x

Para siswa SDN Cipayung 03, Jakarta, mengikuti pembelajaran tatap muka, Kamis 12 Mei 2022, meski dihantui munculnya penyakit hepatitis akut misterius. Setiap sekolah yang menggelar PTM 100 persen harus tetap menerapkan protokol kesehatan ketat seperti memakai masker dan mencuci tangan. TEMPO/Subekti.

Iklan

Frank Jiib

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 November 2021

Kamis, 2 Juni 2022 06:25 WIB

Sudah Masuk Indonesia, Waspadai Virus Hepatitis Misterius pada Anak

Dunia sedang disibukkan munculnya wabah virus hepatitis akut yang menyerang anak-anak. Banyak pertanyaan berkembang apakah virus hepatitis misterius ini mematikan? Apakah virus ini bisa menular melalui droplet seperti pada kasus SARS CoV-2? Vaksin apa yang bisa melindungi anak-anak dari bahaya terpapar virus hepatitis ini? Para orang tua harap waspada karena virus ini telah masuk wilayah Indonesia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Saat ini para ahli di dunia sedang dibuat pusing dengan kemunculan wabah misterius mirip penyakit hepatitis yang sudah dikenal selama ini. Pada kasus baru yang ditemukan, penyakit yang ini sebagian besar menyerang anak-anak pada rentang usia 5 tahun ke bawah. Sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut yang Belum Diketahui Penyebabnya (Acute Hepatitis of Unknown Etiology) yang terdeteksi di kawasan Amerika, Eropa dan Asia sejak 15 April 2022.

WHO pertama kali menerima laporan pada 15 April 2022 dari Inggris Raya dengan 10 kasus. Mereka yang terinfeksi adalah anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah. Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai KLB, jumlah laporan terus bertambah. Tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara.

Akhir-akhir ini para orang tua kembali dibuat khawatir juga cemas akan keselamatan serta kesehatan buah hatinya, karena virus hepatitis misterius ini telah masuk ke wilayah Indonesia, dan sudah ada tiga anak yang diduga kuat terjangkit virus hepatitis misterius dan lalu dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo (RSCM) Jakarta. Sayang, ketiga anak itu tak tertolong dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para ahli di dunia sedang berusaha keras mencari tahu sumber penyebab merebaknya virus hepatitis misterius ini. Namun, sampai sejauh ini para ahli belum mengetahui secara pasti dari mana sumber virus ini berasal. Mereka juga belum menemukan obatnya.

Para ahli hanya bisa menyampaikan hipotesis awal mengenai dugaan kuat penyebab merebaknya virus hepatitis misterius ini, antara lain:

  • Adenovirus Biasa
  • Adenovirus Varian Baru
  • Sindrom Post Infeksi SARS-CoV-2
  • Paparan Obat
  • Lingkungan
  • Toksin
  • Patogen Baru atau Varian Baru SARS-CoV-2

Tidak hanya mencari asal-usul penyebab virus hepatitis misterius ini, para ahli juga telah berhasil menemukan beberapa indikasi atau gejala awal yang bisa menjadi tanda seorang anak sedang terjangkit virus hepatitis misterius yang belum ditemukan obatnya sampai sejauh ini. Bagi para orang tua hendaknya lebih memperhatikan kondisi kesehatan buah hatinya mulai saat ini.

Jika ada anak mengalami demam dan gejala awal seperti yang ada di bawah ini, hendaknya orang tua segera membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat atau rumah sakit, agar segera mendapatkam perawatan dari para ahli yang berkompeten di bidangnya. Beberapa gejala dan tanda awal yang patut diwaspadai adalah:

  1. Mengalami mual dan muntah.
  2. Terlihat mudah lelah padahal tidak melakukan aktifitas berat sebelumnya.
  3. Feses berwarna pucat tidak seperti pada umumnya.
  4. Urine berwarna gelap tidak seperti biasanya.
  5. Anak mengalami nyeri perut.
  6. Anak kehilangan nafsu makan serta berat badan yang menyusut drastis.

                                                               ***

Virus hepatitis misterius yang saat ini sedang melanda di berbagai negara dan dikhawatirkan akan menjadi ancaman kesehatan baru di tengah wabah pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Kabar terbaru menyebutkan, saat ini muncul serangan gelombang baru di beberapa kota besar di China yang mengharuskan pemerintah mengambil kebijakan tegas yaitu ‘lockdown’. Ancaman ini juga telah menimbulkan berbagai pertanyaan di kalangan masyarakat, salah satunya apakah virus hepatitis misterius ini menular antar anak?

Epidemiologi dari Universitas Griffith Dicky Budiman menjelaskan virus hepatitis misterius yang terjadi saat ini, tidak sama dengan penyakit kuning. Untuk sementara, dari sejumlah kasus hepatitis misterius yang dilaporkan, virus hepatitis A-E yang terdeteksi adalah negatif. Dicky juga menambahkan, “Ini belum bisa dipastikan. Artinya prinsip untuk memitigasi, pencegahan jauh lebih baik. Karena mau itu menular atau tidak, kita belum tahu. Ya lakukan prinsip pencegahan dengan baik,” imbuh Dicky.

Pencegahan yang dimaksud adalah dengan menjaga jarak, mencuci tangan, menggunakan masker, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas (5M) dan terus melakukan testing, tracing dan treatment (3T).

“Pesan terpenting bahwa dengan adanya kasus hepatitis ini bukan berarti pandemi berakhir, SARS CoV-2 selesai dan bukan berarti bisa lepas masker, tidak. Karena ini korelasinya masih banyak kemungkinan, prinsip pencegahan masih yang utama dan penting,” kata Dicky.

Dalam kasus ini pemerintah Indonesia melalui Kementrian Kesehatan hendaknya sudah mempunyai cetak biru rencana dan juga tindakan yang akan dilakukan terhadap kemunculan wabah virus hepatitis misterius yang menjangkiti anak-anak. Pemerintah harus segera melakukan penelusuran guna menemukan kasus yang diduga terjangkit virus hepatitis misterius yang meresahkan para orang tua. Jangan sampai pemerintah terlambat mengantisipasi ledakan kasus anak yang terkena virus hepatitis misterius ini sehingga mengakibatkan fasilitas kesehatan kolaps seperti pada puncak serangan gelombang Covid-19 varian delta pada tahun lalu.

Wabah ini ke depan bisa menjadi ancaman serius bagi anak-anak generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan perjalanan bangsa Indonesia ini. Selama belum ditemukan vaksin yang tepat guna menanggulangi wabah virus hepatitis misterius ini. Yang bisa dilakukan saat ini adalah menerapkan pencegahan secara optimal seperti pada kasus Covid-19.

 

Ikuti tulisan menarik Frank Jiib lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu