x

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum Partai Nasdem Surya Paloh di Nasdem Tower, Menteng, Jakarta, Rabu, 1 Juni 2022. Foto-Ist.

Iklan

djohan chan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 28 November 2019

Kamis, 9 Juni 2022 09:28 WIB

Mungkinkah akan Terbentuk Tiga Koalisi dalam Pilpres 2024?

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan, Penyelenggaraan Pemilihan Presiden dan wakil Presiden pada tanggal 14 Februari 2024, dan Partai politik (parpol) yang akan ikut jadi pengusung Bakal calon (Balon) Presiden dan Balon Wakil Presiden, harus mendaftarkan Parpolnya ke KPU, pada tanggal 7-14 Oktober 2023 mendatang, sebagai parpol peserta pemilu.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Para partai politik (parpol), hingga berita ini diturunkan, Rabu (08/06/2022) masih melakukan pendekatan antara satu dengan lainnya untuk membentuk koalisi guna memenuhi ketentuan presidential threshold, memiliki 115 kursi di DPR RI. Mengingat 1 dari 9 Parpol telah memenuhi ketentuan itu, yakni Partai PDI Perjuangan. 

Guna memenuhi ketentuan itu tiga  parpol, seperti Golkar, PAN dan PPP sudah berkaalisi dengan nama Kualisi Indonesia Bersatu (KIB). Sedangkan 5 parpol lainnya,  yakni Partai Grindra, Partai NasDem, Partai Demokrat, PKB dan PKS, saat ini masih menyusun strategi. Kemungkinan besar, NasDem akan membuat koalisi baru.   

Pada hari Rabu pekan lalu, (1/6/2022) Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) diundang Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, di Kantor DPP Nasdem Tower, Menteng, Jakarta. Menurut Ketua DPP Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago, partainya akan membahas koalisi, dalam Rakernas pada 16-17 Juni 2022 mendatang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya juga mengakui Rakernas Partai Nasdem yang akan digelar di JCC, pada 16-17 Juni 2022 akan membahas keputusan strategis. Baik tentang nama capres yang akan diusung oleh Partai Nasdem dan kekuatan koalisi yang akan dibangun Nasdem dalam menghadapi Pemilu 2024 mendatang.

Kalau NasDem jadi berkoalisi dengan Grindra, berarti 5 parpol sudah membentuk dua kaalisi, selain PDI Perjuangan. Maka, masih ada tiga parpol, yakni Demokrat yang memiliki 54 kursi di DPR RI, PKB (54 kursi) dan PKS (50 kursi). Ke-3 partai politik ini belum diketahui arahnya, mau membentuk koalisi, apa mau bergabung dengan yang sudah ada.   

Menurut pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta. Adi Prayitno, kalau NasDem bisa menggandeng partai Grindra, maka untuk presidential threshold, sudah cukup membuat koalisi. Demikian dengan tiga partai lainnya, Demokrat, PKB, dan PKS juga bisa membentuk koalisi.

Partai NasDem, memiliki 59 kursi di DPR RI, dan Gerindra, memiliki 75 kursi di DPR RI, dengan demikian maka jumlah suaranya di DPR RI 134 suara. Demikian halnya dengan partai Demokrat, yang memiliki 54 kursi di DPR RI, dan PKB, memiliki 54 kursi, serta PKS memiliki 50 kursi di DPR RI, kalau bergabung dalam satu koalisi, maka suaranya di DPR RI akan mencapai 158 suara.

Kalau semuanya terealisasi, maka 9 partai tersebut terbentuk dalam 3 koalisi, menjadi partai peserta Pemilu 2024, diluar PDI Perjuangan yang tidak berkoalisi. Tetapi, kalau tiga partai (Demokrat, PKB, PKS) diantaranya sempat bergabung pada koalisi lainnya. Maka, akan ada partai yang tertinggal. Tidak bisa mengikuti, menjadi partai peserta pemilu pada tahun 2024 mendatang.   

Ketentuan presidential threshold, tertuang dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden. Pasal 5 Ayat (4) menyatakan, pasangan calon presiden dan wakil presiden hanya dapat diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang memperoleh sekurang-kurangnya 15 persen jumlah kursi DPR atau 20 persen dari perolehan suara sah nasional dalam pemilu anggota DPR.

Sejauh ini, para elite politik dari sejumlah partai, nampaknya menyebut nama Anes Baswedan (Gubernur DKI), Erick Thohir (Menteri BUMN), Sandiaga Salahuddin Uno (Menteri Parieisata), Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng), Agus Harimurti Yudhoyono (Ketum Partai Demokrat), Muhaimin Iskandar (Ketum Partai PKB), Airlangga Hartarto (Ketum Partai Golkar), Prabowo Subianto (Ketum Partai Gerindra).

Semuanya digadang- gadang ikut dalam bursa bakal calon (balon) Presiden dan balon Wakil Presiden 2024 mendatang. Informasi terbarukan, yang tidak kalah menariknya mengatakan bahwa Puan Maharani akan diusung PDI Perjuangan, sebagai Balon Presiden dan wakil presidennya adalah Joko Widodo (Jokowi) Presiden RI saat ini.     

Hal itu masih dalam rumor, dan pola partai politik. Untuk kepastiannya akan terlihat, setelah tanggal 14 Oktober 2023 mendatang, setelah Parpol mendaftarkan ke KPU, sebagai peserta pemilu. Siapa orangnya yang akan diusung dan didukung oleh parpol apa, baru jelas statesnya. Demikian tulisan ini dibuat, dari hasil rangkuman penulis.***

Ikuti tulisan menarik djohan chan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler