x

Iklan

salwa salsabilla .

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 8 April 2022

Jumat, 3 Juni 2022 05:53 WIB

Mengulik Kelahiran Sastra di Indonesia

Membicarakan sejarah Sastra Indonesia tentunya harus dipahami dahulu konsep pengertian sastra Indonesia. Berbagai pendapat menjelaskan beberapa pengertian yang berbeda. Oleh karena itu, perlu berbagai kesepakatan normatif tentang pengertian tersebut.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sastra Indonesia diperkirakan sudah berkembang sejak abad ke-20 sebagaimana tampak pada  penerbitan pers (surat kabar dan majalah) dan buku, baik dari usaha swasta maupun pemerintah kolonial. Sejarah sastra adalah suatu kejadian di masa lampau dengan sudut pandang sastra, mengetahui perkembangan sastra dari masa ke masa, mengetahui karya sastra dan tokoh- tokoh yang berperan pada saat itu. Tujuannya untuk mengetahui perkembangan sastra dari masa ke masa.

Ketika membicarakan mengenai Sejarah Sastra dimulai, muncul berbagai pertanyaan kapan kesusastraan di Indonesia lahir? Jawaban dari pertanyaan tersebut memunculkan berbagai pendapat para ahli. Diantaranya: 

1. Umar Junus

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Umar Junus dalam karangannya yang dimuat dalam majalah Medan Ilmu Pengetahuan (1960) berpendapat bahwa : sastra ada sesudah bahasa ada. “ Sastra X baru ada setelah bahasa X ada, yang berarti bahwa sastra Indonesia baru ada setelah bahasa Indonesia ada,” katanya. Dan karena bahasa Indonesia baru ada tahun 1928 (dengan adanya Sumpah Pemuda), dapat disimpulkan bahwa Umar Junus berpendapat bahwa “Sastra Indonesia baru ada sejak 28 Oktober 1928”

Karya yang terbit sebelum tahun 1928 (yang biasa digolongkan pada karya sastra Angkatan ’20 atau angkatan Balai Pustaka). Namun, menurut Umar Junus tidaklah dapat dimasukkan ke dalam golongan hasil sastra Indonesia, melainkan hanya sebagai hasil sastra Melayu Baru/Modern. Karena, menurut Umar Junus karya-karya itu bertentangan sekali dengan sifat nasional yang melekat pada nama Indonesia itu.

2. Ajip Rosidi

Pendapat Ajip Rosidi mengenai lahirnya Kesusastraan Indonesia dapat kita baca dalam bukunya “Kapankah Kesusastraan Indonesia Lahir” yang dimuat dalam bukunya Kapankah Kesusastraan Indonesia Lahir (1985).

Ajip mengakui bahwa sastra tidak mungkin ada tanpa bahasa. Akan tetapi, sebelum sebuah bahasa diakui secara resmi, tentulah bahasa sudah ada sebelumnyua dan dipergunakan orang. Oleh sebab itu, Ajip tidak setuju Ketika bahasa dijadikan patokan lahirnya sebuah sastra. Di pihak lain, Ajip berpendapat bahwa kesadaran kebangsaanlah seharusnya dijadikan patokan.

Berdasarkan kebangsaan ini, menetapkan bahwa lahirnya Keusasraan Indonesia Modern adalah tahun 1920/1921 atau 1922.

3. Sarjana Belanda

Seorang peneliti berdarah belanda Bernama Hooykass dan Drewes yang berpendapat bahwa Sastra Indonesia merupakan kelanjutan dari Sastra Melayu (Meleise Literatur). Perubahan “Het Maleis” menjadi “de bahasa Indonesia” hanyalah perubahan nama termasuknya sastranya. Dan dengan demikian mereka Yakin bahwa Kesusastraan Indonesia sudah mulai sejak Kesuastraan Melayu. Karena itu pengarang Melayu seperti Hamzah Fansuri, Radja Ali Haji, Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi, Nurrudin Ar-Raniri, beserta karya Sastra Melayu seperti Hang Tuah, Sejarah Melayu Bustanussalatina, Tajussalatina, dan lain-lain adalah bagian dari Kesusastraan Indonesia.

Sumber: Rosida Erowati dan Ahmad Bahtiar, Sejarah Sastra Indonesia.  Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah. 2011

 

Ikuti tulisan menarik salwa salsabilla . lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB