Oleh: Bambang Udoyono, penulis buku
If you are working on something exciting that you really care about, you don’t have to be pushed. The vision pulls you. (Steve Jobs)
“Jika kamu mengerjakan sesuatu yang menarik yang benar benar kamu sukai, kamu tidak perlu ditekan. Visi itu yang menarikmu.”
Demikian kata Steve Jobs, boss Apple yang memproduksi gawai fenomenal. Sarannya sangat berharga dan sangat bermanfaat untuk para orang tua yang sedang membimbing anak anaknya yang tengah tumbuh.
Mencari bakat dan minat
Ketika anak anak tumbuh remaja mereka mulai mencari jati dirinya. Mereka tengah dalam proses mencari kompetensinya atau kemampuannya yang terbaik. Adalah tugas orang tua untuk membantu menemukannya. Jika orang tua cermat dan jeli dalam mengamati pertumbuhan anak anaknya maka pasti orangtua sudah mulai melihat potensi anak anaknya. Bahkan tidak jarang sejak kecil bakat, minat dan potensi anak anaknya sudah terlihat jelas.
Kadang masalah tumbuh ketika ambisi orang tua berbeda dengan bakat dan minat anaknya. Mungkin orang tua memiliki ambisi pribadi yang belum tercapai, lalu memaksa anaknya mengejar impian lamanya. Saya sering melihat anak SMA yang mengeluh karena dipaksa orang tuanya utuk les ketrampilan tertentu yang sebenarnya tidak dia sukai.
Jadi diri sendiri
Tidak sedikit orang tua yang terpesona dengan kehidupan para artis. Mereka seolah mahluk impian dari dunia lain. Kemudian mereka memaksa anaknya untuk les musik, nyanyi, menari dll dengan harapan anaknya suatu saat menjadi bintang film, atau penyanyi atau pembawa acara.
Banyak juga orang tua yang terpikat dengan profesi tertentu yang dianggap mendatangkan banyak uang dan kekuasaan. Maka orang tua lantas memaksa anak anaknya mengejar impian memiliki profesi impian tersebut. Mungkin ada satu tokoh tertentu yang mengesankan orang tua sehingga memaksa anak anaknya meniru si tokoh idaman.
Kalau bakat, minat, potensi anaknya memang di situ tidak masalah. Tapi banyak ambisi orang tua yang ngalor ngidul dengan potensi anaknya. Akibatnya buruk. Kalau anaknya penurut maka dia akan mau saja mengikuti saran orang tuanya. Tapi karena dari dalam dirinya tidak ada greget, tidak ada kesukaan tidak ada minat dengan bidang tersebut maka dia akan bekerja dengan setengah hati saja. Percayalah tidak ada prestasi tinggi yang bisa dicapai dengan bekerja asal asalan. Pasti kerjanya tidak baik.
Dampak buruk ketidakcocokan profesi dengan minat
Kalau bekerja di bagian pelayanan masyarakat maka dia akan menjadi orang yang ketus, tidak ramah, tidak mau memikirkan kepentingan orang yang dilayani dsb. Maka semua akan rugi sebenarnya.
Jadi untuk kesekian kalinya saya sampaikan agar orang tua belajar mengenali bakat, minat, dan semua potensi anak anaknya. Upaya ini harus diawali sejak anak usia dini. Setelah remaja mestinya sudah nampak potensi itu kalau amatannya cermat. Temukan potensi itu dan biarkan anak berkembang sesuai dengan potensinya. Tut Wuri Handayani, kata Ki Hajar Dewantoro.
Jangan kuatirkan soal rejeki. Allah lah yang memberi rejeki. Kalau anak bekerja dalam bidang yang dia sukai maka dia akan bisa bekerja dengan sepenuh hati, dengan sungguh sungguh.
Hanya dengan kesungguhan hati orang bisa bekerja baik. Maka hasilnya juga akan baik. Imbalan yang akan dia terima juga bukan hanya uang tapi juga kepuasan kerja. Dengan kata lain ada keuntungan finansial dan psikis. Jangan sepelekan soal psikis ini karena berdampak juga pada kesehatan jiwanya. Dan kesehatan jiwa akan berdampak pada kesehatan raga juga.
Visi jadi motivasi
Kalau sudah ketemu semua bakat dan minat anak ini maka baik orang tua dan anak sama sama enak. Orang tua tidak perlu kuatir anaknya tidak belajar. Orang tua tidak perlu setiap hari menyuruh anaknya belajar dan bekerja. Anak juga enak karena tidak setiap hari mendapat tekanan orang tuanya untuk belajar. Setelah bekerja dia juga enak karena sangat menikmati pekerjaannya. Atasannya juga tidak akan terlalu banyak memantau dan menyuruh kalau sudah percaya dia bakal bekerja dengan baik.
Ringkasan
Setiap anak sudah punya bakat dan minatnya masing masing. Bantu anak anak mencarinya. Kalau mereka sudah menemukannya maka mereka akan memiliki visi. Mereka akan memiliki motivasi. Orang tua tidka perlu memekasakan belajar apa atau jadi apa. Jadi sila ikuti saran Steve Jobs agar anak keturunan anda berkembang maksimal.
Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.