x

Layar pergerakan Index Saham Gabungan (Foto: Bisnis.Tempo)

Iklan

Dhea

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Selasa, 12 Juli 2022 13:35 WIB

Memaksimalkan Cuan Saham dengan Pendekatan Top-Down

Analisis fundamental komprehensif ini biasanya diistilahkan dengan pendekatan "top-down".

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pasar saham lagi tidak menentu karena ekonomi global yang sedang terancam resesi dan inflasi akibat bahan baku yang meningkat, utamanya komoditas energi dan pangan, yang tak diimbangi dengan peningkatan permintaan. Daya beli masyarakat mengalami penurunan. Karena permintaan global menurun maka kinerja ekspor juga berpotensi ikut turun.

Menariknya meski ada ancaman resesi dan krisis global, dampak pada perekonomian Indonesia masih tetap terjaga kendati perlambatan ekonomi tetap masih ada. Kondisi yang demikian ini tak dapat dipungkiri membuat nvestor mencari aset-aset safe haven.

Nah, dihadapkan pada market yang sedang volatile saat ini maka ada baiknya investor saham melakukan analisis secara komprehensif untuk saham-saham yang diincar atau dimiliki. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain analisis teknikal, terlebih analisis fundamental yang komprehensif sangat diperlukan saat ini. Analisis fundamental yang komprehensif ini biasanya diistilahkan dengan pendekatan "top-down".

Telaah pendekatan top-down meluas dari skala paling luas (makro) hingga skala paling mikro di lingkup perusahaan. Nah, bicara pendapatan top-down ini ada tiga pilar dalam pendekatannya yakni analisis makro ekonomi, analisis industri, dan analisis mikro perusahaan. 

1. Analisis Makro Ekonomi

Analisis ini menelaah kondisi perekonomian secara umum (dunia dan nasional) dan pengaruhnya di waktu yang akan datang. Penting diperhatikan dalam analisis makro ekonomi ini apakah kondisi ekonomi memang sedang tumbuh. Hal ini penting karena kondisi ekonomi suatu negara yang sedang tumbuh biasanya sejalan beriringan dengan pasar saham yang sedang bullish.

Begitu juga saat kondisi ekonomi suatu negara terpuruk, pasar saham juga biasanya ikut terpuruk. Oleh sebab itu, di dalam analisis makro ekonomi ini penting pula menelaah PDB (Produk Domestik Bruto), inflasi, tingkat bunga hingga fluktuasi nilai tukar rupiah.

2. Analisis Industri

Analisis ini menelaah sektor industri mana saja yang berpeluang tumbuh dalam kondisi perekonomian tertentu. Perlu disadari bahwa pada dasarnya tidak semua sektor industri itu tumbuh dalam kecepatan yang sama dalam kondisi ekonomi tertentu. Kemampuan menentukan dan memilah-milah sektor industri yang memiliki pertumbuhan signifikan berpotensi mendatangkan cuan atau profit besar.

Selain beriringan dengan kondisi pertumbuhan ekonomi suatu negara, pertumbuhan industri di suatu negara pada dasarnya masih dipengaruhi oleh regulasi atau peraturan pemerintah. Oleh sebab itu, mencermati sejumlah regulasi untuk melihat potensi pertumbuhan industri itu sangat penting. Cermati dengan seksama apakah regulasi yang ada menghambat atau mendukung pertumbuhan sektor industri.

3. Analisis Mikro Perusahaan

Analisis ini menelaah kesehatan keuangan perusahaan. Sehat tidaknya keuangan perusahaan dapat dicermati dari laporan keuangan yang dikeluarkan. Biasanya laporan keuangan ini mencakup 3 (tiga) hal yakni, income statement (laporan rugi laba), balance sheet (neraca), dan cash flow (laporan arus kas).

Nah, untuk melakukan analisis kesehatan keuangan perusahaan biasanya diterapkan rasio finansial mulai dari EPS (Earning per Share), PER (Price Earnings Ratio), PBV (Price to Book Value), ROE (Return on Equity), dan DER (Debt to Equity Ratio).

Analisis yang komprehensif ini sangat diperlukan untuk keputusan tepat atas transaksi saham, entah jual atau beli saham. Investasi saham yang sudah sangat mudah dan terjangkau, semisal melalui aplikasi IPOT milik Indo Premier Sekuritas, butuh analisis komprehensif untuk memaksimalkan cuan.

Ikuti tulisan menarik Dhea lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler