1/
Melatikrisan, ada, di antaranya.
Ya, tak apa. Sendiri bersama waktu tempuh. Bahagia itu sederhana. Ikhlas. Ikhlaspun sederhana. Tafakur.
2/
Lampau telah tercatat, kepergian bukanlah kehilangan. Karena, kehilangan sesungguhnya tak ada.
Kepergian, perubahan waktu tempuh menunggu di tamanhati. Kefanaan.
3/
Cinta kasih terasa benar, ketika kesendirian. Seolah-olah waktu berhenti.
Berat beban dijinjing, meskipun, kehilangan ataupun kepergian, sebuah tanda 'God Speak', tanda-tanda semafor alami, bagai mendung sebelum hujan, atau tanda malam melalui sore.
Kadang kala, diri ini hanya meminta, lupa, menyimak tanda-tanda.
4/
Hening, ketika kepergian tak kembali, meski tak hilang.
Ananda, bagian dari kesendirian, menjadi awal mula perjalanan, bersama, memberi waktu. Canda tawa kembali tumbuh, sungguhpun, ikhlas, belum mampu menghapus cinta kasih.
Dear Lord Hold us warmly in your hands...
***
Jabodetabek Indonesia, Juli 12, 2022
Ikuti tulisan menarik Taufan S. Chandranegara lainnya di sini.