x

Kamera obscura merupakan kamera berbentuk ruang gelap dengan lubang kecil yang\xd menjadi tempat cahaya untuk masuk dan merefleksikan gambar secara terbalik. Gelap dan\xd terang menjadi elemen utama dalam kamera untuk menghasilkan gambar. Melalui dua\xd elemen tersebut kita dapat melihat serta mendefinisikan fenomena atau kejadian yang\xd ditangkap oleh kamera.

Iklan

Khikmatul Hasna Azizah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 Juni 2022

Jumat, 10 Juni 2022 07:53 WIB

Parade Film Avikom, Ajang Penayangan Karya Seni Audio Visual

Artikel ini ditujukan untuk memenuhi Ujian Akhir Semester

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kelompok Studi Mahasiswa AVIKOM dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) menggelar penayangan karya seni audio visual atau parade film bertajuk “Break Through Cinema” secara hybrid di Sarang Building Art, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dan melalui aplikasi Zoom pada Sabtu (26/3/2022).

Parade film tersebut merupakan kolaborasi pemikiran yang menginginkan suatu pembaruan dalam dunia per-film-an. Maka dari itu, selain mengadakan pameran film, AVIKOM turut menggelar workshop untuk memberikan insight baru kepada audiens.

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

[Dokumen Pribadi] Salah satu logo yang ditayangkan dalam acara PFA di Sarang Building, Kasihan, Bantul (26/3/2022)

 

Parade Film Avikom (PFA) tersebut memang rutin diadakan setiap tahun sebagai bentuk apreasiasi kepada filmmaker. Pada tahun ini, PFA mengadakan beberapa rangkaian acara sekaligus. Ketua PFA, Anastasia Salsa, mengatakan rangkaian acara yang diadakan terdapat Roadshow dengan beberapa komunitas film mahasiswa, baik yang berada di Jawa hingga di luar Jawa. Tidak hanya itu, acara ini dilakukan secara online dan berisikan kegiatan screening film, sesi diskusi, dan promosi mengenai PFA. Selanjutnya, terdapat rangkaian acara hari-H yang dilakukan secara hybrid, yaitu Workshop dan Screening Film oleh AVIKOM itu sendiri.

Salsa mengatakan, dalam acara Workshop ini yang bernama "Breakthrough the Class", mengundang dua narasumber, yaitu Mas Gery Junus dari Klub DIY Menonton dan Mas Greg Arya. Pembahasan di dalamnya terkait dengan perfilman, mengenai pendistribusian film dan editing film. Materi yang dibahas dalam acara workshop ini sesuai dengan tema yang diangkat.

 

 

Film-film yang ditayangkan dalam acara ini diantaranya, Film Diksar AVIKOM yang terdiri dari Pinarak, Ciri Wanci, dan Dibui Birahi serta Film Akhir Kepengurusan, “Omah Omah”. Sesi tanya jawab dengan para produser dan sutradara dilakukan setelah sesi penayangan dilaksanakan. Antusiasme penonton meningkat ketika masuk ke dalam sesi penayangan dan tanya jawab film, terlebih ketika sesi tanya jawab “Omah Omah”.

Salah satu pengunjung menyatakan perasaan senang dengan adanya acara PFA ini. "Akhirnya ada acara screening film secara offline lagi, udah lama enggak nonton secara langsung kaya gini, bisa ketemu temen-temen juga, seru banget," ungkap salah satu pengunjung bernama Ayu. Dia mengaku sudah menantikan acara seperti ini semenjak adanya pelarangan berkumpul oleh pemerintah.

Pada 26 Maret 2022, terdapat sekitar 217 pengunjung acara PFA baik online maupun offline. “Penyebaran publikasi (acara PFA) dilakukan melalui sosial media. Pertama, melalui media partner. Cara menyebarluaskannya supaya efektif kita memakai medpart langsung ke komunitas film, jadi pasarnya langsung sampai ke marketnya. Kedua, melakukan publikasi dari jauh-jauh hari, dari satu bulan sebelum acara,” ujar Anisha Ashoffa selaku Koordinator Hubungan Masyarakat. Berkat hal tersebut, dengan bantuan mediapartner dan komunitas film mahasiswa yang bekerja sama dengan AVIKOM, penonton dan pengunjung yang hadir sudah hampir memenuhi target.

 

Ikuti tulisan menarik Khikmatul Hasna Azizah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler