Lawan selanjutnya adalah Yordania, negara berperingkat 91 FIFA yang harus bisa ditangkal oleh timnas sepakbola Indonesia. Kualifikasi Piala Asia 2023 di laga kedua ini menjadi krusiaal, karena saat pertandingan pertama, baik Yordania dan Indonesia sama-sama mendapatkan kemenangan. Indonesia menang lawan Kuwait dengan kedudukan akhir 2-1 dan Yordania menang lawan Nepal dengan hasil akhir 2-0. Tentu dengan sama-sama mendapatkan kemenangan membuat kedua tim memiliki poin yang sama, siapa yang kalah akan mendapatkan tekanan lebih besar untuk menatap laga terakhir grup. Banyak yang memprediksi Indonesia akan mengalami kekalahan dalam laga ini, karena perbedaan rangking yang jauh dan kualitas tim yang dirasa masih dibawah Yordania.
Ditambah dalam empat kali pertemuan terakhir antara Indonesia dan Yordania, Indonesia selalu kalah. Apalagi dipertemuan terakhir, Indonesia kalah 4-1 yang terjadi pada 11 Juni 2019 dikandang Yorrdania di Kota Amman. Tapi, pertemuan tersebut sudah terjadi tiga tahun yang lalu dan skuad Indonesia pun sudah mengalami peremajaan, tentu kejutan seperti yang berhasil timnas Indonesia lakukan bisa saja kembali terjadi. Kemenangan 2-1 atas Kuwait pada laga sebelumnya tentu menaikkan moral dan kepercayaan diri Indonesia untuk kembali mendapatkan poin untuk memperbesar peluang Indonesia lolos langsung ke kualifikasi Piala Asia 2023.
Dengan trio belakang Fachruddin Aryanto-Rizky Ridho-Elkan Baggot, Indonesia bisa dikatakan cukup sukses menahan umpan-umpan silang yang dilakukan oleh Kuwait. Walaupun akhirnya bobol dimenit akhir babak pertama, setelah membalas dua gol pertahanan Indonesia masih tetap kokoh hingga menit terakhir. Ditopang Pratama Arhan-Rahmat Irianto membuat serangan dan pertahanan Indonesia lebih tangguh, sehingga walaupun tertekan peluang masih bisa diciptakan oleh Indonesia. Bila skema ini kembali dijalankan, peluang Indonesia untuk mendapatkan gol digawang Yordania bisa terjadi. Tapi, Yordania pun pasti sudah mengantisipasi peluang tersebut apalagi secara tim, Yordania memiliki pemain-pemain yang berkemapuan lebih baik daripada Kuwait.
Memiliki pemain-pemain kunci seperti Munther Abu Omara, Ahmad Sameer, dan Musa Al-Tamari yang saat ini bermain di OH Leuven, Liga Utama Belgia. Jika pertahanan dan pemain Indonesia tidak fokus maka kalah dengan selisih dua gol bisa saja terjadi. Namun, bila timnas Indonesia mampu memanfaatkan peluang sekecil apapun dan memperbaiki kualitas umpan, bisa saja Indonesia memaksakan berbagi angka dengan Yordania. Hal tersebut, akan mempermudah dan diharapkan membuat pemain lebih tenang ketika dilaga terakhir bermain dengan Nepal yang bila berjalan dengan normal Indonesia semestinya bisa memenangkan laga terakhir tersebut.
Tentu dengan karakter Shin Tae-yong yang terbiasa mengonta-ganti sebelas pertamanya disetiap laga akan membuat penonton dan tim pelatih Yordania harus cermat menganalisa permainan yang diinginkan oleh Shin Tae-yong. Bisa saja Irfan Jaya disimpan dan Witan Sulaiman menjadi pemain yang diturunkan pertama atau Muhammad Rafli menjadi pemain yang diturunkan pertama ketimbang Stefano Lilipaly. Apapun strategi yang diinginkan oleh Shin Tae-yong, terpenting pemain untuk disiplin dan percaya dengan racikan strategi tim pelatih Indonesia, sehingga target mendapatkan poin lawan Yordania bisa terpenuhi.
Ikuti tulisan menarik muhammad rizal lainnya di sini.