x

https://www.google.com/search?q\x3djalan+gambar\x26sxsrf\x3dAOaemvKhT7Aw9Oz6kTqE50J_gvq485GRCQ:1637368736932\x26source\x3dlnms\x26tbm\x3disch\x26sa\x3dX\x26ved\x3d2ahUKEwjBibnv2aX0AhXSwjgGHUJKBRwQ_AUoAnoECAEQBA\x26biw\x3d1366\x26bih\x3d657\x26dpr\x3d1#imgrc\x3dm0ypTZUoQIrmoM

Iklan

Slamet Samsoerizal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Maret 2022

Jumat, 10 Juni 2022 07:52 WIB

Tiga Catatan dalam Satu Bingkai

ilu dan lara si miskin, ketakberdayaan si tokoh “aku lirik” menghadapi pesona tercatat dalam satu bingkai.  Ia dikemas lewat puisi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

(1)

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

kami berpesta di istana kemiskinan

menikmati kejelataan penuh keabadian

dibacakan sajak tentang pemulung yang berumah di gerobaknya

dinyanyikan sedendang tembang pengamen tentang betapa perihnya

menatap pengaya di balik kaca mobil di perempatan lampu merah simpang raya

 

  

(2)

setelah hujan reda

tak terdengar angin ribut

tak terkabar petir menggelegar

ini malam tepat pukul 22.10 jarum jam membentuk huruf V

langit mendadak bersih: sebentar lagi langit bakal robek tak tercabik

dawai gitar yang kamu petik dentingnya menyayatnyayat terbatabata

menusuknusuk telinga kanan kiri tak henti

sementara desah angin menyelinap perlahan keluar

dari kisikisi jendela

 

 

 

(3)

kukira batang pepohonan berduri

itu rapuh

nyatanya tak

sekuntum  mawar putih kesukaanmu

kuncup-mekar

duh

di dadamu gejolak

tambah berbinar

 

Ikuti tulisan menarik Slamet Samsoerizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler