
Gambar oleh brands amon dari Pixabay
Sabtu, 11 Juni 2022 11:29 WIB
Perihal Meninggalkan dan Tertinggal
sebuah puisi
Dibaca : 724 kali
Tetap saja,
terlihat pembatas yang dilewati secara paksa, bukan baik-baik
menyisakan sebuah lubang dan sisa reruntuhannya
jangan salah paham, sebab aku tak pernah membatasinya
melainkan harapan yang terlanjur membangun dengan tinggi
menyeduh air seperti biasa, menggulung tirai jendela
dan menyaksikan fajar tanpa dihalangi oleh senyummu
rindu tak lebih menggangu sejak hari-hari baru yang tiba
entah berpura-pura dengan melupakan segala yang telah dilalui
atau terlalu memikirkan apa yang akan tiba di depan mata
bukankah masih tersirat betapa malunya lampu-lampu jalan semalam
terutama di persimpangan dengan merahnya yang merona
dan aku tak lagi mengingat siapa kau dan masa lalu kita
meskipun pernah mengarungi lautan sekitar dua atau tiga kali
atau pergi ke bulan hingga kehabisan bahan bakar dan
terpaksa menumpang pesawat ulang alik yang lalu lalang
perihal meninggalkan tak pernah sesederhana perasaan ini
sementara bukan hanya setiap kenangan itu yang tertinggal
terlalu cepat, barangkali, dan salahku sendiri yang keliru
tiada lagi yang berusaha menyambut pagi seperti caramu
tiada lagi yang enggan mengakui larutnya malam seperti caramu
tiada lagi, dan kau memang benar sejak awal, barangkali.
Ikuti tulisan menarik ahmad sulton ghozali lainnya di sini.
Suka dengan apa yang Anda baca?
Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.
Selasa, 28 Juni 2022 07:25 WIB

Jatuh Hati Ketika Memantaskan Diri
Dibaca : 289 kali
19 jam lalu

Novela Seno Gumira Ajidarma: Suara Hati Seorang Pelacur
Dibaca : 1.681 kali
4 hari lalu

Apa Kata Dunia Andaikan Ganjar-Anies Diduetkan?
Dibaca : 1.082 kali
2 hari lalu

Apresiasi juga Dengki Iringi Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia
Dibaca : 721 kali
2 hari lalu
