x

Ilustrasi Cinta Alam. Foto: Fethi Bouhaouchinedari Pixabay.com

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Jumat, 24 Juni 2022 19:36 WIB

Menemukan Cinta Kasih Allah

Mengapa banyak orang mengeluh? Apakah mereka tidak mendapatkan cinta kasih Allah swt? Sila baca terus.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bambang Udoyono, penulis buku

Cinta kasih Allah untuk semua orang

Cinta kasih Allah itu sejatinya ditujukan kepada semua orang, tapi mengapa banyak orang mengeluh tidak mendapatkannya? Ada sebuah quote dari Maulana Jallaudin Rumi yang pas sekali dengan hal ini.

Your task is not to seek for love, but merely to seek and find all the barriers within yourself that you have built against it.” (Rumi)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tugasmu bukanlah mencari cinta, tapi hanya mencari dan menyingkirkan kendala di dalam dirimu yang kamu bangun sendiri untuk menghalangi cinta.  Kali ini kembali kita membahas kalimat mutiara dari Maulana Jalaludin Rumi yang indah dan penuh makna.  Saya yakin Rumi tidak sedang membahas cinta dalam arti sempit, hanya perasaan saling suka antar dua orang lawan jenis.  Cinta yang dimaksud Rumi ini dalam pemahaman saya adalah cinta kasih Allah swt kepada segenap alam semesta.  Sejatinya setiap orang bahkan binatang dan segenap alam raya menerima cinta kasih Allah swt.  Jadi cinta ini tidak perlu dicari. 

Meskipun demikian sebagian manusia tidak merasakannya.  Banyak orang yang mengeluh tidak menerimanya.  Jumlah pengeluh ini banyak sehingga saya yakin anda pernah bertemu dengan orang yang mengeluhkan segala sesuatu.  Ada yang mengeluhkan kehidupannya berat.  Dia harus bekerja keras sepanjang hari bahkan sepanjang hidupnya tapi hasilnya secara keuangan minim.  Ada orang yang mengeluhkan atasannya yang cerewet, kejam, pelit dsb.  Ada yang mengeluhkan kesehatannya.  Apakah kalau sudah kaya lantas keluhan itu hilang?  Belum tentu.  Tidak sedikit orang kaya raya dan berkuasa yang setiap hari mengeluhkan berbagai hal.  Justru orang yang terbiasa dengan segala sesuatu yang berstandard tinggi ketika suatu saat bertemu dengan situasi yang di bawah standarnya, sering kaget dan mengeluh.   Coba lihat di bandara, berapa orang yang mengeluhkan keterlambatan dsb, sedangkan sebagian besar orang Indonesia belum pernah merasakan naik pesawat terbang.

Kendala

Memang sikon di luar bisa saja menjadi alasan orang untuk mengeluh sehingga seolah olah mereka tidak merasakan kasih sayang Allah swt yang setiap saat terpancar ke segenap jaga raya.  Lantas di mana masalahnya?  Menurut Rumi kendalanya ada di dalam manusia sendiri dan manusia sendiri yang membangunnya.   Kendala inilah yang menghalangi, membuat manusia seolah tidak mendapatkan cinta kasih Allah swt.  Sejatinya dia mendapatkannya juga tapi tidak melihatnya.

Semua kejadian ada hikmahnya.  Sakitpun ada hikmahnya.  Memang sakit itu secara nyata keadaan yang kurang baik, tapi di balik itu ada hikmah yang diberikan berupa pengurangan dosa.  Hati yang tidak tercerahkan tidak melihat hikmahnya.

Nafsu dan ego

Jadi apakah kendala itu?  Kendala itu adalah nafsu dan ego yang tidak terkontrol yang menguasai hati,  sehingga manusia tidak memiliki hati yang rido, sabar dan ikhlas.  Kalau manusia dikuasai, didominasi oleh nafsunya maka mata hatinya akan tidak awas, tidak peka, tidak merasakan cinta kasih Allah.  Meskipun sejatinya dia mendapatkan juga kasih sayang Allah.

Hubungan antara mahluk dengan khalik sejatinya adalah hubungan yang saling mencintai, saling menyayangi.  Kalau Anda sudah merasakan kasih sayang ini, maka ketika di malam sepi, di sepertiga malam terakhir ketika Anda sujud menyembah Allah swt sang pencipta jagad raya, hati Anda akan tergetar.  Anda akan merasakan betapa lembutnya kasih sayang Allah swt.  Anda akan menangis, lantaran haru.  Anda akan tersentuh oleh kasih sayang Allah swt. 

Sejatinya cinta terindah adalah cinta dari Allah swt. Cinta kasih Allah swt adalah cinta yang kualitasnya jauh di atas cinta manusia. Karena cita kasih Allah tidak dicampuri dengan nafsu. Cinta Allah adalah cinta sejati.  Maka nikmatlah.  Singkirkan kendala itu dan nikmati cinta terindah ini.

Caranya

Bagaimana cara mengatasi kendala tadi?  Secara singkat ya taati saja ajaran yang ada di dalam Al Qur’an dengan sungguh sungguh maka anda akan dibimbing menuju jalan yang penuh kasih sayang terindah ini.  

Sejak dini

Idealnya pengabdian kepada Allah dimulai sejak dini. Orang tua sebaiknya menuntun dan memberi contoh  anak anaknya untuk beribadah.  Tapi kalau sudah kadung sampai dewasa ya tidak apa apa. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Yang penting mulai saja dulu.

Totalitas jiwa raga

Setiap ibadah menyangkut totalitas jiwa raga.  Tidak hanya raga saja yang solat, puasa, bayar zakat dsb.  Hati dan jiwa juga harus ikut terlibat sepenuhnya.  Jadi yang namanya niat bukan hanya bacaan di bibir tapi betul betul gerakan hati dan jiwa. Kalau segenap jiwa raga melakukan badah dengan baik dan benar maka insya Allah akan ada kemajuan. Suatu saat kita akan merasakan kasih sayang Allah swt yang menenteramkan.  Memang belum tentu Anda lantas jadi milyuner atau petinggi. Di manapun posisi sosial Anda, cinta kasih Allah akan Anda rasakan.

Ringkasan

Cinta kasih Allah ditujukan untuk semua orang tapi banyak yang terkendala oleh nafsunya dan egonya. Maka perlu upaya pendekatan dan penghambaan diri kepada Allah swt. Lakukan dengan sepenuh jiwa raga maka Anda akan menikmati cinta kasih Allah swt yang snagat menenteramkan.

 

 

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler