 2022, 11 Syawwal 1443H

Sumber foto: screen-shot tayangan langsung stasiun televisi Aljazeera pada 13 Mei 2022, 

Ikuti tulisan menarik Syarifuddin Abdullah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler