Cacar monyet merupakan Viruszoonosis (Virus yang ditularkan dari hewan ke manusia). Penyakit ini bisa disebut monkey pox atau merupakan infeksi langka yang disebabkan oleh poxVirus yang termasuk dalam famili dan genus yang sama dengan virus variola yang menyebabkan cacar.
Cacar monyet pada manusia pertama kali diidentifikasi pada 1970 di Republik Demokratik Kongo dan menginfeksi seorang anak berusia 9 tahun. Monkey pox merupakan penularan parasit terindetifikasi di kulit dengan bercak cairan luka. Awalnya virus ini dinyatakan sebagai endemi di bagian barat dan tengah Afrika. Artinya, hanya menyebar di wilayah tersebut.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (20/5/2022) virus yang berasal dari kawasan Afrika Barat dan Tengah telah ini kian merebak di Eropa. Walaupun penyakit yang berasal dari hewan monyet ini baru terdeteksi dan diberitakan baru-baru ini, ternyata para pakar kesehatan di Inggris menyatakan bahwa Viruscacar monyet sebenarnya sudah ada sejak bertahun-tahun yang lalu. Gejala penyakit ini termasuk demam, muncul bercak dengan perubahan warna, benjolan di kulit, dan ruam yang dimulai di wajah dan kemudian pindah ke bagian tubuh lainnya seperti di mulut, lengan, kaki, dada dan perut. Ruam yang mungkin terlihat sedikit berbeda pada warna kulit dan dapat mengontaminasi Kain dan benda yang sering disentuh oleh penderita.
Penularan Virus ini umumnya diakibatkan oleh kontak dengan hewan yang terinfeksi, seperti tikus atau hewan pengerat lain. Namun, dari manusia ke manusia juga dapat terjadi penularan lewat kontak dekat dengan sekresi saluran pernapasan yang terinfeksi, luka pada kulit penderita, atau objek yang telah terkontaminasi cairan tubuh penderita. Meski demikian, penularan pada manusia ini sangatlah terbatas dan rata-rata setiap pengidapnya akan menularkan infeksi pada kurang dari satu orang saja. Maka dapat disimpulkan penyebaran Viruscacar monyet itu tidak secepat penyebaran VirusCovid 19 yang sangat cepat.
Apakah Virus ini berbahaya? Jawabannya adalah kita perlu mengetahui terlebih dulu perihal varian utama penyakit ini, yaitu ada dua varian yaitu varian Kongo yang lebih parah dengan tingkat kematian hingga 10 % dan varian Afrika Barat yang memiliki tingkat kematian sekitar 1 %. Menurut hellosehat.com pada Rabu (25/5/2022), orang-orang dewasa muda, remaja, dan anak kecil serta bayi lebih rentan terhadap infeksi monkeypox. Cacar monyet tidak mudah menular seperti flu karena rantai penularannya juga dapat diputus melalui pelacakan kontak dan karantina.
Menurut WHO cacar monyet disebut memiliki potensi yang relatif kecil untuk menjadi sebuah pandemi. Para ahli kesehatan mengatakan masyarakat tidak berada di ambang virus nasional, namun tidak menutup kemungkinan risikonya menjadi tinggi jika sifat Virus cacar monyet mengalami perubahan signifikan. Sebagian besar kasus cacar monyet masuk dalam kategori ringan, terkadang menyerupai cacar air, dan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Penyakit ini tidak digambarkan sebagai infeksi yang dapat menular secara seksual, tetapi dapat ditularkan melalui kontak langsung saat berhubungan seks.
Penyebaran Cacar monyet juga dapat melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi seperti monyet ataupun melalui benda yang mudah terkontaminasi virus seperti tempat tidur dan pakaian. Tidak ada pengobatan khusus untuk Virus ini serta dapat dikendalikan dengan cara pencegahan infeksi. Dilihat dari hal tersebut maka seluruh masyarakat diharapkan untuk selalu menjaga kebersihan diri dan juga tempat tinggal serta jangan mudah lengah meskipun virus cacar monyet kini banyak terajadi namun cacar monyet dapat dikatakan relatif mudah dikendalikan.
Ikuti tulisan menarik 20-007_A _Dwi Rizqita Zakiya lainnya di sini.
