Ajang sepakbola tingkat Asia akan dimulai, AFC Cup sebagai ajang nomor dua dalam level klub akan dimulai jumat malan nanti. Indonesia dalam ajang AFC Cup ini akan diwakili oleh Bali United dan PSM Makassar, akan menjadi pertaruhan Indonesia ditingkat Asia akan sejauh mana kedua klub ini melaju. Karena akan ada klub-klub Asia lain yang bertarung dalam ajang ini, seperti Kuala Lumpur City FC, Visakha FC dan klub regional ASEAN lain yang terlibat. Dikarenakan dalam ajang ini dibagi berdasarkan regional, maka lawan-lawan pertama yang akan dihadapi oleh Bali United dan PSM Makassar adalah klub-klub asal ASEAN terlebih dahulu.
Untuk ajang AFC Cup 2022 sekarang ini menggunakan sistem tuan rumah dengan setiap klub dalam grup akan bertemu sekali. Bali United tahun ini cukup diuntungkan karena berperan sebagai tuan rumah, yang berarti akan diselenggarakan di Stadion I Wayan Dipta. Bali United sendiri satu grup dengan Kedah Darul Aman (Malaysia), Kaya FC ilo-ilo (Filippina), dan Visakha FC (Kamboja). Dengan menjadi tuan rumah, Bali United selain memiliki kesempatan yang besar juga sebagai ajang pembuktian bahwa Bali United layak untuk berkompetisi ditingkat Asia. Dalam sejarahnya, Bali United dalam tiga kali keikutsertaannya selalu terhenti dibabak grup, maka inilah saatnya Bali United menuju babak lebih tinggi apalagi memiliki kedalaman skuad yang merata.
Bahkan beberapa pemain diantaranya pernah dan masih bermain untuk timnas Indonesia seperti Nadeo Argawinata, Muhammad Ridho, Novri Setiawan, atau Ilija Spasojevic. Ditambah pemain asing yang bergabung pertengahan musim BRI Liga1 2021/2022 seperti Privat Mbarga dan Eber Bessa diharapkan mampu mendongkrak kemampuan Bali United, ditambah dari 2019 Bali United hanya ditangani oleh Stefano Cugurra dan berhasil back to back juara Liga1 2019 dan 2021/2022. Berbeda dengan Bali United, PSM Makassar bisa dikatakan dengan skuad muda dan minim pengalaman. Hal ini bertolak belakang dengan skuad 2019 atau 2020 yang memiliki skuad yang cukup dalam dan berpengalaman, walaupun bukan pemain mahal dan bintang.
Dengan mengandalkan Jan Pluim, Rivky Mokodompit, dan Erwin Gutawa sebagai pemain senior yang ada diskuad PSM Makassar saat ini, tentu Bernardo Tavares perlu menyiasati skuadnya biar tidak timpang ketika menghadapi laga nantinya. Kekuatan PSM Makassar pun sebenarnya masih penuh kejutan dengan kedatangan tiga pemain asing baru yaitu Kenzo Nombu, Yuran Fernandez dan Everton Nascimento serta ada dua pemain muda berbakat lulusan Garuda Select yang saat ini aktif mondar-mandir di timnas U19, yaitu Edgard Amping dan Muhammad Rafli Asrul yang diisukan akan segera bergabung disalah satu klub Liga Yunani, Astromitos FC. Tentu dengan skuad ini PSM Makassar bisa saja mengejutkan Kuala Lumpur City FC selaku tuan rumah dan Tampines Rovers (Singapura).
Ditambah juara Piala Indonesia 2018/2019 ini memiliki memori indah dikompetisi AFC Cup 2019, dimana mereka berhasil melaju sampai semi-final zona ASEAN sebelum akhirnya kalah dengan Becamex Binh Duong FC (Vietnam). Di luar faktor tuan rumah ataupun tidak, Bali United dan PSM Makassar diharapkan lolos sampai final zona ASEAN dan dapat mewakili ASEAN untuk bertanding dilevel Asia bertemu tim-tim Asia lainnya. Karena selain memiliki kesempatan untuk mendapatkan poin yang menentukan keterwakilan Indonesia di AFC Cup dan Liga Champion Asia, ajang ini juga kesempatan klub-klub agar bisa mendapatkan Piala AFC Cup tingkat Asia. Untuk para pemain lokal, tentu ini kesempatan untuk dapat dilirik para pemandu bakat internasioal dan bagi pemain yang ingin masuk timnas Indonesia, ajang ini bisa jadi tidak dilewatkan oleh tim pelatih nasional Indonesia untuk mencari alternatif pemain lain untuk FIFA Matchday September nanti.
Ikuti tulisan menarik muhammad rizal lainnya di sini.