Berikut adalah dua naskah terpilih untuk bulan Juli 2022. Untuk naskah non fiksi terpilih Eco Justice; Rekonstruksi Pidana Korporasi dalam Penegakan Hukum Lingkungan Hidup karya Fajrianto Rahardjo dan untuk fiksi terpilih Dua Cinta di Puncak Jaya (Bab1 ) karya Mukhotib MD.
Pada Eco Justice... penulis menawarkan ide yang penting bagi semesta, alias umat manusia dan seluruh lingkungan. Artikel ini ditulis dengan cukup jernih dan runtut. Tata-bahasa juga diterapkan secara baik dan benar. Dengan semua elemen itu gagasan yang ditawarkan muncul dengan gamblang.
Sedang pada Dua Cinta.. penulis mampu menampilkan narasi yang memikat. Fakta dan imajinasi dirangkai secara halus dan lincah sehingga tak muncul kesan menggurui. Pembaca, misalnya, bisa “merasakan” keindahan Danau Sentani dan tanpa terasa kemudian dibawa ke dalam alur cerita sang tokoh utama. Dalam kisah ini fakta dan imajinasi terjalin sangat halus, sehingga pembaca tidak merasa digurui.
Pengelola platform Indonesiana.id akan menggelar program Naskah Terpilih Bulanan dan setiap bulan dipilih dua naskah, masing-masing dari genre non-fiksi dan fiksi. Para penulis yang naskahnya terpilih akan mendapat bingkisan menarik dari Tempo.co.
"Program ini digelar untuk semakin menggairahkan para blogger meningkatkan kualitas karyanya. Selain itu juga untuk memancing minat penulis-penulis baru berkarya di Indoensiana.id," kata Redaktur Eksekutif Tempo.co, Anton Septian, yang juga menangani laman Indonesiana.id.
Ada pun kriteria naskah yang terpilih adalah:
- Tema tulisan bebas
- Menawarkan ide inspiratif, segar, unik, atau menawarkan terobosan
- Ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar
- Tidak mengandung SARA
- Karya orisinal alias bukan jiplakan
Saat ini ada lebih dari 6.000 penulis telah bergabung di platform Indonesiana.id dan menuangkan gagasannya. Keberadaan mereka sangat penting dalam ekosistem dunia literasi Indonesia. Karena lewat karyanya, para penulis sedang ikut menyusun peradaban sekaligus mendokumentasikan sejarah hari ini.
"Sebuah tulisan akan hidup selamanya. Gagasan yang dicatat akan dibaca oleh banyak generasi. Dari era ke era," kata Anton Septian. Selain mencatat gagasan, sebuah tulisan juga bisa memantik percakapan. Dialektika akan menciptakan ide-ide baru. Perdebatan bisa menghasilkan kebijakan yang prima. Dari tulisan pula lahir peradaban. Untuk itulah diperlukan tulisan-tulisan bermutu tinggi.
Ikuti tulisan menarik Indonesiana lainnya di sini.