x

Ilustrasi pencarian kebenaran. Gambar dari Pixabay.

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Jumat, 8 Juli 2022 09:57 WIB

Luka Adalah Tempat Masuknya Sinar

Saat ini banyak orang terluka. Kata Rumi luka adalah tempat masuknya sinar. Apa maksudnya? SIla baca terus.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Luka Adalah Tempat Masuknya Sinar

 

Bambang Udoyono, penulis buku

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

The wound is the place where the light enters you. ~ Rumi.  Luka adalah  tempat di mana sinar  masuk kepadamu.  Itulah terjemahan bebas  quote  dari Maulana Jalaludin Rumi, sang sufi dari abad ketigabelas. 

Rumi sebenarnya orang Persia yang lantas tinggal di Turki.  Kalau anda ikut dalam tour lengkap ke Turki akan ada kunjungan ke museum Maulana Jalaludin Rumi di Konya. Mereka menuliskannya Mevlana. Kembali ke  quote nya tadi, apa maksud sang sufi kira kira ?  Mari kita bahas hubungannya dengan keadaan kekinian.  

Tafsiran quote Rumi

 

Saya teringat sebuah hadist yang isinya demikian:

Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya” (HR. Al-Bukhari no. 5642 dan Muslim no. 2573)

 

Tertusuk duripun ada kebaikannya berupa pengurangan dosa.  Saya kira quote dari Rumi itu ada hubungannya dengan hadist tersebut.   Makin banyak dosa yang dihapus oleh Allah swt makin bersihlah jiwa manusia.  Kebersihan dari dosa ini sangat penting.  Karena hanya hati dan jiwa yang bersih, jernih saja yang mampu menerima dan memahami sinar petunjuk dari Allah swt.  Ada istilah Nurhidayah yang sering dipakai untuk nama orang.  Nur artinya sinar.  Hidayah artinya petunjuk. 

Nurhidayah

 

Nurhidayah atau sinar petunjuk ini sangat didambakan oleh muslim karena dengan sinar petunjuk ini manusia menjadi tercerahkan.  Dia jadi mampu melihat jalan hidup yang benar.  Jalan hidup yang benar selama hidup di dunia ini akan menuju ke kebahagiaan sejati di alam akherat.

 

Meskipun demikian bukan berarti manusia lantas mencari penyakit agar diampuni dosanya.  Sikap seperti itu tidak dibenarkan.  Kita tetap wajib ihtiar menjaga kesehatan.  Apalagi di saat ini ketika pendemi Covid 19 masih mengancam kita tetap harus mentaati protokol kesehatan.  

Syukur

 

Salah satu kewajiban kita adalah bersyukur atas semua pemberian Allah swt.  Salah satu dari banyak pemberiannya adalah kesehatan jiwa raga.  Nah bersyukur tidak hanya mengucapkan hamdalah.  Itu benar tapi tidak cukup. Selain mengucapkan hamdalah kita harus menjaga dan memelihara pemberian tersebut.  

 

 

Kewajiban manusia adalah berihtiar.  Hasilnya ditentukan oleh Allah swt.  Termasuk dalam kesehatan ini.  Kalau sudah berusaha maksimal tapi tetap kena ya muslim harus menyikapi dengan benar.  Segala musibah, termasuk sakit, harus diterima dengan lapang dada.  Muslim yang baik tidak boleh grenengan (menggerutu) dengan apa yang terjadi kepadanya.  Sikap berbaik sangka kepada Allah harus ditanam di dalam dada.  Manusia harus rido agar menerima rido Allah juga.  Jangan sekali sekali marah dengan keadaan yang dialaminya.

 

Ujian kehidupan

 

Apalagi saat ini semua orang sedang diuji.  Ada sebagian yang terkena ujian sakit.  Mungkin Covid 19 atau lainnya.  Sebagian yang lain diuji dengan surutnya usahanya sehingga surutlah penghasilannya.  Bahkan tidak sedikit yang kena phk.  Semua itu adalah ujian dari Allah swt.  Ada ayat Al Qur’an tentang ujian hidup.

 

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi roji’uun’. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk ”. (QS. Al-Baqaroh : 155-157).

Menata hati agar rido

 

Jadi mari kita menata hati, manata sikap mental agar ujian yang sedang kita alami sekarang ini mendatangkan rido Allah swt.  Saya sudah membahas soal ikhlas, sabar dan rido dalam artikel terdahulu.  Jangan lewatkan.

 

Kalau memakai quote Rumi di atas,  kita sekarang sedang banyak yang ‘terluka’.  Jangan biarkan luka itu jadi derita.  Dengan sikap mental yang benar, luka tersebut justru bisa menjadi ‘masuknya sinar’.

 

Ringkasan

 

Saat ini banyak orang yang sedang ‘terluka’ karena Covid-19. Banyak yang sakit fisik. Banyak yang rugi bisnisnya, atau bahkan jadi korban phk. Kata Rumi ‘luka’ itu adalah ‘tempat masuknya sinar’. Maksud Rumi sesuai dengan ajaran Islam bahwa luka fisik dan ujian kehidupan ada hikmahnya.  Tapi kita perlu menata hati dulu agar rido dengan sesuai dengan ketentuan Allah swt.  Kalau hati sudah bersih dan rido maka kita akan menerima ‘sinar’ itu.



 

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler