x

MATA KUCING TERTUTUP HUJAN

Iklan

Slamet Samsoerizal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Maret 2022

Minggu, 24 Juli 2022 06:45 WIB

Angsa yang Membenamkan Tubuhnya dan Kucing yang Menghindar dari Air

Tahukah mengapa  Angsa jika berada di air selalu sambil mengepak-ngepakkan sayapnya lalu membenamkan tubuhnya kembali. Demikian berulang-ulang.  Lalu,  mengapa si Kucing selalu ketakutan dan menghindar dari air? Cerita anak ini dipersembahkan dalam rangka merayakan Hari Anak Nasional 2022.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tahukah mengapa  Angsa jika berada di air selalu sambil mengepak-ngepakkan sayapnya lalu membenamkan tubuhnya kembali. Demikianberulang-ulang.  Lalu,  mengapa si Kucing selalu ketakutan dan menghindar dari air? Cerita anak ini dipersembahkan dalam rangka merayakan Hari Anak Nasional 2022.

 

Sejak dulu, Cingku Kucing dan Sasa Angsa hidup rukun. Suatu hari, ketika Cingku berjalan-jalan di pematang tambak, dia menemukan seekor ikan Bandeng. Ukurannya cukup besar dan baunya harum. Dia lalu segera mengambil dan secepatnya lari menuju gubuk di pematang tambak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Berkali-kali ia memandangi ikan Bandeng yang ditemukannya. Berkali-kali pula air liurnya keluar. Ia ingin segera menyantap Bandeng tersebut, namun seketika niatnya batal ketika ingat akan sahabatnya, Sasa, yang sekarang ada di rumah.

 

"Wah, kalau saja ikan ini harus saya bagi dengan Sasa... tentu aku cuma mendapatkan setengahnya," demikian pikir Cingku. "Padahal ikan ini enak sekali. Aduuhhh...bagaimana ini?" pikir Cingku kebingungan karena dia mulai punya sikap tidak adil dan tidak mau berbagi dengan temannya.

 

"Ah, biarlah aku tidak akan membagi ikan ini dengan Sasa. Toh, dia tidak tahu kalau aku menemukan ikan. Aku akan makan ikan ini secara sembunyi-sembunyi saja."

 

Lalu Cingku membawa ikan tersebut ke gudang pembuatan batik yang tempatnya cukup jauh dari rumah Sasa. Namun dugaan Cingku salah. Sasa juga ada di tempat tersebut untuk mencari makanan.

 

"Hai, kawan mau kemana?" sapa Sasa.

 

"Wah... kamu dapat makanan yang lezat ya?" Cingku terkejut.

 

Nyaris ikan yang dibawanya hampir terlepas dari gigitannya. Tubuhnya gemetaran karena niat buruknya ingin makan ikan sendirian ketahuan Sasa. Dia berniat menghindar, namun Sasa segera menyusulnya.

 

"Hoi, Cingku mau kemana kamu dengan membawa makanan itu?" teriak Sasa.

 

"Kamu mau menghindar dari aku ya? Kamu mau menikmati makanan itu sendirian ya? Kamu mau curang?" Cingku tidak menghiraukan teriakan Sasa. Dia lari semakin cepat dan berusaha memanjat meja.

 

"Di atas meja ini tentu Sasa tidak bisa mengejarku," pikir Cingku. Kini Cingku bersembunyi di balik ember berisi cairan lilin untuk membatik agar tidak kelihatan temannya.

 

Sebaliknya Sasa hanya mondari-mandir ke sana kemari di bawah meja sambil menunggu Cingku turun.

 

"Sialan, Sasa tidak segera pergi juga!" gerutu Cingku. "Bikin aku tidak tenang saja menikmati ikan ini."

 

Cingku berpikir untuk mencari cara agar Sasa segera pergi jauh-jauh. Tiba-tiba dia mengambil ember berisi cairan lilin dan perlahan-lahan ia menyiramkannya ke tubuh Sasa.

 

"Aughhh....panas...panas....dasar Cingku sialan! Awas...awas...awas kamu ya....," teriak Sasa sambil lari tunggang langgang mencari air untuk menghilangkan cairan lilin dari tubuhnya. Sementara Cingku menjauh menghindari ancaman Sasa.

 

 

Sejak saat itu setiap kali Sasa, si Angsabertemu air selalu membenamkan tubuhnya ke dalam air sambil mengepak-ngepakkan sayapnya untuk menghilangkan cairan lilin dari tubuhnya.

 

Cingku, si Kucing selalu ketakutan dan menghindar dari air. Ia takut bulu-bulunya terkena limbah cairan lilin di air yang digunakan Sasa mandi.

Ikuti tulisan menarik Slamet Samsoerizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler