Tinta Ngadat

Minggu, 24 Juli 2022 06:38 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Aku menduga, Tuhan menciptakan tawa kala dunia diliputi mendung. Barangkali, itu adalah CaraNya, agar kita lebih akrab dengan tawa.

Masih sangat pagi, setidaknya untuk bergulat dengan mesin printer. Satu tetes tinta pun enggan ia keluarkan di selembar kertas putih tanpa dosa itu. Apa salah kertas itu? Sehingga, mesin printer bermerek HP seri 2775 yang baru dibeli majikannya 6 bulan lalu, ngambek di pagi hari. Saat orang-orang pekerja, bahkan belum memanaskan mesin motor mereka. 

Barangkali, malam sebelum fajar datang tadi, mereka bertengkar hebat. Entah apa yang diributkan. Sang majikan hanya mengamati tingkah pola mereka. Sementara, mesin printer masih ngotot untuk tidak membagikan tintanya. Dan kertas A4 bermerek Sidu tetap kekeh masuk ke dalam mesin, meski keluar tanpa satu abjadpun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Derit suara mesin beradu dengan gesekan kertas, makin lama makin terdengar nyaring. Geram, melihat pertikaian keduanya. Sang majikan lalu pergi menjelajah dunia. Mencari tahu, bagaimana cara mendamaikan keduanya. Akhirnya, setelah beberapa waktu, ia menemukan satu cara.

Ia kembali dan mengambil panci kecil. Diisinya air tak kurang dari tinggi jari manis. Dipanaskannya di atas tungku. Selepas itu, ia keluarkan kartrid tinta dari dalam mesin. Membuka perekat yang menutupi lubang-lubang tinta dan merendamnya ke dalam mangkok berisi air panas. Tentu, tanpa membuat lubang-lubang itu kemasukan air.

Tiga puluh menit sudah, kartrid itu berendam. Sekarang waktunya ia mengeringkan diri dan kembali ke tempatnya. Sembari bersolek, ia berjalan pulang diantar sang majikan. Dengan muka manyun, ia masuk ke dalam rumah kartrid. Sementara, kertas merasa gembira melihat kedatangannya. Saking senangnya, ia langsung meluncur masuk ke dalam mesin. Dan benar saja, semua abjad dan angka-angka bermunculan. Mereka menari-nari di atas kertas putih yang kini tak lagi sepenuhnya putih.

“Barangkali, seperti itulah perjalanan,” guman sang majikan sambil terkekeh.

Saat kau menempuh perjalanan panjang. Sekali waktu, mesin bisa saja ngadat atau tangki bensin kosong tanpa aba-aba. Mungkin indikator bensin di kendaraan telah lama mati. Tapi, tetap saja, di waktu lain, kau juga manikmati semilir angin kota yang menenangkan. Pemandangan kota yang tiba-tiba menjelma menjadi puisi. Termasuk tawa akibat printer ngadat, sementara puluhan file harus dicetak. Bagaimana lagi, marah pun tak memperbaikinya. 

“Pantes saja ngadat, sebulan nggak dipanasin”, tutur majikan sembari menertawakan dirinya sendiri.

Bagikan Artikel Ini
img-content
jihan ristiyanti

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Reparasi Hati

Jumat, 19 Agustus 2022 15:01 WIB
img-content

Selepas Kau Pergi

Kamis, 11 Agustus 2022 08:16 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler