x

Iklan

Slamet Samsoerizal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Maret 2022

Selasa, 2 Agustus 2022 07:50 WIB

Kutulis Memoar Tentang Engkau

Memoar mengungkap sisi menarik dari perjalanan seorang tokoh. Dalam fiksi, memoar sah saja mengungkapkan tokoh dengan kata ganti. Sejumlah penafsiran tentang tokoh tersebut, sila para pembaca punya kuasa.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kutulis memoar tentang engkau ini

dalam ragam lagak sebagai retrospeksi

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

ada masa kala engkau berkiprah di Ons MULO Blad

tentang sastra awalmu berupa prosa dan bukan puisi

 

 

Ada masa saat keakrabannmu dengan Jassin era pendudukan Jepang.

Engkau penyiar radio. Sementara Jassin bergiat di majalah Panji Pustaka sebagai wakil pemimpin redaksi.

 

 

Engkau, seperti tuturan Jassin kerap bertindak sesuka hati:

bertandang ke rumah atau ke kantor tanpa peduli

Berkunjung ke rumah menumpang becak dan meminta Jassin yang membayar ongkosnya. Lantas, Pinjam buku tapi berpura lupa mengembalikan.

 

 

Engkau tak sungkan mengangkat kaki ketika duduk atau berbicara lantang ketika mengritik orang di forum. Pengarang sepuh: Datuk Mandjoindo dan Sutan Sati risi dibuatnya.

“Gantung saja dia!”  ujar Datuk Mandjoindo berang.

 

 

Reputasimu  semakin melangit saat puisi-puisimu diberi tempat Jassin pada Pantja Raja. Jassin pun tak segan menggelarimu: Pelopor perpuisian Angkatan 45.

 

 

Ada masa ketika engkau dibogem Jassin hingga terpelanting

karena puisimu dibanting dan engkau tidak terima.   

Engkau lantas lari ke Affandi: bukan untuk belajar melukis.

Cuma numpang berlatih angkat besi agar dendammu terlampiaskan.

 

 

Ada peristiwa

bagaimana engkau melahap buku

dengan aneka kiat:

membaca di toko buku

membaca di perpustakaan

meminjam dari teman

bertandang ke rumah siapa pun yang baru dikenalnya

kemudian menyusuri buku ke pasar loak  

 

 

Ada kala

bagaimana engkau berdebat

dengan siapa pun

tentang

budaya

sastra

politik

filsafat 

 

Engkau bersekolah kelas dua SMP cuma

tapi kiprahmu melebihi magister strata dua

 

 

Kepada perempuan

engkau tak hanya romantis

pun menjunjung marwahnya

Ada Ida yang dijadikan judul puisi

Ada Dien Tamaela, Gadis Rasid, Tuti

Sumirat, Karinah Moordjono, dan  Sri Ajati

yang dijadikan sebagai  persembahan puisi

 

 

Pada usia 27 engkau menghadap-Nya

Ada yang selalu dikenang dari masa ke masa

 

 

Engkau meneladankan budaya berliterasi

Engkau mewariskan 94 karya monumental:

70 puisi karya asli

10 puisi terjemahan

4 puisi saduran

6 prosa asli

4 prosa terjemahan

 

 

 

#LombaPuisiTerokaIndonesiana

# Slamet Samsoerizal

 

 

Ikuti tulisan menarik Slamet Samsoerizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu