x

image: LovePanky

Iklan

Erica Nabilla Chikita

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 1 Juli 2022

Sabtu, 2 Juli 2022 06:30 WIB

Tawar Berbahasa Tanpa Makna

Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan. Kajian ilmiah bahasa disebut ilmu linguistik.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tawar Berbahasa Tanpa Makna

Pernah datang ke taman tak berbunga? Bagaimanakah rasanya? Hampa bukan? Hampa dapat diartikan rasa yang tawar. Meskipun demikian, rasa “tawar memiliki penggemartersendiri.

Bagi makhluk sosial, rasa tawar adalah ketika kita bersosial tanpa berbahasa. Itu sangatlah tidak etis dan tidakmemenuhi kriteria bersosial. Di masyarakat, bertutur kata bahasa sering dipergunakan dalam berbagai macam makna yang konteksnya dalam bahasa Indonesia secara lisan maupun tulisan.

Penggunaan bahasa harus sesuai dengan konteks pada situasi yang tepat. Berbahasa pun harus memiliki ilmu, yang dimaksud berbahasa ialah sistem tanda bunyi yang disepakatiuntuk dipergunakan oleh para anggota kelompok masyarakat tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri.

Bahasa adalah sistem bunyi atau sistem tanda yang mewakili sesuatu dan menimbulkan reaksi yang sama bila orang menanggapi (melihat, mendengar, dan sebagainya) . Tegasnya bahasa itu bermakna karena berkaitan dengan aspek kehidupan dan alam sekitar masyarakat yang memakainya.

Kebiasaan-kebiasaan yang dapat merusak tatanan bahasa akan sangat mengganggu penggunaannya, selain kebiasaan-kebiasaan menimbulkan penggunaan bahasa baik secara lisan maupun tulisan. Dengan kebiasaan dan kesalahan tersebut mampu mempengaruhi bahasa. Hal ini tentu tidak diinginkan oleh kita semua.

Contoh kebiasaankebiasaan yang dapat merusak tatanan bahasa misalnya (a) seseorang menulis sebuah kalimat dalam status media sosial, yaitu “OMG” Cinta banget sama Indonesia”. Penulisan tersebut mencantumkan OMG yang memilikikepanjangan Oh My Good. Penulisan yang campur Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia dalam penulisan ragam resmi tidak diperkenankan. Namun dalam tidak resmi penggunaan ini dapat dimaklumi.

Perlu diketahui penggunaan bahasa harus memperhatikan situasi dan konteks pembicaraannya, karena banyak sekali di era sekarang ini berbahasa Indonesia sering diubah menjadi berbahasa gaul. Remaja terkesan lebih sering menggunakanbahasa yang tidak sesuai  dengan konteks dalam pergaulannya. Pada dasarnya manusia berbahasa tanpa mengenal tulisan. Beberapa jenis huruf bahkan tidak lain dari pada turunan belakadari bunyi.

Saya merasa tergelitik terhadap kebiasaan manusia dalam menggunakan berbahasa yang baik dan benar. Hal ini perlu di pelajari bersama bahwa berbahasa memang berperan penting di era bersosial.

Ikuti tulisan menarik Erica Nabilla Chikita lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu