x

Pemetaan bakat dan minat siswa SMK agar tidak salah masuk jurusan dan salah dalam meniti karier

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Kamis, 14 Juli 2022 11:15 WIB

Fokus Pada Sesuatu yang Menarik

Setiap anak memiliki bakat dan minatnya sendiri. Tapi banyak hal menarik di luar sana. Bagaimana mengembangkan bakat minat anak?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh: Bambang Udoyono, penulis buku

 

If you are working on something exciting that you really care about, you don’t have to be pushed. The vision pulls you.  (Steve Jobs)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Jika kamu mengerjakan sesuatu yang menarik yang benar benar kamu sukai, kamu tidak perlu ditekan. Visi itu yang menarikmu.”                                   

Demikian kata Steve Jobs, boss Apple yang  memproduksi  gawai fenomenal.  Sarannya sangat berharga dan sangat bermanfaat untuk para orang tua yang sedang membimbing anak anaknya yang tengah tumbuh.

Mencari bakat dan minat

Ketika anak anak tumbuh remaja mereka mulai mencari jati dirinya.  Mereka  tengah  dalam  proses  mencari  kompetensinya  atau  kemampuannya  yang  terbaik. Adalah tugas orang tua untuk membantu menemukannya.  Jika orang tua cermat dan jeli dalam mengamati pertumbuhan anak anaknya maka pasti orangtua sudah mulai melihat potensi anak anaknya.  Bahkan tidak jarang sejak kecil bakat,  minat dan potensi anak anaknya sudah terlihat jelas.

Kadang           masalah         tumbuh        ketika ambisi orang tua berbeda   dengan  bakat dan minat         anaknya.       Mungkin orang tua memiliki  ambisi pribadi yang belum tercapai,          lalu     memaksa anaknya mengejar  impian  lamanya. Saya  sering melihat anak SMA yang mengeluh karena dipaksa orang tuanya utuk les  ketrampilan tertentu yang sebenarnya tidak dia sukai.

Jadi diri sendiri

Tidak sedikit orang tua yang terpesona dengan kehidupan para artis. Mereka seolah mahluk impian dari dunia  lain. Kemudian  mereka  memaksa  anaknya untuk     les musik,  nyanyi, menari dll dengan harapan anaknya suatu saat menjadi bintang film, atau penyanyi atau pembawa acara.

Banyak juga orang tua yang terpikat dengan profesi tertentu yang dianggap mendatangkan banyak uang dan kekuasaan.  Maka orang tua lantas memaksa anak anaknya  mengejar  impian  memiliki  profesi  impian  tersebut.  Mungkin  ada satu tokoh        tertentu yang mengesankan orang tua    sehingga    memaksa anak  anaknya meniru si tokoh idaman.

Kalau  bakat,  minat,  potensi  anaknya  memang  di  situ  tidak  masalah. Tapi banyak ambisi orang tua yang ngalor ngidul dengan potensi anaknya.  Akibatnya  buruk.  Kalau  anaknya  penurut  maka  dia  akan  mau  saja  mengikuti  saran orang tuanya.  Tapi karena dari dalam dirinya tidak ada greget, tidak ada kesukaan tidak ada minat dengan bidang tersebut maka dia akan bekerja dengan setengah hati saja. Percayalah tidak ada prestasi tinggi yang bisa dicapai  dengan  bekerja  asal  asalan. Pasti  kerjanya  tidak  baik.

Dampak buruk ketidakcocokan profesi dengan minat

Kalau bekerja  di  bagian  pelayanan  masyarakat  maka  dia  akan  menjadi  orang  yang ketus,  tidak  ramah,  tidak  mau  memikirkan  kepentingan  orang  yang  dilayani dsb. Maka semua akan rugi sebenarnya.

Jadi untuk kesekian kalinya saya sampaikan agar orang tua belajar mengenali bakat,  minat,  dan  semua  potensi  anak  anaknya.  Upaya  ini  harus  diawali sejak  anak  usia  dini.  Setelah  remaja  mestinya  sudah  nampak  potensi  itu kalau amatannya  cermat.        Temukan potensi itu dan biarkan anak berkembang sesuai dengan potensinya. Tut Wuri Handayani, kata Ki Hajar Dewantoro.

Jangan kuatirkan soal rejeki.  Allah lah yang memberi rejeki.  Kalau anak bekerja dalam bidang yang  dia sukai maka   dia akan bisa bekerja dengan sepenuh hati, dengan sungguh sungguh.                 

Hanya dengan kesungguhan hati orang bisa bekerja baik.  Maka hasilnya juga akan baik.  Imbalan  yang  akan dia terima  juga  bukan  hanya  uang  tapi  juga  kepuasan  kerja.  Dengan  kata  lain  ada  keuntungan  finansial dan psikis.  Jangan      sepelekan soal  psikis ini karena berdampak juga pada kesehatan jiwanya. Dan kesehatan jiwa akan berdampak pada kesehatan raga juga.

Visi jadi motivasi

Kalau sudah ketemu semua bakat dan minat anak ini maka baik orang tua dan anak sama sama enak.        Orang tua tidak perlu kuatir anaknya tidak belajar. Orang  tua  tidak  perlu  setiap  hari  menyuruh  anaknya  belajar  dan  bekerja. Anak juga enak karena tidak setiap hari mendapat tekanan orang tuanya untuk belajar.        Setelah bekerja dia juga enak karena sangat menikmati pekerjaannya.  Atasannya  juga  tidak akan terlalu        banyak  memantau     dan menyuruh kalau sudah percaya dia bakal bekerja dengan baik.

Ringkasan

Setiap anak sudah punya bakat dan minatnya masing masing. Bantu anak anak mencarinya.  Kalau mereka sudah menemukannya maka mereka akan memiliki visi. Mereka akan memiliki motivasi.   Orang tua tidka perlu memekasakan belajar apa atau jadi apa.  Jadi     sila    ikuti  saran Steve Jobs agar  anak keturunan  anda berkembang maksimal.

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler