x

ilustr: Pixels

Iklan

Taufan S. Chandranegara

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 Juni 2022

Rabu, 13 Juli 2022 20:43 WIB

Melatikrisan (1)

Mataair tumbuh lantas surut, di antara langkah perjalanan. Kemarin, esok ataupun hari ini perubahan untuk lusa. Melatikrisan (1), cermin diri catatan perjalanan. Salam kasih sayang saudaraku.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

1/

Melatikrisan, ada, di antaranya. 

Ya, tak apa. Sendiri bersama waktu tempuh. Bahagia itu sederhana. Ikhlas. Ikhlaspun sederhana. Tafakur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2/

Lampau telah tercatat, kepergian bukanlah kehilangan. Karena, kehilangan sesungguhnya tak ada. 

Kepergian, perubahan waktu tempuh menunggu di tamanhati. Kefanaan.

3/

Cinta kasih terasa benar, ketika kesendirian. Seolah-olah waktu berhenti. 

Berat beban dijinjing, meskipun, kehilangan ataupun kepergian, sebuah tanda 'God Speak', tanda-tanda semafor alami, bagai mendung sebelum hujan, atau tanda malam melalui sore. 

Kadang kala, diri ini hanya meminta, lupa, menyimak tanda-tanda.

4/

Hening, ketika kepergian tak kembali, meski tak hilang. 

Ananda, bagian dari kesendirian, menjadi awal mula perjalanan, bersama, memberi waktu. Canda tawa kembali tumbuh, sungguhpun, ikhlas, belum mampu menghapus cinta kasih. 

Dear Lord Hold us warmly in your hands...

***

Jabodetabek Indonesia, Juli 12, 2022

Ikuti tulisan menarik Taufan S. Chandranegara lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler