logika yang tak bisa menerima
nalar yang tak mungkin pula mengiyakan begitu saja
sebab apapun adalah wajib bersandar pada logika
seiring dengan kapasitas berpikirnya manusia
menurut karunia dari Sang Pencipta Segala
bila al-aqsa, bermakna tersambungkan dengan endapan wujud seperti yang disaksikan saat ini
mungkinkah?
sejarah takkan berbohong
yang memang benar-benar terjadi, bukan imajinasi fiksi yang berujung pada indoktrinasi tanpa bukti
yang hanya diyakini tanpa kendali
menembus batas hingga ujung bumi
di kala jalan pikiran yang terpilih, yang terkasih
di kala diajari menelusuri, menyelami jalannya sejarah
tentang peradaban manusia dari masa ke masa
dari pijakan dialami, menoleh jauh ke belakang
sebagai rangkaian tak terpisahkan
untuk menjadi pelajaran yang berarti
menatap hidup dalam kehidupan yang telah menjadi duri
menusuk di setiap relung kisi-kisi kehidupan
laksana budaya yang telah mati
untuk dihidupkan kembali
tergambarlah oleh sang terpilih dan yang terkasih
betapa hidup ini wajib menuju kepada tatanan seimbang
menghindari sebuah tatanan yang timpang ...
al-aqsa nun jauh di ujung bumi
adalah sebuah ajakan menempuh perjalanan pikiran
untuk menerawang jauh ke depan dan diwujudkan dalam realita kehidupan
dari ujung bumi menuju yang dialami saat ini
agar tak tersesat di jalan yang tak diridhai Ilahi ...
Kota Malang, Juli hari kedua puluh, Dua Ribu Dua Puluh Dua.
Ikuti tulisan menarik sucahyo adi swasono lainnya di sini.