x

Iklan

Syarifudin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 April 2019

Kamis, 28 Juli 2022 19:05 WIB

Nak Ini Zaman Gila, Jadikan Baca Duluan Handphone Belakangan

Nak, kenapa ada orang minta kepada Tuhan bungan yanng indah justru dapatnya kaktus berduri? Maka jadikan baca duluan handphone belakangan

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Jujur di zaman begini, tidak banyak anak-anak yang gemar membaca buku. Karena godaan handphone yang melanda, enaknya bermain yang tidak bermanfaat. Bahkan main game yang menghabiskan waktu hingga tontonan TV yang tidak edukatif. Apalagi cueknya orang tua terhadap anak-anak. Lalu, apa nasihat baik untuk anak-anak?

 

Nak, jadikan baca duluan handphone belakangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Maka tetaplah dekat dengan buku. Rajinlah ke taman bacaan. Biasakan selalu akrab dengan buku, jadikan buku sebagai pemandangan mata. Karena buku membuat kita tersadar. Bahwa masa depan memang harus dipersiapkan. Tidak ada orang sukses tanpa buku. Tidak ada pula masa depan yang cerah bila menjauh dari buku. Maka berjuanglah untuk hidup melalui buku. Karena siapa pun tidak harus menyenangkan orang lain.

 

Siapa pun yang membaca buku. Pasti mengorbankan mainnya, membiarkan handphone-nya. Bahkan mematikan TV-nya. Membaca buku di taman bacaan memang melelahkan. Harus berjalan kaki, harus sediakan waktu, lalu menggunakan mata dan mulut untuk membaca isi bacaan. Tapi membaca itu tidak ada yang salah. Justru membaca akan mampu menolong kita di masa depan.

 

Nak, jadikan baca duluan handphone belakangan.

Karena sasa depan adalah misteri. Masa depan itu sesuatu yang tidak pasti. Tapi yakinlah, masa depan adalah milik mereka yang mau mempersiapkan diri. Mau membaca, mau belajar, mau sekolah, dan mau meluangkan waktu untuk kegiatan yang positif. Karena pada akhirnya di masa depan, hanya ada dua pilihan. Jadi lebih baik atau tidak baik, jadi mudah atau susah. Jadi sukses atau merana.

 

Kalian harus tahu Nak. Di luar sana, ada banyak orang yang meminta kepada Tuhannya setangkai bunga indah. Tapi yang diterima hanya kaktus berduri. Ada banyak orang yang berharap kepada Tuhan diberi seekor kupu-kupu indah. Tapi yang datang justru ulat menjijikkan. Kenapa hal itu terjadi? Karena antara harapan dan kenyataannya tidak sama. Karena impian yang diharapkan berbeda jauh dengan ikhtiar baik yang dilakukan.

 

Maka tetaplah membaca di taman bacaan Nak. Agar harapan dan doa baik kamu akan didengar Tuhan. Sehingga semua yang kamu mau di masa depan akan diberikan Tuhan untukmu. Harapan dan kenyataan yang kamu lakukan itu sama. Niat baik, ikhtiar baik, maka kamu berhak atas hasil di masa depan yang baik pula.

 

Katanya Nak, “hari esok harus lebih baik dari hari ini dan hari ini harus lebih baik dari hari kemain”. Itu berarti, siapa pun harus berubah dan ikhtiar menjadi lebih baik. Bila hari ini sama dengan hari kemarin, maka ituilah orang-orang yang merugi. Karena tidak mau berubah, tidak mau membaca buku.

 

Nak, hari ini kamu boleh miskin. Hari ini boleh susah. Bahkan hari ini kamu harus bekerja keras tanpa lelah. Justru itulah kekuatan terbesar yang kamu miliki untuk masa depan yang lebih baik. Masa depan yang cerah itusangat merindukan orang-orang yang mau berusaha dua sampai tiga kali lipat lebih keras dari orang-orang lainnya.

 

Jadikan baca duluan handphone belakangan Nak. Karena mau membaca dari sekarang untuk masa depan yang terang. Ketahuilah Nak, di bumi ini. Tidak ada orang yang hebat tanpa mau berbuat. Salam literasi #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

Ikuti tulisan menarik Syarifudin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB