Jalan Masuknya Ada di Dalam Dirimu
Kamis, 16 Juni 2022 08:06 WIBDi kalangan akademisi ada pakar yang mengkaji Al Qur’an tapi hanya dengan akal saja. Akal mereka mampu memahami bahasa Arab sehingga mengerti artinya tapi hati mereka tidak meniatkan untuk memohon petunjuk. Orang membaca Al Qur’an akan mendapatkan apa yang diniatkannya. Kalau dia meniatkan memohon petunjuk dengan hati yang bersih dan sehat dia akan mendapatkannya. Kalau tidak ada niat baik itu maka dia tidak akan mendapatkannya.
Oleh: Bambang Udoyono, penulis buku.
Maulana Jalaludin Rumi memang benar benar seorang empu sastra yang jempolan. Tidak heran kalau karyanya masih digemari sampai hari ini. Mari kita bahas lagi salah satu quotenya yang sangat indah dan penuh makna. Remember, the entrance door to the sanctuary is inside you. (Rumi) “Ingat, gerbang menuju ke tempat perlindungan ada di dalam dirimu.” Itulah kata bijaksana dari Jalaludin Rumi. Mari kita bahas apa maksud sang sufi dari Konya, Turki ini.
Sanctuary adalah tempat perlindungan. Saya kira ini adalah sanépa atau metafora untuk suatu tempat yang aman, nyaman dan indah. Suatu tempat di mana ummat manusia bisa menikmati kebahagiaan sejati dan abadi. Kekal di sana. Tempat impian ini adalah sorga.
Saya kira kata ‘gerbang’ di atas itu adalah sanépa dari hati. Hati adalah kunci untuk memahami wahyu Allah swt di dalam Al Qur’an. Hanya hati yang bersih dan sehat saja yang mampu memahami Al Qur’an. Hati yang ‘sakit’ dan kotor tidak akan mampu memahaminya.
Akal memang memegang peranan juga dalam memahaminya tapi tanpa hati yang bersih dan sehat seseorang yang mempelajari Al Qur’an tidak akan mendapat petunjuk. Contohnya adalah para Orientalis. Di kalangan akademisi ada pakar yang mengkaji Al Qur’an tapi hanya dengan akal saja. Akal mereka mampu memahami bahasa Arab sehingga mengerti artinya tapi hati mereka tidak meniatkan untuk memohon petunjuk maka mereka tidak mendapatkannya.
Orang membaca Al Qur’an akan mendapatkan apa yang diniatkannya. Kalau dia meniatkan memohon petunjuk dengan hati yang bersih dan sehat maka dia akan mendapatkannya. Kalau tidak ada niat baik itu maka dia tidak akan mendapatkannya.
Jadi hati yang bersih dan sehat, ditambah pikiran yang cerdas dan bening itulah modal besar untuk memahami wahyu Allah swt di dalam Al Qur’an. Pemahaman itu akan menjadi dasar kita berkata, berkarya, bertindak, beramal saleh. Semua omongan, tulisan, tindakan, karya yang diniatkan sebagai ibadah dan bermanfaat buat diri sendiri, keluarga dan orang lain akan mendapatkan balasan yang sebaik baiknya dari Allah swt.
Puncak dari segala balasan atau imbalan itu adalah sorga. Oleh karena itu hati dan pikir itu diibaratkan sebagai gerbang menuju sorga. Bukan gerbang sorga, tapi gerbang dari jalan yang menuju sorga. Maka jagalah hati agar tetap bersih dan sehat.
Itulah saya kira sanépa dari Maulana Jalaludin Rumi, sufi besar yang tinggal di Konya, Turki di abad ke tigabelas. Semoga kita bisa menemukan dan memasuki jalan menuju tempat yang indah tiada tara tersebut.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Baca Juga
Artikel Terpopuler