x

Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) memantau pergerakan persenjataan berat di Ukraina Timur, 4 Maret 2015. Wikipedia

Iklan

Taufan S. Chandranegara

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 Juni 2022

Jumat, 1 Juli 2022 11:50 WIB

Dalam Esai Membidik Rudal

Cinta, berbudi luhur penerang hati. Berani melukis di matahari, membuat pelangi di semesta lain. Jayalah negeriku. Itu sebabnya pula, dilarang berselingkuh-korupsi. Salam baik.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Seremonial bukan ancaman. Bukan pula adigang adigung. Perencanaan strategis untuk kemaslahatan tak bisa ditawar dengan roti humberger ataupun sekadar, kalkun panggang-tak hadir ketika, fajar, menyingsingkan lengan baju. 

"Merah darahku. Putih tulangku..." Petikan syair-syair gigantik, sastrawan musik 'Gombloh', arek Suroboyo, dari lagu 'Kebyar Kebayar', penanda zaman-Indonesia selalu indah, totalitas membumi. 

Tak perlu pula, teriak-teriak di bawah terik matahari, bergaya koboi cengeng berpistol plastik, dalam tong kosong, itu bukan negeri hamba. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Negeri hamba-Indonesia, senantiasa damai, teguh bersatu, dalam iman kedaultan rakyat. Gemah ripah loh jinawi. Sang Dwiwarna senantiasa berkibar di tiang langit keimanan, sublim.

Putra Bangsa-Fajar Baru, membawa aksara meninggalkan kawasan angka-angka, menembus langit. Dia, tahu kelak akan berhadapan dengan rudal jelajah antar benua-itu sebabnya pula, tak perlu rompi anti peluru. Hadir, di kawah peperangan, entah, perang itu untuk siapa, demi kepentingan apa. 

Fajar Baru, hadir, berlaku santun, sederhana, sangat santai, senyumannya khas, dia, Indonesia, asli, milik rakyatnya, namun, biasa-biasa aje, kagak sombong-total beriman kuat pada Tuhan Yang Maha Esa, mengabdi, untuk rakyatnya. 

Ketika pagi itu dari kota dingin ke kota dingin, kantor berita benua jauh mengabarkan baru terjadi serangan rudal jarak jauh. Hamba hanya bisa berdoa, "Lindungi, dia, Tuhan Maha Rahman dan Rahim." Milik hamba, kekuatan, Fajar Baru, negeriku.

Hamba tidak bangga kepadamu, Fajar Baru, hanya kagum melihatmu begitu dekat, dengan Tuhan Yang Maha Esa, keyakinanmu pula membawa serta kekasih hatimu tercinta, semoga, menjadi suritauladan segala kiprahmu-dari kota pecel hingga kota kaviar. 

Salam damai negeri berjuta nyiur, bahagia selalu saudaraku. Salaman.

***

Jabodetabek Indonesia, Juli 1, 2022.

Ikuti tulisan menarik Taufan S. Chandranegara lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler