x

Iklan

Syarifudin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 April 2019

Sabtu, 25 Juni 2022 18:23 WIB

Ingin Pensiun Sejahtera, Ubah Cara Pandang Anda tentang Bekerja dan Masa Pensiun

9 dari 10 pekerja di Indonesia takut akan masa pensiun. Kenapa dan apa yang harus diubah dari pekerja di Indonesia tentang masa pensiun?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Survei bertajuk Future of Retirement, Bridging The Gap (HSBC, 2019) menyebut 9 dari 10 orang Indonesia belum siap menghadapi masa tua tanpa pekerjaan. Maka dapat dikatakan, 90% pekerja di Indonesia tidak siap untuk penisun. Hal itu terjadi karena sebagain besar pekerja di Indonesia tidak memiliki program pensiun untuk hari tuanya. Karena faktanya hari ini, tidak lebih dari 6% dari 57 juta pekerja formal di Indonesia yang sudah memiliki program pensiun.

 

Banyak pekerja lupa. Bahwa di era digital yang serba kompetitif saat ini, banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Akibat kondisi ekonomi yang belum membaik atau karena kesulitan yang dialami perusahaan. Dan “terpaksa” harus memberhentikan pekerjanya. Sementara uang pesangon, belum tentu dibayarkan sesuai regulasi ketenagakerjaan yang berlaku.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Harus dipahami, setiap pekerja pasti akan berhenti bekerja. Cepat atau lambat, entah akibat pensiun, meninggal dunia atau karena di-PHK. Karena itu, masa pensiun menjadi penting untuk dipersiapkan sejak dini. Di zaman begini, pekerja bahkan perusahaan tidak boleh meremehkan program pensiun. Karena bekerja hari ini pun untuk mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera, bila waktunya tiba.    

 

Maka kini, setiap pekerja patut mengubah mind set tentang masa pensiun. Bahwa bekerja tidak berlangsung seumur hidup. Siapa pun pasti akan berhenti bekerja dan masa tua pun pasti datang. Lantas, apa yang sudah dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan hidup di hari tua? Karena itu,  masa pensiun bukan lagi “gimana nanti” tapi “nanti gimana”. Jangan abai terhadap persiapan masa pensiun.

 

Tentu, ada banyak cara untuk mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera. Mulai dari menabung, investasi atau menyiapkan dana cadangan untuk hari tua. Namun intinya, setiap pekerja tidak boleh meremehkan masa pensiun. Sejahtera atau tidaknya pekerja di hari tua harus dipersiapkan sejak dini. Harus punya keberanian untuk menyisihkan sebagian gaji untuk program pensiun. Berani menabung sejak dini di masa bekerja untuk kebutuhann sehari-hari di masa pensiun.

 

Dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti, setidaknya ada 3 (tiga) alasan, kenapa pekerja harus mengubah mind set atau cara pandang tentang masa pensiun, yaitu:

  1. Masa pensiun itu bukan soal waktu tapi soal keadaan. Masa pensiun bukan soal waktu yang masih lama tapi keadaan seperti apa yang diharapkan saat masa pensiun tiba? Masa pensiun yang lebih sejahtera daripada masa bekerja atau sebaliknya.
  2. Masa bekerja bukan soal kebutuhan dan gaya hidup semata tapi soal keberanian menabung untuk masa pensiun. Sudahkah pekerja berani menyisihkan sebagian kecil gajinya untuk masa pensiun. Agar tidak berdalih tentang kebutuhan hidup semata namun tetap bergaya hidup dan konsumeris.
  3. Masa pensiun bukan untuk ditakuti tapi untuk dipersiapkan. Cepat atau lambat, setiap pekerja pasti pensiun maka apa yang sudah dipersiapkan sebelum hari tua tiba.

 

Mumpung belum terlambat. Ada baiknya setiap pekerja mulai mempersiapkan masa pensiun. Bukan untuk kaya di hari tua tapi untuk memenuhi kebutuhan di hari tua, di samping untuk mempertahankan gaya hidup seperti saat masih bekerja. Agar tidak menyesal di hari tua dan lebih nyaman di masa pensiun.

 

Bagaimana caranya untuk mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera?

Tentu, ada banyak cara. Asalkan kesadaran akan pentingnya mempersiapkan masa pensiun sudah dilakukan. Salah satunya dapat diwujudkan melalui program pensiun DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) yang ada di pasaran. Melalui DPLK, setiap pekerja dapat menjadi peserta program pensiun iuran pasti (PPIP). Dengan menyetor sejumlah iuran (dana) yang nantinya seluruh akumulasi dana dan hasil pengembangannya dibukukan atas nama peserta sebagai manfaat pensiun yang siap dibayarkan. Bila masa pensiun tiba.

 

Dapat dikatakan, DPLK adalah “kendaraan” yang paling pas untuk menuju masa pensiun yang sejahtera. Maka jangan lagi remehkan masa pensiun, mulailah untuk mempersiapkan hari tua yang lebih berkualitas. Kalau bukan kita, siapa lagi yang harus mempersiapkan masa pensiun kita sendiri? Salam #YukSiapkanPensiun #EdukasiDanaPensiun #EdukatorDanaPensiun

Ikuti tulisan menarik Syarifudin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler