Ada Unsur Keberuntungan dalam Sukses

Senin, 18 Juli 2022 08:50 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sukses memang hasil kerja keras dan kerja cerdas. Tapi ada juga unsur keberuntungan. Bagaimana kaitannya dengan parenting? Sila baca terus.

Ada Unsur Keberuntungan Dalam Sukses

 

Bambang Udoyono, penulis buku

 

Kata Mutiara Larry King

 

Those who have succeeded at anything and don't mention luck are kidding themselves. (Larry King)  “Mereka yang sukses dalam apapun dan tidak mengakui adanya keberuntungan, sedang melecehkan dirinya sendiri.”   Itulah terjemahan kata mutiara dari Larry King, sang pewawancara kondang dari Amerika Serikat.  Apa maksudnya ?  Sila baca terus.

 

Larry King saat ini diakui sebagai salah satu jurnalis paling top di seluruh dunia. Dia sangat terkenal sebagai pewawancara jagoan yang sudah mewawancarai banyak tokoh politik kenamaan di Amerika Serikat.  Acaranya “Larry King Live”    adalah acara talk show   paling top di negri Paman Sam.  Dengan keberhasilan besar seperti itu ternyata Larry King mengakui adanya faktor ‘luck’ alias keberuntungan.  Dia bahkan mengatakan bahwa orang berhasil yang tidak mengakui adanya unsur ‘luck’ adalah melecehkan dirinya sendiri.  

 

Larry King tidak secara jelas menyebutkan Tuhan Allah swt sebagai unsur penentu, meskipun demikian pengakuan terhadap adanya unsur ‘luck’ itu menunjukkan bahwa dia juga mengakui adanya campur tangan Tuhan dalam keberhasilan manusia.  Dengan kata lain dia mengatakan bahwa manusia jangan sampai takabur.  Jangan sampai menganggap bahwa dialah satu satunya penentu keberhasilannya. 

 

Dalam perbincangan pribadi dengan orang orang Barat,  saya sering menemukan paradoks semacam ini.  Mereka mengaku sekuler.  Mereka mengakui tidak pernah menjalani ritual agama karena tidak memeluk suatu agama tertentu.  Namun mereka masih percaya adanya Tuhan.  Mereka juga banyak yang berpandangan seperti Larry King, bahwa keberhasilan adalah kombinasi dari upaya manusia dengan pemberian Tuhan.    Bahkan tidak sedikit di antara mereka yang mengaku kadang berdoa tapi dengan caranya sendiri, tidak mau memakai tata cara agama apapun. 

Sukses adalah hasil upaya manusia dan kehendak Tuhan

 

Saya teringat kemiripan pandangan Larry King dengan sebuah cerita yang benar benar asli karya anak bangsa.  Judulnya Arjuno Wiwoho  yang artinya Arjuno mendapatkan kehormatan.  Cerita ini karya Empu Kanwa di abad ke sebelas di kerajaan Kediri.  Inti cerita itu Arjuno mendapat panah pusaka sakti setelah bertapa.  Kemudian ketika dia turun dari pertapaan orang orang desa minta perlindungan dari gangguan keamanan dari seekor celeng buas.  Arjuno lalu berhasil membunuh celeng ganas itu dengan panah saktiya.  Tatkala dia mendekati bangkai celeng untuk mencabut panahnya ternyata ada dua anak panah.  Seorang satria lain juga membidikkan anak panahnya dan mengenai si celeng juga.  Mereka bersitegang, karena sama sama merasa sebagai pahlawan pembunuh celeng.  Akhirnya terjadi perkelahian dan Arjuno dengan mudah dipukul jatuh.  Satria itu lalu berubah menjadi dewa.

 

Dua anak panah  itu , dalam tafsir saya, adalah sanepa (metafora) dari upaya manusia dan kehendak Tuhan Allah swt.  Jadi keberhasilan seseorang adalah gabungan dari upaya manusia dengan kehendak Tuhan. Dalam tafsir saya Empu Kanwa ingin mengingatkan manusia agar tidak menjadi takabur.

Jangan takabur

 

Saya yakin prinsip ini perlu terus menerus disampaikan kepada masyarakat untuk mengingatkan bahwa mereka hanyalah mahluk yang harus tunduk kepada Tuhan mereka yaitu Allah swt.  Keberhasilan mereka berupa kekuasaan, kekayaan, ilmu dsb adalah pemberian dari Allah.  Tanpa seijin Allah mustahil manusia mencapai semua capaiannya.  Harta, kekuasaan, ilmu, dan dunia seisinya adalah milik Allah swt. Hanya dengan seijinNya manusia bisa memiliki sebagian milik Allah itu. Manusia harus menghambakan diri hanya kepada Allah saja kalau mau selamat di dunia dan akherat. 

Kaitan dengan parenting

 

Dalam konteks parenting kita sebagai orang tua harus membentuk diri agar menjadi pribadi yang tidak takabur tapi tawadu, agar anak keturunan kita juga menjadi hamba hamba Allah yang tawadu.  Karena mereka belajar dari mencontoh orang tuanya.

Insya Allah lain kali akan saya sambung lagi bahasan kita dengan local wisdom  dari Jawa. 

Ringkasan

 

Larry King mengatakan bahwa ada unsur keberuntungan dalam sukses seseorang. Empu Kanwa juga menulis metafora bahwa keberhasilan adalah hasil upaya manusia plus kehendak Tuhan.  Maka manusia harusnya rendah hati. Sikap rendah hati ini akan dicontoh anak anak kita. Mereka juga akan ikut rendah hati. 

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler