x

pssi

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Kamis, 7 Juli 2022 14:00 WIB

Ayo Buktikan Timnas U-19 Bukan Hanya Beberapa Orang

Ayo, Garuda Muda, di laga ke empat versus Filipina U-19, ranking 133 FIFA, tunjukkan TIPS kalian berkembang dan mampu memberikan kemenangan. Jangan hanya bangga berjersey Timnas, tetapi kualitas tidak memenuhi standar. Timnnas U-19 saat tampil itu 11 orang, bukan hanya Marcelino dan Cahya Supriadi!

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hati-hati dalam membagi berita, berpendapat, berkomentar, mengomentari, beropini di media sosial atau yang dikonsumsi media massa, sebab wujudnya=spidometer kecerdasan keilmuan, wawasan, pengalaman kita=kompetensi, kualitas, profesionalisme diri kita. (Supartono JW.07072022)

Jangan main-main, bercanda, apalagi tidak berbekal-berakal keilmuan-kemapuan yang cukup di dunia akar rumput=usia PAUD dan Muda, sebab mereka pondasi untuk regenerasi kemajuan dan prestasi dirinya, keluarganya, masyarakat, bangsa dan negara. (Supartono JW.07072022)

Dalam tiga laga, kualitas TIPS pemain Timnas U-19 cikap bakal Timnas U-20 sudah dibuktikan oleh PARA pemain sendiri, masih proses.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meracik tim dengan kualitas TIPS pemain yang belum setara, karena Shin Tae-yong (STy) memilki kompetensi dan kualitas diri, maka menahan Timnas Vietnam U-19, dan Thailand U-19 adalah buktinya. Namun, dengan kualitas TIPS pemain yang jauh dari setara itu, menghadapi tim lemah Brunei Darussalam U-19, dari pinggir lapangan, STy hanya dapat membantu dengan memandu.

Jadi, bila STy pasang badan membela pemain dan menyebut kualitas TIPS pemain Timnas U-19 sekarang setara adalah betul. Tapi setara dalam hal apa? Sebab, publik sepak bola nasional yang hanya menonton dari layar kaca, atau datang langsung ke stadion dan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam tim dan para pemain, karena kondisi asli mereka yang tahu hanya STy dan stafnya.

Tetapi, panggung pertandingan Timnas itu dapat dibuat statistik tim dan individu pemain oleh publik sepak bola nasional yang menonton. Publik sepak bola nasional itu di dalamnya ada siapa saja. Punya juga catatan dan sejarah para pemain yang kini ada bersama STy. Sehingga, fakta yang tersaji di lapangan adalah realitas yang tidak dapat disangkal dan dibela-bela.

Tidak sesuai ekspetasi, proses, PD U-20@@ Spidometer kecerdasan intelektual (otak) dan personality (kepribadian/mental/emosional) seseorang terukur dalam sikap dan perbuatan (lisan, tulisan, perilaku) di panggung kehidupan nyata sesuai bidangnya.

(Supartono JW.07072022)

Saya sudah menyebut pasukan Timnas U-19 sekarang miskin pemain yang memiliki TIPS mumpuni. Tetapi tim ini sedang diproses untuk menuju sebagai cikal bakal Timnas U-20 untuk Piala Dunia U-20 2023. Harus dipahami dan memahami. Yang tidak mampu berkembang TIPSnya, tentu tidak akan mendapat tiket. Seharusnya tidak dipilih.

Karenanya, dengan pasukan yang miskin TIPS, tetapi ada STy yang berkualitas, maka Marcelino dan kawan-kawan mampu meraup poin 5 dari tiga laga. Adalah PRESTASI, saat tim ini mampu menahan imbang Vietnam yang ranking 97 FIFA. Dan, mampu tidak kalah dari Thailand yang di ranking 111 dunia, padahal Indonesia di posisi 155. Tetapi, meski menang 7 gol atas Brunei U-19 di ranking 190, tampilannya tidak sesuai EKSPETASI sebagai Timnas untuk menuju Piala Dunia.

Dalam Piala AFF U-19 2022 ini, pasukan Merah Putih digadang meraih tropi apalagi tampil di depan publik sendiri. Dengan kondisi dan fakta yang ada, maka kualitas STy dipertaruhkan, meski STy tidak dapat secara instan mengubah dan mengembangkan TIPS para pemain.

Catatannya, saat meladeni Vietnam, pemain Timnas yang menonjol hanya Marcelino dan Cahya Supriadi. Saat meladeni Brunei, sangat nampak perbedaan kualitas individu pemain dan permainan tim di babak pertama dan kedua. Lalu, menjamu Thailand, usai Marcelino cidera, tinggal Cahya Supriyadi yang menjaga MUKA Indonesia.

Dengan kondisi SDM pemain yang memang kualitas TIPSnya jauh dari Timnas U-19 zaman Indra Sjafri dan Fakhri Husaini, maka dukungan suporter yang memenuhi Stadion menjadi kurang berarti.

Tropi masih bisa diraih

Perjalanan meraih Tropi Piala AFF U-19 2022, masih berat. Tetapi, rintangan terberat di fase Grup, bersua Vietnam dan Thailand sudah dilalui. Secara matematis, lolos ke semifinal menjadi juara atau runner-up Grup A akan diraih, dengan catatan alternatif pertama, Vietnam dan Thaland saling mengalahkan, Garuda pun wajib singkirkan Filipina dan Myanmar. Semoga tidak sampai ke alternatif kedua dan seterusnya.

Terima kasih STy, keberadaan Anda, kompetensi dan kualitas Anda menaikkan harga diri Timnas Indonesia di persepak bolaan Asia Tenggara, Asia, dan dunia. Meski pasukan Timnas U-19 masih terkendala TIPS, tetapi tidak kalah dari Vietnam dan Thailand yang kualitas TIPS individu dan timnya mumpuni, sesuai ranking mereka di FIFA.

Cerdas dan rendah hati

Hati-hati eksis dan manggung di media sosial (status/grup Wa/Ig dll) sebab dia adalah cermin dari wajah pribadi dan kualitas diri. Setop bunuh diri mempertontonkan kebodohan yang tidak disadari. (Supartono JW.07072022)

Gelaran Piala AFF U-19 2022, juga membukakkan mata publik sepak bola nasional, bahwa ada talenta Indonesia yang luar biasa. Dia adalah Penjaga Gawang bernama Cahya Supriadi. Cahya menjadi sosok penting saat Garuda U-19 menahan imbang Vietnam dan Thailand.

Bahkan, Cahya menjadi sosok sangat vital di balik masih 'perawannya' gawang Timnas U-19 Indonesia di Piala AFF U-19 2022. Cahya kembali mencatat clean sheets saat Timnas U-19 melawan Thailand pada lanjutan Grup A di Stadion Patriot Bekas, Rabu (6/7/2022) malam. Publik sepak bola nasional menjadi saksinya.

Saya mencatat, sekurangnya ada lima penyelamatan yang berhasil dia ukir dari babak pertama hingga kedua. Bahkan ada momen dua kali satu lawan satu dengan pemain Thailand, dua-duanya gawang Indonesia diselamatkan dengan aksi cerdas dan gemilang.

Hebatnya lagi, meski Cahya mampu menjaga gawang Timnas U-19 Indonesia tidak kebobolan dari Thailand, dia mengaku tak puas. Dia merasa Skuad Garuda Nusantara belum bisa memberikan hasil terbaik meski sudah didukung oleh belasan ribu suporter yang hadir dan malah meminta maaf.

"Saya ucapkan permintaan maaf kepada suporter karena belum bisa berikan hasil terbaik," katanya, dalam jumpa pers setelah laga.

Cahya pun mengakui hasil ini tidak menguntungkan bagi Indonesia karena harus berjuang keras untuk lolos dari fase grup, yaitu dengan memaksimalkan dua laga tersisa menghadapi Filipina dan Myanmar. Dan berjanji akan berusaha ekstra keras agar menghidupkan asa lolos dari fase grup Piala AFF U-19 2022.

Begitulah sosok Cahya Supriadi. Di lapangan, aksinya menunjukkan spidometer TIPSnya yang memang layak berjersey Timnas U-19 sebagai penjaga gawang. Di depan media, sikap dan isi bicaranya cerdas intelegensi dan personality yang tercermin dari permohonan maaf dan sikap rendah hatinya.

Sosok Cahya wajib diteladani oleh pemain Timnas U-19 lainnya, oleh seluruh pesepak bola akar rumput sampai usia dewasa dan manusia Indonesia pada umumnya.

Dengan stok pemain yang ada, terukur TIPSnya, maka keberadaan STy adalah pertaruhannya dalam merajut asa meraih juara. Namun, bila Indonesia U-19 sampai tidak dapat juara, maka publik sudah memahfuminya (memahami, mengerti akan, mengetahui) akar masalahnya.

Ayo, Garuda Muda, di laga ke empat versus Filipina U-19, ranking 133 FIFA, tunjukkan TIPS kalian berkembang dan mampu memberikan kemenangan. Jangan hanya bangga berjersey Timnas, tetapi kualitas tidak memenuhi standar. Timnnas U-19 saat tampil itu 11 orang, bukan hanya Marcelino dan Cahya Supriadi!

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu