x

Timnas U-23

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Selasa, 24 Mei 2022 06:15 WIB

Jangan Salah Pilih Pemain untuk FIFA Matchday, STy!

Yakin, bila STy tak salah memilih pemain, maka Bangladesh akan mudah dijinakkan. Ranking FIFA Timnas Indonesia naik. Pun pasukan Garuda akan percaya diri menghadapi Kualifikasi Piala Asia apalagi ada tambahan pemain dari Eropa.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Serba kurang dan terbatas, tetaplah belajar dan awas. Serba tersaji dan tercukupi, tetaplah membumi, rendah hati dan tahu diri. (Supartono JW.23052022)

Cikal bakal pemain Timnas Indonesia yang akan berlaga meladeni Bangladesh dalam FIFA Matchday  pada Rabu (1/6/2022) dan yang akan diturunkan dalam Babak Kualifikasi Piala Asia 2023, baru saja mempersembahkan medali perunggu di SEA Games Vietnam 2021. Cikal bakal ini pun tentunya akan diterjunkan dalam Piala AFF, yang akan di helat pada bulan Desember 2022.

Mengapa saya sebut cikal bakal? Sebab, Shin Tae-yong (STy) sendiri telah membocorkan kepada media massa bahwa pasukan yang akan tampil di ketiga event diambil dari skuad SEA Games 2021, lainnya dari pemain senior.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, saya sebut cikal bakal, alasannya sebagai masukan agar STy tak main bongkar pasang pemain secara siginifikan. Tetapi, mengurangi pemain yang rapor TIPSnya tak mumpuni di SEA Games, lalu mengganti dengan pemain yang kompeten TIPS dan tentunya, beberapa pemain yang tak diizinkan oleh Klubnya turun di SEA Games, kali ini akan dapat turun memperkuat Garuda, karena laga merupakan agenda resmi yang masuk dalam kalender FIFA.

Kesempatan naikkan ranking

Sebelum turun dalam Kualifikasi Piala Asia 2023 di Kuwait, Timnas yang menghuni Grup A, bakal menghadapi Yordania, Kuwait, dan Nepal, akan diuji dulu dalam FIFA Matchday meladeni Bangladesh.

Karenanya, laga versus Bangladesh dalam FIFA Matchday, jelas akan menjadi tolok ukur sekaligus memantapkan Skuad yang akan dipilih masuk dalam Timnas Kualifikasi Piala Asia bagi STy.

Di sisi lain, STy pun tak bisa main-main atau meremehkan FIFA Matchday, apalagi menjadikan FIFA Matchday sebagai ajang coba-coba pemain. Peranan dan dampak FIFA Matchday bagi Timnas Garuda adalah vital untuk mendongkrak ranking FIFA.

Untuk itu, kesalahan atau kelemahan STy dalam memilih pemain, memasang komposisi pemain, menerapkan strategi yang sudah dilakukan dalam ajang SEA Games tak boleh diulangi.

Saya tetap menyebut kekalahan dari Vietnam di fase Grup A dan kekalahan dari Thailand dalam babak semi final adalah kesalahan dan kelemahan STy dalam memilih dan memasang komposisi pemain serta menerapkan strategi.

Bila boleh mengulang kisah. Andai saat meladeni Vietnam bermain imbang, bisa jadi, Egy dan rekan bisa meraih mimpi menggondol medali emas. Sebab, di semi final akan bertemu Malaysia. Atau bila saat meladeni Thailand di semi final, STy juga cerdas strategi, belum tentu ada pemain yang lolos mengawal pemain Thailand mudah menjebol gawang Ernando.

Jadi, cikal bakal Timnas yang kuat dan sebagian besar pemainnya sudah terasah TIPSnya adalah benar, para pemain dalam skuad SEA Games. Tentunya akan ditambah Pratama Arhan, Elkan Baggot, dan para pemain senior yang benar-benar lulus TIPS. STy jangan sampai salah memanggil pemain yang sekadar terlihat terampil teknik dan speed, tapi rendah intelegensi dan personality.

Yakin, bila STy tak salah memilih pemain, maka Bangladesh akan mudah dijinakkan. Ranking FIFA Timnas Indonesia naik. Pun pasukan Garuda akan percaya diri menghadapi Kualifikasi Piala Asia.

Compang-camping, tapi menang@@ STy dan pasukan yang nanti dipilihnya, saat menghadapi Bangladesh, minimal wajib belajar pada kondisi saat Timnas U-23 mampu menyingkirkan Timnas U-23 Malaysia.

Tampil hanya dengan kekuatan 14 pemain, 2 pemain malah masih berusia 17 tahun, menghadapi musuh abadi Malaysia, anak-anak Garuda justru tampil sesuai ekspetasi.

Saya sebut, Garuda bukan menang keberuntungan karena dari adu pinalti. Tetapi memang menang karena STy menurunkan komposisi pemain dan strategi cerdas.

Tampilnya Ernando sebagai pahlawan kemenangan, juga bukan keberuntungan. Sebab, Ernando punya kompetensi dan kapasitas sebagai penjaga gawang yang mumpuni. Saya catat, saat Ernando menggagalkan 2 pinalti pemain Malaysia, Ernando tak melakukan penyelamatan gaya-gaya-an. Ernando melihat arah bola. Bukan bergerak spekulasi. Sehingga, bola dapat ditangkap/diblok. Tapi, 3 gol yang bersarang di gawang Ernando, nampak Ernando mencoba bergerak spekulasi, jadi seolah tertipu.

Dari kisah meladeni Malaysia yang saya sebut compang-camping, sampai menurunkan Saddil Ramdani bukan di posnya, menurunkan 2 pemain usai 17 tahun, dan Rio Fahmi di bek kiri, padahal yang dihadapi Timnas Malaysia yang hanya kalah keberuntungan dari Vietnam. Ronaldo malah mampu membikin gol. Meski Malaysia mampu samakan kedudukan. Adu pinalti tetap menang.

Untuk itu, semoga STy akan memulai meracik Timnas yang kuat sejak meladeni Bangladesh, berlanjut ke Kualifikasi Piala Asia, dan Piala AFF.

Ayo STy, tak usah berpikir PSSI bikin Training Center dulu. Tidak cukup waktu dan belum tentu. He he.

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB