x

pssi

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Kamis, 2 Juni 2022 19:26 WIB

Timnas U-19, Versus Ghana U-20, Hiburlah Publik Sepak Bola Nasional

Lihat Timnas Senior! Saat STy kehilangan beberapa pemain yang dapat diandalkan, bisa apa para pemain pengganti saat meladani tim sekelas Bangladesh? Sebaliknya, ibarat tak ada rotan akar pun jadi, maka meski yang dihadapi tim sekelas Ghana U-20, bila pelatih dan pemain sama-sama cerdas TIPS, Ghana pun tentu bisa dikalahkan! Aamiin.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tak didukung oleh beberapa pemain jebolan SEA Games Vietnam 2021, serta tak adanya Evan Dimas, Timnas Indonesia gagal meraih kemenangan saat meladeni Bangladesh dalam FIFA Matchday di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu (1/6/2022).

Publik sepak bola nasional frustasi

Seperti sudah saya ulas sebelumnya, terpaksa Shin Tae-yong (STy) harus cukup signifikan merombak skuad Garuda. Hasilnya, dengan adanya perubahan 5 pemain starter, sangat signifikan membuat permainan Garuda sangat tak cerdas. Bahkan pemain jebolan SEA Games Vietnam pun malah ikutan tak cerdas TIPS. Nampak para pemain, terutama disektor depan justru unjuk egoisme dan individualisme.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bertanding di depan ribuan suporter untuk pertama kalinya sejak pandemi COVID-19, karena tak cerdas TIPS, Garuda kesulitan menjebol gawang Bangladesh, negara yang berada di peringkat 188 FIFA ini. Melihat ekspresi para pemain, sepertinya mereka sedang unjuk kebodohan bermain untuk Timnas.

Bila saya sebut penampilan perdana Timnas U-19 di Toulon Cup 2022 saat dibekuk Venezuela 0-1, bukan seperti Timnas karena hanya bermain otot dan otak yang terbatas. Dan tentu, ini adalah gambaran siapa pelatih di baliknya yang tentu juga ikutan tak cerdas. Padahal, tim ini cikal bakal untuk Timnas U-20, menuju Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.

Seharusnya, dalam laga versus Bangladesh, para pemain sadar diru. Tapi faktanya, seperti tak sadar diri ditonton ratusan juta pecinta sepak bola nasional yang rindu Timnas menang, berprestasi. Tapi, malah bermain kampungan dan seperti ajang tarkam.

Hei, para pemain! Uji coba ini selain bertujuan untuk memperbaiki peringkat FIFA (159), juga untuk persiapan Kualifikasi Piala Asia 2023. Berat bagi STy, bila para pemain ini yang akan tetap diandalkan turun dalam Kualifikasi Piala Asia. Bakan, publik sepak bola nasional pun bisa menyebut, mana pemain yang rapor TIPSnya tak lulus, atau malah MERAH.

Jadi, laga Timnas U-19 dan Timnas Senior, benar-benar bikin publik sepak bola nasional tak habis pikir. Sampai-sampai ada yang frustasi menonton Timnas sepak bola Indonesia. Kalau bisa, pengin jadi pendukung Timnas lain saja.

Yah, frustrasi, kecewa, selalu gagal, tidak berhasil dalam dalam menggapai impian, target, prestasi.

Timnas U-19

Setali tiga uang, publik sepak bola nasional juga menjadi antipati untuk melanjutkan menonton laga Timnas U-19 di Toulon. Apalagi Timnas Indonesia U-19 akan menghadapi Ghana pada laga kedua Grup B Toulon Cup 2022 di Stade Jules-Ladoumegue, Prancis, Kamis (2/6/2022).

Sebab, saat mengawali Toulon Cup 2022, bermain tak berbentuk, belum seperti Timnas dan kalah 0-1 dari Venezuela (30/5/2022). Lalu, membuat peluang Timnas U-19 untuk melaju ke babak selanjutnya akan ditentukan pada duel melawan Ghana.

Meladeni Ghana, tentu semakin mudah karena kelasnya jelas lebih di atasnya. Ghana yang juga kalah pada laga perdana, pasti punya misi untuk mengalahkan Timnas Indonesia U-19 demi menjaga asa lolos ke babak selanjutnya.

Namun, sepak bola bukan matematika. Apa yang terjadi di dalam lapangan, hasilnya bisa mengubah prediksi berdasarkan statistik. Asalkan ada strategi cerdas yang diterapkan pelatih, pun pemain juga tampil cerdas TIPS.

Membaca di media massa tentang strategi dan rencana pelatih Indonesia U-19 dalam menghadapi Ghana U-20, yang berharap saat bertemu tim kuat seperti Ghana, dengan pemainnya yang tinggi dan fisik kuat, dia berharap agar anak-anak Garuda bisa tetap memainkan bola bawah.

Namun, yang bikin publik bertanya-tanya lagi, Dzenan Radoncic mengaku, Timnas Indonesia U-19 akan melakukan pendekatan yang sama saat melawan Ghana. Pendekatan tersebut mirip dengan yang dilakukan saat menghadapi Venezuela.

Bahkan, asisten pelatih STy asal Serbia itu yakin, pendekatan yang dilakukan akan ampuh dan berharap timnya bisa meraih hasil maksimal. Pertanyaannya, apakah asisten STy ini tak mendengar dan membaca tentang respon publik sepak bola nasional dan media massa yang menyoroti Timnas U-19 saat ditekuk Venezuela?

Terlebih pasukan Garuda Muda hanya memiliki sedikit waktu untuk berbenah mengahadapi laga Kamis petang (2/6/2022).

Meski begitu, sebab sepak bola sering tak memihak keunggulan statistik dan matematik, laga versus Ghana U-20 wajib menjadi momentum buat Timnas U-19 bermain lebih baik, lebih terpola, lebih berbentuk dibanding saat laga pertama.

Dengan kondisi pasukan yang kini di bawa ke Prancis, saya bilang, anak-anak lebih berpikir tampil cerdas TIPS sehingga nampak seperti Timnas, bukan tim tarkam. Saat bersamaan, bila tampil sesuai harapan, tak hanya mampu bertahan dan menjadi bulan-bulanan lawab, baru boleh berpikir dan mimpi lolos ke babak selanjutnya.

Di sisi lain, keberadaan cikal bakal Timnas U-20 untuk Piala Dunia ini, benar-benar wajib diperhatikan oleh STy dan PSSI. Sebab, ajang Toulon Cup 2022, dapat dijadikan tolok ukur untuk persiapan menuju Piala Dunia U-20 2023, karena menjadi turnamen pertama yang diikuti Timnas Indonesia U-19 setelah menggelar pemusatan latihan di Korea Selatan.

Semoga laga versus Ghana, dapat dinikmati sebagai penampilan sebuah tim bernama Timnas. Dan, wajib diCATAT, 22 pemain yang ada ditubuh Timnas U-19 ini masih banyak yang belum layak berjersey Timnas, apalagi berjersey Timnas U-20 untuk Piala Dunia.

Ingat juga, Indonesia tak pernah kekurangan talenta pesepak bola muda, tapi bila mereka ditangani oleh pelatih yang salah dan tak memahami karakter serta kecerdasan TIPS anak-anak Indonesia karena tak kompeten, mustahil Timnas U-19 menuju U-20 dapat diharapkan dan diandalkan.

Lihat Timnas Senior! Saat STy kehilangan beberapa pemain yang dapat diandalkan, bisa apa para pemain pengganti saat meladani tim sekelas Bangladesh?

Sebaliknya, ibarat tak ada rotan akar pun jadi, maka meski yang dihadapi tim sekelas Ghana U-20, bila pelatih dan pemain sama-sama cerdas TIPS, Ghana pun tentu bisa dikalahkan! Aamiin.

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu