x

Zahra Musdalifah, pemain Timnas Sepekbola Puteri Indonesia. Instagram

Iklan

muhammad rizal

Pemula dan terus belajar
Bergabung Sejak: 27 Maret 2022

Kamis, 30 Juni 2022 20:23 WIB

Timnas Sepakbola Putri Menebar Asa

Pada tanggal 4-17 Juli nanti timnas sepakbola putri Indonesia akan kembali bersaing di Piala AFF Putri 2022 setelah pada awal tahun berjuang di Piala Asia Putri 2022. Skuad yang mayoritas diisi oleh pemain-pemain muda ini diharapkan mampu menunjukkan kemampuan terbaik diturnamen antar negara ASEAN ini.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ajang Piala AFF Putri 2022 yang akan diadakan di Filipina ini akan menjadi ujian selanjutnya bagi pelatih Rudy Eka dan jajaran pelatih serta para pemain timnas sepakbola putri kita. Indonesia sendiri dalam ajang ini akan satu grup dengan Australia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan tentu saja dengan tuan rumah, Filipina.

Tentu berkaca dari hasil Piala Asia Putri 2022 kemarin dimana Indonesia babak belur dihajar Australia, Indonesia pun kalah dengan Filipina dan Thailand yang notabene sama-sama berasal dari ASEAN waktu itu. Dalam ajang itupun, menjadi sorotan karena Indonesia kebobolan sebanyak 28 gol tanpa satu gol pun bisa membalas yang tentu menjadi permasalahan yang sangat serius bagi timnas sepakbola putri kita.

Walaupun dalam ajang Piala Asia Putri 2022 babak belur, masih merupakan prestasi karena berhasil lolos kembali ke Piala Asia Putri setelah terakhir tahun 1989. Nah, dalam ajang Piala AFF Putri 2022 ingin dengan tingkatan yang bisa dikatakan memiliki gengsi yang berbeda, terlihat pelatih Rudy Eka ingin mencoba pemain muda yang diproyeksi untuk ajang lain, yaitu Piala AFF Putri U18. Apalagi dalam ajang Piala AFF Putri 2022 ini Indonesia tidak akan diperkuat pemain yang berkarir diluar negeri atau akan keluar negeri, seperti: Shalika Aurelie (Roma Calcio, Italia), Sabreena Dressler (Subiaco AFC, Australia), dan Zahra Musdalifah yang akan trial di South Shields FC, Inggris kurang lebih selama empat bulan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan skuad muda ditengah kompetisi yang belum berputar kembali semenjak 2019 akan menjadi tantangan untuk timnas sepakbola putri Indonesia akan sejauh mana bisa melangkah. Walau tentu saja, tidak adil rasanya dengan keadaan sekarang kita meminta prestasi yang berlebihan.

Pemain yang dipanggil seperti Sheva Imut, Shafira Ika, Fani Supriyanto dan lainnya tentu akan mengambil pengalaman sebaik mungkin, jika bisa lolos ke babak selanjutnya sudah merupakan suatu peningkatan untuk timnas putri. Strategi pelatih Rudy Eka untuk lebih banyak memanggil pemain muda bisa jadi juga merupakan sarana dirinya untuk memberikan pengalaman kepada pemain muda, agar siap diajang selanjutnya.

Terlepas dari timnas sepakbola putri Indonesia sekarang yang akan berkompetisi diajang Piala AFF Putri 2022, rasanya federasi harus segera menggulirkan kembali Liga1 Putri. Hampir tiga tahun kompetisi ini hiatus setelah terakhir digulirkan pada tahun 2019, yang tentu menjadi sulit untuk pelatih memanggil atau memantau perkembangan pemain-pemain putri kita. Karena peluang timnas sepakbola putri Indonesia untuk kembali lolos ke Piala Asia Putri selanjutnya yang kemungkinan akan dilaksanakan pada 2026.

Tentu hal itu butuh banyak terobosan seperti kembali jalankan Liga1 Putri, adanya Piala Indonesia Putri, dan kompetisi Elite Pro Academy untuk pengembangan usia dini putri. Bila perlu, diadakan program serupa Garuda Select khusus pesepakbola putri Indonesia agar mengejar ketertinggalan dengan negara tetangga seperti Vietnam, Filipina, atau Thailand. Karena dengan terlibatnya kita ke Piala Asia Putri, menandakan pula bahwa sepakbola putri Indonesia bisa bersaing dilevel Asia.

 

Ikuti tulisan menarik muhammad rizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler