x

Iklan

Inayah nur Zaskia

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 Juli 2022

Senin, 11 Juli 2022 15:43 WIB

Hubungan antara Kepemimpinan dan Manajemen

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dalam mencoba menjawab pertanyaan apakah kepemimpinan  (leadership) itu, wajar apabila kita menyoroti hubungan antara kepemimpinan dan manajemen. Bagi banyak orang, kata "manajemen" mengingatkan akan kata-kata seperti efisiensi, perencanaan, kerja kertas (paperwork), prosedur-prosedur (SOP?), regulasi-regulasi, pengendalian dan konsistensi. Di lain pihak kata "kepemimpinan" seringkali diasosiasikan dengan kata-kata pengambilan risiko, dinamika, kreativitas, perubahan, dan visi. Ada yang mengatakan bahwa kepemimpinan pada dasarnya memilih nilai, jadi kegiatan yang dipenuhi dengan nilai-nilai, sedangkan tidak begitu halnya dengan manajemen.

Pada tahun 1991 survei internasional perihal kepemimpinan yang dilakukan atas 700 orang eksekutif puncak menunjukkan bahwa 60% tidak puas dengan upaya-upaya kepemimpinan pribadi mereka. Apakah para eksekutif ini merasakan bahwa sukses mereka  terlebih-lebih suatu akibat dari manajemen yang baik daripada karena kepemimpinan, dan bahwa keterampilan-keterampilan kepemimpinan yang lebih kuat akan menghasilkan sukses yang lebih besar? Pertanyaan ini diikuti dengan sebuah pertanyaan yang critical: Apakah keterampilan-keterampilan dan karakteristik-karakteristik kepemimpinan sama atau berbeda dengan keterampilan-keterampilan dan karakteristik-karakteristik manajemen? (Joe Reynolds, OUT FRONT LEADERSHIP – DISCOVERING, DEVELOPING & DELIVERING YOUR POTENTIAL, 1994, hal. 29).

Para pemimpin mungkin saja bukan merupakan manajer yang baik. Akan tetapi apabila mereka bukan merupakan manajer yang baik (lihat bagian belakang tulisan ini tentang Dr. Martin Luther King, Jr.), maka sebaiknya mereka memperkerjakan manajer-manajer yang baik. Sepak terjang manajemen pada umumnya terbatas pada jam kerja yang kurang dari 12 jam setiap hari kerja, sedangkan kepemimpinan adalah sebuah tanggung jawab 24 jam seharinya. Para pemimpin bermimpi, mengembangkan dan melakukan, sedangkan para manajer jarang bermimpi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagaimana produktivitas mengikuti kreativitas dan bentuk (forma) mengikuti fungsi, demikian pula manajemen mengikuti kepemimpinan. Fungsi adalah apa yang menjadi tanggung jawab anda untuk melakukan sesuatu, bentuk adalah bagaimana anda melakukannya. Baik para pemimpin maupun manajer mempunyai fungsi dan bentuk yang saling tergantung satu sama lain. Sang pemimpin membentuk dan menyampaikan nilai-nilai dan visi organisasi, lalu mengembangkan sebuah master strategy guna mencapai tujuan-tujuan dari visi itu. Kemudian sang pemimpin memberdayakan para manajer yang mampu untuk mengembangkan dan mengimplementasikan strategi-strategi unit-unit kerja mereka masing-masing yang mendukung master strategy. Selagi para manajer melakukan organizing, directing dan control strategi-strategi unit-unit kerja masing-masing, sang pemimpin bergerak maju terus dengan berinovasi dan dengan memperbaharui nilai-nilai dan visi organisasi.

Menurut Joe Reynolds, “Management tones the body of the organization, while leadership is the soul - the pulling and driving force that enables each part to bring a meaningful contribution to the whole”. (Manajemen menentukan nada tubuh organisasi, sedangkan kepemimpinan adalah jiwa – kekuatan mendorong dan menarik yang memampukan masing-masing bagian untuk memberikan suatu kontribusi yang berarti untuk keseluruhan organisasi).

Sebelum kita mencoba untuk membanding-bandingkan antara berbagai keterampilan dan karakteristik dari para pemimpin dengan keterampilan-keterampilan dan karakteristik-karakteristik para manajer, maka marilah kita memperhatikan lima buah kesamaan yang ditemukan dalam diri para pemimpin yang kuat, pada setiap tingkat. Kelima hal ini dikemukakan oleh J. Reynolds (hal. 31-32) :

1. Leaders focus on results (Para pemimpin fokus pada hasil).

2. Leaders bring order to chaos  (Para pemimpin membawa keteraturan pada keadaan yang kacau).

3. Leaders optimistically focus on the future (Para pemimpin dengan optimis memusatkan perhatian mereka pada masa depan).

4. Leaders take calculated risks (Para pemimpin mengambil risiko yang telah diperhitungkan).

5. Leaders nurture excellence (Para pemimpin memelihara keunggulan).

Ikuti tulisan menarik Inayah nur Zaskia lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler