x

Iklan

Slamet Samsoerizal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Maret 2022

Rabu, 25 Mei 2022 16:45 WIB

Ikut Webinar Pendidikan Jangan Sekadar Mendapat Sertifikat

Niat mengikuti helat "webinar" sebaiknya tidak hanya mengejar sertifikat. Lebih mulia dari itu, agar para peserta mendapat tambahan wawasan dari perhelatan tersebut.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Niat mengikuti helat "webinar" sebaiknya tidak hanya mengejar sertifikat. Lebih mulia dari itu, agar para peserta mendapat tambahan wawasan dari perhelatan tersebut.

 

AWAL  Pandemi 2020 hingga akhir 2021 tiap hari, bahkan tiap menit ada saja informasi webinar melalui flyer menarik. Isinya penawaran mengikuti beragam webinar atau seminar daring mulai dari kemasan cara mengemas PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) hingga trik menjadi guru yang efektif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Panitia atau pelaksananya mulai dari instansi pemerintah hingga swasta. Apabila dihitung secara kuantitatif, panitia terbanyak datang dari pihak swasta.  Apa yang menarik dari fenomena ini? Saya mencatat dua hal.

 

Antusias dan Sertifikat

Dua hal yang menarik dari fenomena ini adalah antusiasnya para peserta yang berasal dari pendidik di seluruh tanah air dan riuhnya berebut sertifikat.

Sebagaimana diketahui, dampak Pandemi Covid-19 yang bertandang dan meresekan negeri ini, tanpa permisi. Ini mengakibatkan para penduduk negeri ini tidak siap menerima kehadirannya. Wabilkhusus, dunia pendidikan.

 

Semua tergagap. Jika bicara secara struktural, mulai dari Kemendikbudristek, Dinas Pendidikan, sekolah hingga ke peserta didik semua belum siap menyikapi. Apalagi instruksi bahwa pembelajaran tetap dilaksanakan dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).  Guru (pendidikan Mengajar dari Rumah (MdR) dan Murid (peserta didik) Belajar di Rumah (BdR) banyak hal belum dipahami.

 

Alih-alih pembelajaran secara daring yang diinstruksikan oleh Kemendikbudristek, secara umum disikapi pendidik dengan mengirim pesan (materi ajar) melalui WhatsApp (WA). Pada awal pelaksanaan PJJ, kendala terjadi disana-sini. Ada guru yang memberikan materi pembelajaran dengan menuliskan pokok-pokok materi dan sejumlah tugas yang dituliskan dengan tangan lalu memfoto dan diunggah melalui grup kelas. Lama kelamaan, peserta didik bosan. Gurunya pun mati gaya.

 

Maka, kemunculan sejumlah promosi webinar yang mengusung ihwal PJJ, laku keras. Antusias guru dalam mengikuti webinar patut diteladani. Mereka penuh gairah belajar secara daring dari rumah. Sejumlah media seperti Google Classroom (GC), Quizizz, animaker, zoom, google meet, edmodo, edpuzzle, jamboard  sebagai media baru yang dapat dimanfaatkan dalam PJJ diperkenalkan sekaligus diberikan teknis penerapannya.

 

Google Classroom (GC) adalah aplikasi pembelajaran daring berbasis web yang dibuat untuk memudahkan kegiatan pembelajaran antara pengajar dengan peserta didik tanpa harus bertatap muka secara langsung. GC merupakan layanan dari Google for Education untuk membantu aktivitas komunikasi antara pengajar dengan peserta didik dalam pembelajaran. GC memungkinkan guru melihat perkembangan peserta didik siapa saja yang sudah dan belum menyelesaikan tugas serta dapat langsung memberikan nilai dan masukan secara real-time. Peserta didik juga dapat dengan mudah mengakses dan menerima materi serta mengumpulkan tugas langsung melalui GC.

Aplikasi meeting online yang paling dapat perhatian di masa pandemi seperti sekarang ini adalah Zoom. Zoom adalah aplikasi komunikasi menggunakan video dan dapat digunakan dalam berbagai perangkat baik telepon seluler maupun desktop. Aplikasi ini biasanya digunakan untuk melakukan tatap muka secara jarak jauh dengan jumlah peserta yang cukup banyak.

Aplikasi zomm tidak hanya digunakan oleh para pekerja kantoran yang diwajibkan bekerja dari rumah (Work fromHome = WfH), tetapi juga oleh para dosen, mahasiswa, dan peserta didik untuk melakukan PJJ. Bahkan aplikasi ini juga digunakan para pegiat seminar secara daring atau yang biasa disingkat webinar. Setara dengan aplikasi Zoom adalah Google Meet.

 

Animaker merupakan sebuah platform yang dapat digunakan oleh guru dalam membuat video animasi materi pembelajaran. Aplikasi ini dapat memudahkan guru dalam penyampaian materi yang rumit sekalipun tanpa harus tatap muka. Video animasi yang telah dibuat dapat dibagikan kepada peserta didik sebagai media pembelajaran yang menarik dan interaktif.

Edmodo merupakan lyanan berbasis pendidikan dapat digunakan  Guru untuk berbagi konten materi, mendistribusikan kuis, membagikan tugas, serta mengelola komunikasi antara pengajar, siswa hingga menyampaikan laporan langsung kepada orangtua siswa. Edmodo menjadi salah satu aplikasi pembelajaran yang cukup diminati di dunia karena penggunaannya yang mudah dan didukung oleh fitur solutif yang ditawarkan terhadap perkembangan teknologi khususnya di dunia pendidikan.

 

Edpuzzle merupakan sebuah platform yang dapat membantu Guru dalam membantu memilih video pembelajaran, mengedit, memotong, merekam suara serta dapat menambahkan pertanyaan untuk dijadikan penilaian dalam bentuk kuis. Dengan Edpuzzle, kegiatan pembelajaran dengan menonton video pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk lebih aktif. Dengan penggunaan Edpuzzle untuk penyampaian materi pembelajaran, guru dapat mengetahui seberapa lama siswa saat menonton video pembelajaran dan statistik penyelesaian menonton video yang diberikan guru.

 

 

Dalam pelaksanaan PJJ guru juga perlu menggunakan berbagai tool pembelajaran yang bervariatif karena mengaktifkan siswa untuk ikut belajar selama PJJ tidak semudah saat pembelajaran tatap muka. Posisi yang tidak satu tempat antara guru dan siswa menjadi kendala tersendiri, maka tentunya perlu banyak media yang digunakan untuk memastikan siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.

 

Salah satu media yang bisa digunakan guru saat PJJ yang memungkinkan siswa untuk interaktif dalam belajar yaitu: Google Jamboard. Google Jamboard adalah salah satu aplikasi yang dikembangkan google yang merupakan papan tulis digital. Layaknya sebuah papan tulis konvensional, jamboard ini bisa digunakan untuk media dalam menjelaskan materi pembelajaran dengan menulis materi, menambah gambar dan informasi lainnya. Selain itu bisa juga mengajak siswa untuk interaktif dan berkolaborasi selama pembelajaran terutama saat tatap maya dengen siswa.

 

Jamboard adalah papan tulis digital dari Google yang telah terintegrasi dengan berbagai layanan cloud. Jamboard hadir untuk memudahkan kolaborasi secara real time antara guru dengan siswa sehingga bisa membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif.

Guru dalam kegiatan tatap maya dapat menampilkan Google Jamboard ini. Guru dapat mengajak siswa untuk membuat sketsa ide, memecahkan masalah atau menggambar secara kolaboratif dan sinkron.

 

Setelah digunakan dalam pembelajaran selama tatap maya dengan siswa, maka hasil pekerjaan siswa dapat tersimpan secara otomatis di Google drive akun guru. Sehingga hal ini memudahkan guru untuk mendokumentasi hasil pembelajaran dan link nya bisa dibagikan di GC.

 

Apakah usai Pembelajaran TatapMuka (PTM) diberlakukan sejak semester 2 pada Mei 2022 ini, tersebab kondisi Pandemi Covid-19 telah melandai, semua aplikasi yang telah dikuasai dengan cukup oleh guru lalu dilupakan? Semua media pembelajaran berbasis internet tersebut, justru menambah keefektifan baru dalam mencapai apa yang selama ini mengemuka tentang adanya lost learning.

 

Satu hal lagi, semoga semua webinar yang telah dan akan terus diikuti tentang topik apa pun, bagi guru, tidak hanya karena mengejar sertifikat kepesertaan. Meskipun kita memahami, sertifikat mengikuti webinar yang memenuhi kriteria dapat dijadikan sebagai salah satu syarat untuk kenaikan pangkat/golongan.  Akan tetapi, ada hal yang lebih subtildan urgen,  yakni demi menambah wawasan secara profesional.

 

Ikuti tulisan menarik Slamet Samsoerizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler