x

Iklan

Markom BM3

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 14 Mei 2022

Sabtu, 14 Mei 2022 12:42 WIB

Fatimah, Pejuang Anak Berkebutuhan Khusus

Fatimah, Pejuang Anak Berkebutuhan Khusus

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sepekan yang lalu kita memperingati Hari Kartini sebagai simbol emansipasi perempuan Indonesia dalam meningkatkan kualitas hidup pada masa kolonialisme. Kemudian semangat itu selalu dirayakan dengan berbagai cara dan yang paling penting semangat itu terus abadi mengalir dari setiap generasi ke generasi.

Fatimah (28) sosok Kartini masa kini yang mendedikasikan dirinya untuk memperjuangkan hak hidup Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang lebih baik. Fatimah adalah gadis yang menjadi pengasuh di pondok pesantren Ainul Yakin yang didirikan oleh Ustadz Muhidin Isma Almatin pada tahun 2005 silam. Pondok pesantren tersebut yang mengkhususkan diri pada pada penanganan pendidikan anak berkebutuhan khusus dari TK-Perguruan Tinggi.

Fatimah mengabdi di pondok pesantren tersebut sejak tahun 2018 tahun silam setelah menyelesaikan pendidikannya di bidang pertanian. Diawal debutnya Fatimah hanya mengabdi dalam pemberdayaan pertanian di pesantren tersebut. Namun seiring berjalan waktu Fatimah telah menjadi kepala pengasuh untuk anak-anak berkebutuhan khusus tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jelas bagi Fatimah berada di posisi saat ini bukanlah hal yang mudah. Ia banyak mengalami kejadian yang tidak terlupakan dan akan selalu ia kenang dalam ingatan yang manis. Ia tumbuh dengan kasih sayang bersama anak-anak berkebutuhan khusus.  Namun tidak jarang Fatimah mengalami kejadian buruk ats perlakuan santri yang lepas kontrol.

“Dulu pernah ngajak makan mereka (Santri ODGJ), waktu diberi piring malah dilempar ke muka saya. Pernah juga waktu ngajarin mereka ngaji tiba-tiba plaak, saya ditampar. Sering banget saya nangis dulu, tapi selalu disemangati oleh kakak saya. Bahwa ini belumlah apa apa,” ungkap Fatimah saat ditemui.

Selayaknya Fatimah putri Rasulullah. Tampaknya ia menyadur kesabaran dari putri Rasulullah sedemikian rupa. Tidak jarang banyak dari orang pada umumnya akan memandang rendah pada mereka yang berkebutuhan khusus. Namun Fatimah dalam kesabaran penuh dan ketabahan yang luar biasa selalu mencintai mereka dengan sepenuh hati.

Saat ditemui Fatimah berinteraksi dengan santri berkebutuhan khusus dengan penuh kasih saying selayaknya keluarganya sendiri. Mengajak mereka bermain, merapikan kerudung yang mereka kenakan, serta menjawab seluruh pertanyaan mereka dengan sabar. Tidak hanya disitu Fatimah juga melakukan rehabilitas untuk mereka yang berstatus penuh bantu yaitu santri yang tidak bisa merawat dirinya sendiri. Sehingga Fatimah harus memandikan mereka, membersihkan kotorannya dan merawat mereka selayaknya anak kecil.”

Fatimah menyambut baik ajakan kolaborasi dari DIFATAMA (Difabel Tangguh Mandiri) pondok difabel yang digagas oleh Baitul Maal Merapi Merbabu untuk menyongsong masa depan para penyandang kebutuhan khusus agar lebih baik lagi.

“Yang kita butuhkan adalah kesabaran dan keyakinan bahwa apa yang terjadi saat ini adalah yang terbaik. Saya juga berharap semoga banyak diluar sana lebih memperhatikan orang,” kata Fatimah.

Fatimah adalah wanita yang melawan sesungguhnya. Emansipasi yang sering diperdebatkan ada seutuhnya pada diri Fatimah. Fatimah melawan tanpa toa dan rokok ditangan namun menjaga manusia dengan penuh rasa sayang dan kesabaran. Panjang umur untuk Fatimah dan Fatimah-Fatimah lain yang ada di luar sana.

Ikuti tulisan menarik Markom BM3 lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu