x

Puisi Aku Karya Chairil Anwar

Iklan

Indonesiana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Selasa, 9 Agustus 2022 08:26 WIB

Tinggal 3 Hari Lagi, Sayembara Mengarang Puisi Memperingati 100 Tahun Chairil Anwar

Grup Teroka Tempo dan Indonesiana.id menggelar sayembara mengarang puisi memperingati kelahiran penyair Chairil Anwar ke-100, yang jatuh pada 26 Juli 2022. Lomba penulisan puisi ini terbuka untuk semua kalangan dan usia. Sayembara mengusung tema 100 Tahun Chairil Anwar.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Grup Teroka Tempo dan Indonesiana.id menggelar sayembara mengarang memperingati kelahiran penyair Chairil Anwar ke-100, yang jatuh pada 26 Juli 2022. Lomba penulisan puisi terbuka diikuti semua kalangan dan usia. Sayembara ini mengusung tema "100 Tahun Chairil Anwar".

Peserta lomba dipersilakan menafsirkan tema “100 Tahun Chairil” itu secara sangat bebas dan tidak harus ada diksi Chairil dalam karyanya. Dari lomba puisi ini diharapkan lahir bibit-bibit baru penulis puisi Indonesia yang menyemarakkan jagat sastra Indonesia.

Ketentuan umum:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tema: 100 Tahun Chairil (Bisa ditafsirkan sebabas mungkin dan tidak harus ada diksi Chairil)
Periode lomba: 27 Juli - 11 Agustus 2022
Pengumuman pemenang: 17 Agustus 2022

Ketentuan lomba: 

- Karya ditulis dalam Bahasa Indonesia
- Peserta boleh mengirim karya maksimal 5 puisi
- Peserta memiliki akun Indonesiana.id dan mengunggah karya di kanal Fiksi Indonesiana.id.
- Setiap naskah diberi tagar #LombaPuisiTerokaIndonesiana
- Setelah mengunggah karya, peserta mengisi formulir untuk mendaftarkan kepesertaan di sini
- Karya belum pernah dimuat, bukan jiplakan, tidak mengandung SARA, dan tidak sedang diikutkan dalam lomba lain.
- Keputusan juri bersifat final.

Untuk membuat akun di Indonesiana.id bisa dibaca pada tautan berikut.

Hadiah:
- Juara I: Rp 1,5 juta + langganan Tempo digital 6 bulan
- Juara II: Rp 1 juta + langganan Tempo digital 6 bulan
- Juara III: Rp 750 ribu + langganan Tempo digital 6 bulan

***

Siapa tak kenal Chairil Anwar? Wajahnya selalu menghiasi buku paket Bahasa Indonesia siswa sekolah. Potretnya yang paling populer yaitu saat sang pujangga menyesap sebatang rokok.

Begitulah sosok Chairil. Dia dijuluki “Si Binatang Jalang”, dari karyanya yang tersohor, Aku.

Chairil lahir di Medan, 26 Juli 1922. Dia anak semata wayang dari pasangan Toeloes dan Saleha. Ayahnya seorang Bupati Rengat, Indragili Hulu, Riau, yang tewas dalam pembantaian Rengat.

Chairil bertekad menjadi seniman sejak umur 15 tahun. Dia berkenalan dengan dunia sastra empat tahun kemudian, setelah orang tuanya bercerai. Dia mempelajari banyak bahasa; Inggris, Belanda, dan Jerman, dan membaca banyak buku.

Nama Chairil mulai terkenal setelah puisinya dimuat pada 1942, berjudul Nisan. Waktu itu usianya 20 tahun. Chairil pun dinobatkan sebagai pelopor Angkatan ’45 sekaligus puisi modern Indonesia, karena karyanya yang terpengaruh karya-karya sastrawan asing.

Meski sering ditolak oleh penerbit, Chairil begitu rajin menulis puisi. Namun, hidupnya singkat. Sebelum umur 27 tahun, dia terkena sejumlah penyakit, termasuk paru-paru. Chairil wafat pada 28 April 1949 dan dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat.

Masyarakat merayakan hari kelahiran dan meninggalnya Chairil sebagai Hari Puisi Nasional.

Selamat berkarya.

Ikuti tulisan menarik Indonesiana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB